[1] Proposal Survey Pemetaan Potensi Desa

  • SURVEY PEMETAAN POTENSI DESA
  • DESA ………….. KECAMATAN ………………………..
  • KABUPATEN ………………………….
  • (PROPOSAL KEGIATAN)
  • Kop
  • KEDIRI
  • 20……..
  • —————————————————————————————————–
  • PROPOSAL KEGIATAN
  • A. Nama Kegiatan :
    • “Survey Pemetaan Potensi Desa ……. Kecamatan …… Kabupaten ………”
  • B. Latar Belakang
    • Pendekatan kebijakan pemerintah dalam kegiatan pembangunan desa, hampir semua masih berporos pada paradigma modernisasi (modernization paradigm) yang dimotori oleh Bank Dunia.
    • Paradigma ini bersandar pada teori-teori pertumbuhan ekonomi neo klasik (orthodox neoclassical economics) dan model yang berpusat pada produksi (production-centred model).
    • Sejak pendapatan nasional (GNP) mulai dijadikan indikator pembangunan tahun 1950-an, misalnya, para ilmu sosial selalu merujuk pada pendekatan tersebut manakala berbicara masalah permasalahan terkait dengan pembangunan desa dalam satu negara.
    • Pengukuran tingkat pendapatan kemudian sangat dipengaruhi oleh perspektif income poverty yang menggunakan pendapatan sebagai satu-satunya indikator “garis kemiskinan”. Sehingga banyak program kemiskinan yang menempatkan masyarakat sebagai obyek, akibatnya masyarakat kurang berpartisipasi secara aktif dalam menggali potensi dirinya dan lingkungannya untuk meningkatkan kesejahteraannya.
    • Di bawah kepemimpinan ekonom asal Pakistan, Mahbub UI Haq, pada tahun 1990an UNDP memperkenalkan pendekatan Human Development yang diformulasikan dalam bentuk Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) dan Indeks Kemiskinan Manusia (Human Poverty Index). Pendekatan UNDP relatif lebih komprehensif  karena mencakup bukan saja dimensi ekonomi (pendapatan), melainkan pula tingkat pendidikan (angka melek huruf), dan tingkat pelayanan kesehatan (angka harapan hidup).  Pendekatan kesejahteraan versi UNDP berporos pada paradigma pembangunan populis/kerakyatan (popular development paradigm) yang memadukan konsep pemenuhan kebutuhan dasar dari Paul Streeten dan teori kapabilitas yang dikembangkan peraih Nobel Ekonomi 1998, Amartya Sen.
    • Kelemahan pendekatan di atas menuntut perubahan pada fokus peningkatan kesejahteraan, paradigma baru tidak lagi melihat masyarakat kurang sejahtera sebagai orang yang tidak memilik potensi, melainkan orang yang memiliki potensi (sekecil apapun potensi itu), yang dapat digunakan dalam meningkatkan kesejahteraanya.  Selain itu program-program yang telah dilaksanakan cenderung bersifat sektoral yang sering kali mengakibatkan adanya semangat ego-sektoral dan saling tumpang tindih. Keadaan ini lebih dipersulit karena pada umumnya tiap departemen atau instansi mempunyai definisi dan kriteria  sendiri  tentang  tingkat kesejahteraan. Akibatnya kemiskinan cenderung dipahami secara parsial, dan penanggulangannya cenderung bersifat  sektoral. Hal inilah yang menyebabkan sulitnya menjaga kontinuitas program dan cenderung membuat program baru, dimana program baru tersebut bukan merupakan kelanjutan program lama.
    • Paradigma baru penanggulangan peningkatan kesejahteran masyarakat sedikitnya ada empat poin yang perlu dipertimbangkan:
      1. Pertama, rendahnya pendapatan masyarakat sebaiknya dilihat tidak hanya dari karakteristik masyarakat  secara statis. Melainkan dilihat secara dinamis yang menyangkut usaha dan kemampuan dalam merespon rendahnya pendapatannya.
      2. Kedua, indikator untuk mengukur kesejahteraan sebaiknya tidak tunggal, melainkan indikator komposit dengan unit analisis keluarga atau rumah tangga.
      3. Ketiga, konsep kemampuan sosial (social capabilities) dipandang lebih lengkap daripada konsep pendapatan (income) dalam memotret kondisi sekaligus dinamika tingkat kesejahteraan.
      4. Keempat, model tersebut juga harus mampu menyadarkan bahwa tidak akan ada seseorang/lingkungan yang dapat keluar dari rendahnya tingkat pendapatan, melainkan atas usaha orang/keluarga/ lingkungan itu sendiri serta memberikan pemahaman bahwa masalah peningkatan kesejahteraan merupakan tugas dan tanggung jawab bersama  antara pemerintah dan masyarakat.
    • Disisi lain dalam rangka mengimplementasikan kebijakan dan program pembangunan nasional dan daerah perlu didukung oleh ketersediaan data dan informasi kewilayahan (spasial) yang melengkapi data dan informasi sektoral yang telah ada. Data dan informasi tentang potensi spesifik yang dimiliki oleh semua wilayah hingga tingkat terkecil (small areas) merupakan  bahan  yang penting bagi perencanaan, implementasi, pengendalian, dan evaluasi pembangunan daerah secara umum atau bahkan secara spesifik menurut wilayah tertentu.
    • Data hasil survey Potensi Desa (Podes) hingga saat ini merupakan satu-satunya sumber data tematik berbasis wilayah yang mampu menggambarkan potensi suatu wilayah setingkat desa di seluruh Indonesia.
    • Data Podes tersebut dapat diolah sehingga dihasilkan informasi penting berbasis wilayah untuk berbagai keperluan oleh berbagai pihak yang membutuhkan. Sebagai contoh, data Podes digunakan untuk mengidentifikasi desa yang masih diklasifikasikan sebagai desa tertinggal dan diduga sebagai wilayah yang dihuni oleh penduduk miskin.
    • Sejalan dengan waktu, kebutuhan terhadap data dan informasi kewilayahan hingga wilayah terkecil dirasakan semakin beragam dan mendesak untuk bisa dipenuhi.
    • Pendataan Podes khususnya Desa ……. Kecamatan …….. tidak hanya ditujukan untuk menghasilkan data spesifik bagi keperluan pembangunan wilayah, tetapi juga dimaksudkan untuk memberikan indikasi awal tentang fakta-fakta potensi wilayah, infrastruktur/fasilitas serta kondisi sosial-ekonomi dan budaya di setiap desa/kelurahan.
  • C. Tujuan Survey
  • Secara umum tujuan pelaksanaan survey yang akan dilaksanakan  berkaitan dengan potensi suatu desa adalah sebagai berikut :
    1. Menyediakan data tentang keberadaan dan perkembangan potensi yang dimiliki Desa bersangkutan yang meliputi: sosial, ekonomi, sarana, dan prasarana wilayah.
    2. Menyediakan data untuk berbagai keperluan yang berkaitan dengan perencanaan wilayah di tingkat desa.
    3. Melengkapi penyusunan kerangka sampling (sampling frame) untuk kegiatan statistik lain lebih lanjut
    4. Menyediakan data bagi keperluan penentuan klasifikasi/tipologi desa guna penentuan kebijakan jangka pendek, menengah dan panjang
    5. Menyediakan data pokok bagi penyusunan statistik wilayah kecil (Small Area Statistics)
  • D. Metode Survey
  • D.1. Lingkup Kegiatan Survey
  • Ada 5 (lima) komponen/kegiatan utama yang dilakukan dalam survey dan sesuai dengan tujuannya, yaitu :
    1. Identifikasi dan Analisis Kondisi Eksisting Desa ……………………
      • Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memahami kondisi Desa …….. dan kecenderungan perkembangan dalam kurun waktu tertentu. Adapun informasi yang perlu dikumpulkan, dikaji dan dianalisis, meliputi : gambar mengenai kondisi fisik, sosial ekonomi desa, kebijakan dan program-program yang terkait dengan pengembangan desa, perkembangan sektor-sektor ekonomi desa dan kondisi sistem prasarana. Semua informasi ini diharapkan dapat menggambarkan eksisiting, yang tengah berlangsung (on-going) maupun yang akan dikembangkan (commited).
    2. Identifikasi Potensi Desa ………………….
      • Berdasarkan analisis terhadap kondisi wilayah dan kecenderungan perkembangannya, diidentifikasikan potensi ekonomi yang mampu mendukung pembangunan desa ……………..
      • Identifikasi yang dimaksud :
        1. Potensi Desa …………… baik yang sudah dimanfaatkan, belum dimanfaatkan maupun potensial diperkirakan ada di Desa ……………. Terkait dengan hal ini adalah identifikasi sektor unggulan atau komoditi unggulan.
        2. Kendala-kendala dalam pengembangan potensi ekonomi, baik dalam kaitannya dengan bidang prasarana, keuangan dan kebijakan, sehingga menimbulkan permasalahan pada masyarakat setempat.
    3. Penyusunan Skenario Pengembangan Desa ……………
      • Skenario pengembangan Desa ………… berisi antara lain: pemanfaatan ruang dan struktur ruang (pengembangan sektor-sektor unggulan, kawasan dan sistem prasarana) yang merupakan acuan pengembangan desa.
    4. Perumusan Model Pengembangan
      • Rumusan model pengembangan Desa …………. yang dimaksud berisi program-program pengembangan semua potensi desa dan sistem prasarana dasar. Program-program ini dirumuskan dalam rangka mendukung pencapaian skenario-skenario yang telah dirumuskan.
    5. Rekomendasi Pola Pelaksanaan Program Pengembangan Desa ……..
      • Program-program yang layak untuk diimplementasikan, selanjutnya dikaji pola pelaksanaannya.
      • Dalam hal ini pola pelaksanaan yang dimaksud memperhitungkan seluruh pelaku pembangunan, yaitu pemerintah desa, swasta dan masyarakat.
  • D.2.Lokasi dan Waktu Penelitian
    • Kegiatan survey dalam rangka pengembangan potensi desa ……. akan dilakukan di Desa ……………. Kecamatan …………. Kabupaten …………….
    • Survey akan dilaksanakan mulai tanggal 11 — 24 Juni 2016 (selama ± 14 hari)
  • D.3. Jenis Data
    • Dilihat dari sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu data sekunder dan data primer.
    • Data sekunder ini merupakan data yang telah di kumpulkan oleh pihak lain.
    • Adapun data sekunder yang akan digunakan dalam penelitian ini diantaranya  Jumlah penduduk, luas desa, topografi desa, monografi Desa.,  letak geografi desa, infrastruktur yang ada dan lain-lain.
    • Data primer ini merupakan data yang diperoleh langsung dari obyek penelitian.
    • Adapun data primer yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya seperti : data yang digunakan untuk mengukur indikator kelembagaan, indikator tipologi/tingkat kesejahteraan,  indikator sumber daya dan potensi ekonomi dan lain-lain.
  • D.4.Teknik Pengumpulan Data
    • Metode yang digunakan dalam pengumpulan informasi dan data yang digunakan dalam survey ini adalah Participatory Rural Appraisal (PRA), meliputi:
      1. Wawancara, yaitu metode pengumpulan data dengan  komunikasi  langsung dengan responden secara mendalam dengan key-person (formal dan informal leaders), untuk mengidentifikasi kebutuhan (needs) masyarakat dengan menggunakan kuesioner.
      2. Dokumentasi, yaitu metode pengumpulan data sekunder yang dimiliki oleh responden, lembaga ekonomi dan sosial, maupun instansi teknis terkait.
      3. Observasi (pengamatan) dan survey lapang. Dalam hal meyakinkan data dan informasi yang diperoleh dari responden, peneliti mengadakan pengamatan dan survey lapang secara langsung terhadap obyek yang diamati, mendengar serta mencatat hasil temuan lapang.
      4. Pengumpulan Data Sekunder. Selain dukungan data primer yang menjadi sumber data utama, penelitian ini juga menggunakan data sekunder yang diperoleh dari dokumen-dokumen serta catatan­catatan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dokumen yang dimaksud adalah Rencana Pembangunan Desa …… yang diperoleh dari pemerintah desa dan kecamatan
      5. Focus Group Discussion (Diskusi Kelompok)
        • Surveyor melaksanakan diskusi dengan obyek ketika melakukan survey lapang yang akan dilakukan. Unsur-unsur yang terlibat dalam diskusi ini adalah perwakilan / tokoh masyarakat dan perangkat Desa ……. Materi diskusi diarahkan pada penggalian potensi desa dan keinginan dan rencana pengembangan jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
  • D.5. Alat Analisis
    • Analisis dilakukan dengan memadukan pendekatan struktural (data kuantitatif) dan ekonomi (potensi sumberdaya pembangunan), dan spasial (pemetaan).
    • Maksudnya adalah bahwa dari himpunan data yang telah dikompilasi, dilakukan analisis statistic yang secara mudah dapat dipahami. Himpunan data tersebut selanjutnya diinterpretasikan dan dirancang dengan menempatkan hasil analisis tersebut ke dalam peta (pendekatan spasial).
  • E. Jadwal Kegiatan
    • Survey diperkirakan akan memakan waktu selama 14 hari yaitu tanggal 11 sampai dengan 24 Juni 2016.
    • Rencana jadwal pelaksanaan survey dapat dilihat pada tabel berikut :
    • sop-1
  • F. Tim Survey
  • Pelaksana kegiatan penelitian adalah Tim dari ……………………….. dengan susunan tim sebagai berikut :
    • Penanggung Jawab  :
    • Ketua Peneliti           : Ir. Rohmad, MMA
    • Sekretaris                  :
    • Bendahara                 :
    • Anggota                     : 1.
    •                                       2.
  • sop-2
  • H. Penutup
    • Mudah-mudahan proposal yang sangat sederhana ini dapat memberikan arahan kepada semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan survey di desa ……… Kecamatan …………. Kabupaten ………………
    • Teriring do’a kehadirat Allah SWT mudah­-mudahan pelaksanaan survey dapat berjalan lancar sesuai harapan bersama dan hasilnya dapat memberikan manfaat kepada semua yang berkepentingan umumnya dan masyarakat desa ……… khususnya.
  • Kediri 10 April 2016
  • Hormat kami,