[7] BAB VII. OPTIMASI INPUT-OUTPUT

  • Untitled-1
  • A. Materi Pokok Bahasan Optimasi Input-Output
    1. Tiga daerah dalam fungsi produksi dan optimasi
    2. Efisiensi Teknis dan Efisiensi Ekonomis
    3. Keputusaan Optimasi
  • B. Tujuan Instruksional Umum
    • Pada akhir kuliah, mahasiswa mampu berpikir taraf 6 yaitu evaluasi mengenai keputusan optimasi.
  • C. Tujuan Instruksional Khusus :
    • Pada akhir kuliah, mahasiswa mampu :
      1. Menghitung NPM dan BKM dari suatu tabel input-output, dan dari suatu fungsi produksi
      2. Menetapkan titik kombinasi input-output yang optimum dalam bentuk sejumlah input dan keuntungan yang diperoleh produsen
      3. Menyimpulkan optimasi produksi dalam bentuk kurva.
  • D. Kegiatan
    • Bagi pengampu adalah memberi kuliah tatap muka di kelas, memberi tugas terstruktur, belajar mandiri dan mengevaluasi. Bagi mahasiswa adalah mengikuti kuliah, mengerjakan tugas dan belajar mandiri/kelompok.
  • E. Peralatan
    • Papan tulis, spidol, pengeras suara, OHP-OHT, dan diktat kuliah.
  • F. Teori
  • F.1. Tiga Daerah dalam Fungsi Produksi dan Optimasi
    1. Dalam pokok bahasan Fungsi Produksi telah disinggung bahwa ada tiga daerah dalam fungsi produksi yang mempunyai hubungan dengan pengambilan keputusan optimasi.
    2. Dalam daerah I setiap penambahan input fisik akan memberikan tambahan produk yang semakin bertambah sehingga keputusan penghentian tambahan input di daerah ini tidak rasional.
    3. Sebaliknya di daerah III setiap tambahan input akan menurunkan produksi sehingga keputusan penambahan input tidak rasional.
    4. Daerah I dan III merupakan daerah “Irrasional” untuk kegiatan penyelenggaraan produksi.
    5. Pada daerah II setiap tambahan input akan menghasilkan tambahan produksi yang semakin menurun sehingga di daerah produksi ini terdapat “pertimbangan” apakah input akan ditambah atau dihentikan oleh produsen.
    6. Daerah II ini merupakan daerah yang memerlukan pertimbangan rasional penyelenggaraan kegiatan produksi dan disebut sebagai daerah “Rasional”.
    7. Pertimbangan yang rasional dalam kegiatan produksi dilaksanakan produsen dengan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi dalam usahanya. Dalam hal ini pertimbangan untuk mencapai tingkat “keuntungan yang maksimum” merupakan pertimbangan yang rasional bagi setiap usaha. Jika produsen telah mengambil keputusan berdasarkan “keuntungan yang maksimum” maka dikatakan produsen itu telah mengoptimalisasi keputusannya dan penyelenggaraan produksi dalam kondisi optimal. Perhitungan keuntungan maksimum melibatkan harga faktor produksi bersama dengan satuan fisik input dan outputnya. Sekali fungsi produksi atau tabel hubungan input-output fisik diketahui, maka dengan diketahuinya harga masing-maisng input-output akan memudahkan produsen mempertimbangkan keputusannya.
  • Untitled-9 In-Out
  • F.2. Efisiensi Teknis dan Efisiensi Ekonomis
    • Dalam proses produksi, dikenal istilah efisiensi teknis dan efisiensi ekonomis. Efisiensi teknis merupakan syarat keharusan dan efisiensi ekonomis merupakan syarat kecukupan dalam setiap petimbangan pengambilankeputusan produsen.
    • Efisiensi teknis tercapai pada saat produk rata-rata berada pada maksimumnya dan efisiensi ekonomis tercapai pada saat Nilai Produk Marjinal (NPM) sama dengan Biaya Korbanan Marjinalnya (BKM).
    • Efisiensi ekonomis merupakan kata lain dari “keuntungan maksimum”.
    • Secara kronologis, setiap tambahan input dari awal sampai akhir akan didapatkan efisiensi taknis lebih dahulu dan setelah itu baru efisiensi ekonomis.
    • Untitled-10 In-Out
    • Untitled-11 In-Out
  • F.3. Keputusan Optimasi
    • Dalam rangka menetapkan keputusan optimasi, perlu disediakan data baik berupa tabel maupun fungsi yang menggambarkan hubungan produk faktor produksinya. Sebagai teladan, data dalam Tabel 3 dapat digunakan untuk keputusan optimasi.
    • Untitled-12 In-Out
    • Berdasarkan Tabel 5 tersebut, penggunaan input di level 6 unit menghasilkan nilai NPM = BKM, yang berarti keuntungan maksimum telah tercapai.
    • Di bawah dan di atas penggunaan input 6 keuntungan yang diperoleh menjadi lebih sedikit.
    • Pada input 5, biayanya 5 x Rp 24,- = Rp 120,- dan penerimaannya 62 x Rp 4,- = Rp 248,- sehingga keuntungannya Rp 248,- – Rp 120,- = Rp 128.
    • Pada input 7, biayanya Rp 168,- dan penerimaannya Rp 288,- sehingga keuntungannya Rp 120,-.
    • Pada tingkat input 6 biayanya Rp 144,- dan penerimaannya Rp 272,- sehingga keuntungannya Rp 128,-.
    • Dalam bentuk suatu fungsi produksi, perhitungan apakah proses produksi dapat mencapai tingkat keuntungan yang maksimum saranya berbeda dari bentuk tabel, tetapi prinsipnya sama.
    • Contohnya : suatu fungsi produksi hasil perhitungan statistik dari usaha ayam pedaging sebagai berikut :
      • Y = 0,23 X10,47 X20,36    (Fungsi Cobb-Douglas)
      • Dimana :
        • Y  = bobot ayam hidup (kg), ỹ = 300 kg, Hp = Rp 1300,-/kg
        • X1 = modal (Rp), x = Rp 500.000,- Hx = Rp 0,1/Rp 1,-
        • X2 = tenaga kerja (HKP) , x = 15 HKP, Hx = Rp 1500,-/HKP
    • Apakah proses produksi pada skala usaha tersebut telah mencapai optimum ?
    • Untitled-14 In-Out
  • G. Pustaka yang Menunjang Pemahaman
    1. Sumarjono, D. 1986. Analisis Ekonomi Ayam Pedaging pada Dua Skala Usaha Keluarga di Kelompok Peternak Unggas ’’Tulus Rahayu“ Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah. Tesis. Fakultas Pascasarjana Unpad. Tidak dipublikasikan.
  • H. Umpan Balik
    1. Isilah Tabel dibawah ini kemudian tentukan level input yang menghasilkan keuntungan maksimum disertai bukti perhitungannya.
      • Untitled-15 In-Out
    2. Buatlah kurva NPM dan BKM serta titik dimana input output mencapai optimum.
    3. Apa yang saudara ketahui tentang : efisiensi teknis dan efisiensi ekonomis ?
  • 14. P-252