[1] BAB I. PENDAHULUAN

  • 2. Entreprenurship September 2011
  • MATERI POKOK BAHASAN :
  • PENDAHULUAN …………………………………………………………………..
    1. Pengantar …………………………………………………………………….
    2. Deskripsi Mata Kuliah Entrepreneurship………………………
    3. Pendekatan Pemecahan Masalah Entrepreneurship…………..
  • BAB I. PENDAHULUAN
  • 1.1. Pengantar
  • Sebelum kina mengenal lebih jauh tentang kewirausahaan/ kewiraswastaan / Entrepreneurship, maka sebaiknya kita menelaah dan merenung sejenak tentang Kerja dan kewirausahaan. Ada beberapa renungan mengapa kita harus bekerja dan mengapa kita harus berwirausaha antara lain :
    1. Apakah sesungguhnya bekerja itu ?
    2. Apakah hakekat kerja itu ?
    3. Buat apa kita bekerja ?
    4. Bagaimana kita dapat bekerja lebih baik lagi ?
    5. Haruskah kita bekerja ?
    6. Bukankah kerja itu melelahkan ?
    7. Bukankah pergi bekerja menjadi sebuah keterpaksaan ?
    8. Bagaimana proses kewirausahaan (Entrepreneurship) itu terjadi
    9. Kedua, apakah yang menjadi karakter para Wirausaha (entrepreneur)
    10. Masalah apa yang biasanya dialami para entrepreneur dan bagaimana cara mengatasinya
  • Jawabnya Saya Perlu Mencari Nafkah, sebanyak apakah nafkah yang mesti dicari dan bagaimana caranya ?
  • Agar bisa Sukses dalam bekerja atau berwirausaha maka kita minimal harus tahu perilaku kerja secara individual maupun secara organisasi. Kunci sukses secara individual antara lain :
    1. Keinginan besar untuk berhasil
    2. Keyakinan kuat bahwa sukses milikku
    3. Sikap mental posistif
    4. Pengetahuan khusus yang mendalam
    5. Daya imajinasi yang kuat
    6. Perencanaan yang teliti dan matang
    7. Kemampuan membuat keputusan yang jitu
    8. Ketekunan dan ketabahan menghadapi kegagalan
    9. Daya pikir yang tajam
    10. Kemampuan mengubah energi seksual menjadi energi kerja
    11. Emosi positif
    12. Kekuatan doa
    13. Indera ke enam yang berfungsi tajam
    14. Kemampuan mengelola 6 rasa takut utama ( takut miskin, kritik, sakit, dibenci, takut tua, dan takut mati)
  • Sedangkan Kunci Sukses Berorganisasi, antara lain :
    1. Membangun dan menjalanan strategi bisnis yang jitu
    2. Menampilkan sajian nilai pelanggan yang bermutu tinggi
    3. Mengejar sumber informasi dan pengetahuan
    4. Sistem manajemen yang berpusat pada jaringan dan proses
    5. Menemukan pusat pasar yang paling menguntungkan
    6. Mengelola organisasi dann bukan mengelola angka-angka
    7. Menyeimbangkan kontrol dan pemberdayaan
    8. Mengelola aset intelektual
    9. Meningkatkan produktivitas berdasarkan nilai tambah
    10. Menjalankan proses penyesuaian dan mengadopsinya.
  • Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia. Bloom membagi kemampuan kognitip manusia ke dalam 6 tingkatan, yaitu :
    1. Tingkat Pengetahuan (Knowledge Level) Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar, dsb. Sebagai contoh, ketika diminta menjelaskan manajemen kualitas (quality management), orang yg berada di level ini bisa menguraikan dengan baik definisi dari kualitas, karakteristik produk yang berkualitas, standar kualitas minimum untuk produk, dsb.
    2. Tingkat Pemahaman (Comprehension Level) Dikenali dari kemampuan untuk membaca dan memahami gambaran, laporan, tabel, diagram, arahan, peraturan, dsb. Sebagai contoh, orang di level ini bisa memahami apa yang diuraikan dalam fish bone diagram, pareto chart, dsb.
    3. Tingkat Aplikasi (Application Level) Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dsb di dalam kondisi kerja. Sebagai contoh, ketika diberi informasi tentang penyebab meningkatnya reject di produksi, seseorang yg berada di tingkat aplikasi akan mampu merangkum dan menggambarkan penyebab turunnya kualitas dalam bentuk fish bone diagram atau pareto chart.
    4. Tingkat Analisis (Analythical Level) Di tingkat analisis, seseorang akan mampu menganalisa informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yang rumit. Sebagai contoh, di level ini seseorang akan mampu memilah-milah penyebab meningkatnya reject, membanding-bandingkan tingkat keparahan dari setiap penyebab, dan menggolongkan setiap penyebab ke dalam tingkat keparahan yang ditimbulkan.
    5. Tingkat Sintesa (Synthesis Level) Satu tingkat di atas analisa, seseorang di tingkat sintesa akan mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yang dibutuhkan. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas mampu memberikan solusi untuk menurunkan tingkat reject di produksi berdasarkan pengamatannya terhadap semua penyebab turunnya kualitas produk.
    6. Tingkat Evaluasi (Evaluation Level) Dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi, dsb dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yg ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas harus mampu menilai alternatif solusi yang sesuai untuk dijalankan berdasarkan efektivitas, urgensi, nilai manfaat, nilai ekonomis, dan sebagainya.
  • Berpikir adalah suatu keadaan yang merupakan bukti eksistensi kehidupan. Sehari-hari kita biasa dengan pola yang kita anggap benar yaitu Rational. Pola tersebut merupakan suatu cara berpikir yang mendasarkan keputusan-keputusannya dengan konsep Cognitive ( pola kesadaran jaga sehari-hari).
  • Pola kesadaran jaga ini adalah suatu keadaan dimana kita mendasarkan keputusan – keputusan kita pada apa yang ditangkap oleh pancaindera lumrah. Misalnya, kita memutuskan apa yang terlihat sebagaimana yang terlihat secara kasat mata. Apa yang terdengar sebagaimana yang terdengar pada ambang batas pendengaran normal dan seterusnya. Demikianlah pola berpikir kita terbentuk berdasarkan pada segala sesuatu yang ditangkap secara lumrah oleh pencaindera dan kemudian membentuk kesadaran kita.  Kontrol pola di atas terletak pada Otak. Dalam Fakta Otak ternyata Otak terbagi menjadi 3 bagian, yaitu Otak sebelah kanan, tengah dan kiri. Namun dalam pola kognitif, maka 2 bagian yang banyak berperanan dalam kesuksesan bekerja.
  • Dua Pembagian Otak :
  • (A) Bagian Otak Besar Sebelah Kanan (Right Cerebral Hemisphere)
    1. Special * Musical * Acoustic (“Berbakat musik* Akustik”)
    2. Holistic * Multiple (“Berbagai”)
    3. Artistic * Symbolic * Imaginative (” [yang] Artistik* Simbolis* Imajinatif)
    4. Simultaneous * Continuous (” Bersama* Berlanjut”)
    5. Emotional * Sensuous (” Emosional* Perasa)
    6. Intuitive * Creative (Intuitif* Kreatif)
    7. Minor * Quiet * Timeless (Pelajaran) pelengkap* Ketenangan* Terus-Menerus)
    8. Spiritual * Divergence (Rohani* Penyimpangan)
    9. Metaphoric * Free (Secara penumpamaan* Cuma-Cuma)
    10. Qualitative * Subjective( Kwalitatif* Hubungan)
    11. Receptive * Horizontal (Mau menerima* Horisontal)
    12. Synthetic * Gestalt * Concrete (Buatan* Gestalt* Beton)
    13. Facial * Recognition (Masase muka* Pengenalan)
    14. Comprehension * Impulsive (Pengertian* [yang] Menuruti kata hati)
    15. Perception  of Abstract Patterns (Persepsi Pola teladan Abstrak)
    16. Recognition of Complex Figures (Pengenalan [dari;ttg] Figur Kompleks)
    17. Existensial * Eastern Thought (Existensial* Pemikiran Ketimuran)
  •  Bagian Kiri  dari Otak Besar
    1. ” Suara* Lisan* Linier* Logis
    2. ” Mathematical* Yang terperinci* Berurutan* Percontohan* Diferensial
    3. ” Yang dikendalikan* Dewductive* Intelektual* Sasaran
    4. ” Dominan* Vertikal* Duniawi* Yang diarahkan
    5. ” Pemusatan* Terpisah* Kwantitatif
    6. ” Aktip* Realistis* Analitik* Abstrak
    7. ” Pembacaan* Penulisan* Penamaan
    8. ” Percontohan* Pemesanan
    9. ” Persepsi [dari;ttg] Order;Pesanan Penting
    10. ” Urutan Motor kompleks
    11. ” Historis* Tegas/Eksplisit* Film koboi/ buku koboi Pemikiran
  • Berdasarkan pernyataan di atas, maka sesungguhnya manusia memiliki 4 (empat) Dimensi, yaitu :
  • Wir-05
  • 1.2. Deskripsi Mata Kuliah Entrepreneurship
  • Diktat ini berisikan unit-unit kompetensi yang berkaitan dengan Entrepreneurship yang harus dimiliki oleh Sarjana Pertanian dan Peternakan dalam melaksanakan pengembangan keilmuan yang meliputi; Pengertian dan Ruang Lingkup Entrepreneurship, Konsep Dasar Entrepreneurship, Sikap Dan Kepribadian Entrepreneurship,  Proses Entrepreneurship, Fungsi dan Model Peran Entrepreneur, Merintis Usaha Baru dan Model Pengembangannya, Etika Bisnis dalam Entrepreneur, Analisa Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha dan Entrepreneurship di Indonesia.
  • (a) Tujuan Pembelajaran
    1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
      • Membekali peserta dalam memahami tentang lingkup Entrepreneurship untuk pengembangan kemandirian usaha khususnya usaha bidang Peternakan.
    2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
      • Setelah selesai mempelajari modul ini peserta mampu :
        1. Menjelaskan tentang Konsep Dasar Entrepreneurship
        2. Menjelaskan sikap dan kepribadian Entrepreneurship serta kondisi Entrepreneurship di Indonesia
        3. Menjelaskan dan merumuskan pengembangan Proses Entrepreneurship, Fungsi dan Model Peran Entrepreneur, Merintis Usaha Baru dan Model Pengembangannya, Etika Bisnis dalam Entrepreneur, Analisa Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha,
  • (b) Pokok Bahasan
    1. Konsep Dasar Entrepreneurship,
    2. Sikap Dan Kepribadian Entrepreneurship,
    3. Proses Entrepreneurship,
    4. Fungsi dan Model Peran Entrepreneur,
    5. Merintis Usaha Baru dan Model Pengembangannya,
    6. Etika Bisnis dalam Entrepreneur,
    7. Analisa Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha,
    8. Entrepreneurship di Indonesia.
  • (c) Metode Pembelajaran
    1. Ceramah   Simulasi
    2. Curah pendapat   Ungkapan pengalaman
    3. Presentasi Tugas Individu dan Kelompok
    4. Diskusi   Tanya Jawab
    5. Kunjungan ke UMKM Produktif dan Prospektif
    6. Kuliah Tamu Pengusaha Sukses
    7. Latihan Penyusunan Studi Kelayakan Usaha dan Pemasaran
  • (d) Sarana Pembelajaran
    • LCD dan Diktat serta Presentasi pembahasan Masalah-masalah di masyarakat yang menyangkut Entrepreneurship
  • 1.3. Pendekatan Pemecahan Masalah Entrepreneurship
  • Masalah utama dalam Entrepreneurship didekati dengan memberikan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) untuk satu semester agar mahasiswa mampu berpikir taraf 6 (evaluasi). Dalam SAP, secara rinci disebutkan mengenai Pokok Bahasan, Tinjauan Instruksional Umum (TIU), Tinjauan Instruksional Khusus (TIK), Kegiatan Pengampu dan Mahasiswa, serta peralatan yang digunakan termasuk diktat teori. Kemantapan pengetahuan mahasiswa tentang Kewirausahaan dievaluasi dengan Kuis dan tugas terstruktur tentang perencanaan bisnis dalam bentuk studi kelayakan usaha, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester dengan pedoman “Pedoman Acuan Normal” : PAN.
  • Keterkaitan setiap pokok bahasan mata kuliah Entrepreneurship untuk landasan pengambilan keputusan dibuat bagan seperti Gambar 1.
  • Entre-4
  • Produk Kreatif-Unik-03
  • Produk Kreatif-Unik-04
  • Terimakasih dan Semoga bermanfaat.

Tinggalkan komentar