[4] BAB IV. PROSES ENTREPRENEURSHIP

  • 2. Entreprenurship September 2011
  • Materi Pokok Bahasan
  • PROSES ENTREPRENEURSHIP…………………………………………..
    1. Proses dan Tahapan Entrepreneurship……………………………
    2. Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Entrepreneur
    3. Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan……………………………
    4. Keuntungan dan Kerugian BerEntrepreneur……………………..
    5. Serba serbi dunia Entrepreneur (Tanya Jawab)…………………
  • BAB IV. PROSES ENTREPRENEURSHIP
  • 4.1. Proses dan Tahapan Entrepreneurship
  • Secara umum tahap-tahap melakukan Entrepreneur adalah :
    1. Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan franchising. Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri / manufaktur / produksi atau jasa.
    2. Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap “jalan“, tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.
    3. Mempertahankan usaha, tahap di mana Entrepreneur berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi
    4. Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.
  • Sedangkan proses Entrepreneurship seperti terlihat pada Gambar 4 berikut ini.
  • Wir-23
  • Proses berkembangnya Entrepreneurship
    1. Entrepreneurship diawali dengan adanya inovasi, didukung oleh kejadian pemicu (stimulant), diimplementasikan, kemudian akhirnya tumbuh dan berkembang
    2. Menurut Bygrave (1996), proses Entrepreneurship diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk locus of control, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembang menjadi wirausaha yang besar.
    3. Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi Entrepreneurship melalui proses yang dipengaruhi lingkungan, organisasi dan keluarga (Suryana, 2001)..
    4. Faktor-faktor pemicu Proses Entrepreneurship ditentukan oleh Property right, competency incentives, and environment“.
    5. Sedangkan dalam implementasinya perlu memperhatikan aspek-aspek melakukan Entrepreneur, antara lain :
      1. mencari peluang usaha baru : lama usaha dilakukan, dan jenis usaha yang pernah dilakukan
      2. pembiayaan : pendanaan – jumlah dan sumber-sumber dana
      3. SDM : tenaga kerja yang dipergunakan
      4. kepemilikan : peran-peran dalam pelaksanaan usaha
      5. organisasi : pembagian kerja diantara tenaga kerja yang dimiliki
      6. kepemimpinan : kejujuran, agama, tujuan jangka panjang, proses manajerial (POAC)
      7. Pemasaran : lokasi dan tempat usaha
  • Tahap-tahap pertumbuhan Entrepreneurship ditandai dengan Ciri ciri proses pertumbuhan Entrepreneurship meliputi :
  • (1) Tahap imitasi dan duplikasi,
    • Pada tahap awal pertumbuhan seorang Entrepreneur cenderung melakukan imitasi yaitu meniru inovasi yang berhasil dari para Innovative entrepreneur kemudian baru dikembangkan dengan cara duplikasi (penggandaan). Dengan demikian tahap ini disebut dengan Immiative entrepreneurship, dimana produk yang dihasilkan baik berupa barang atau jasa cenderung sama tapi dengan merk yang berbeda.
  • (2) Tahap duplikasi dan pengembangan, 
    • Pada tahap ini sering disebut dengan Fabian entrepreneurship, sikap yang teramat hati-hati dan skeptical tetapi segera melaksanakan peniruan-peniruan menjadi hal yang nyata. Hal ini dilakukan untuk menghindari kehilangan posisi relative pada industry yang bersangkutan. Namun dalam prakteknya, pada tahap ini diikuti dengan inovasi-inovasi yang relative kecil atau sederhana sesuai permintaan pasar. Dengan demikian pada tahap duplikasi dan pengembangan ini akan menciptakan produk (barang atau jasa) yang sama dengan kualitas serta merk berbeda.
  • (3) Tahap menciptakan sesuatu yang baru dan beda
    • Pada tahap ini disebut dengan Innovative Entrepreneurship dengan cara beresksperimentasi secara agresif, trampil mempraktekkan disertai transpormasi yang atraktif. Produk yang dihasilkan berupa produk baru.
  • 4.2. Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Entrepreneur
    • Keberhasilan atau kegagalan Entrepreneur sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun internal. Menurut Sujuti Jahja (2007), faktor internal yang berpengaruh adalah kemauan, kemampuan dan kelemahan. Sedangkan faktor yang berasal dari eksternal diri adalah kesempatan atau peluang.
    • Kedua faktor tersebut dipengaruhi oleh nilai–nilai kepribadian Entrepreneur, yaitu nilai keberanian menghadapi resiko, sikap positif dan optimis, keberanian mandiri dan memimpin serta kemauan belajar dari pengalaman.
    • Beberapa faktor yang menyebabkan Entrepreneur gagal dalam menjalankan usaha barunya yaitu :
      1. Tidak kompeten dalam manejerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat usahanya kurang berhasil.
      2. Kurang berpengalaman. Baik dalam kemampuan teknik, kemampuan memvisualisasikan usaha, kemampuan mengorganisasikan, keterampilan mengelola sumberdaya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi usaha.
      3. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar usaha berhasil dengan baik faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas akan menghambat operasional usaha dan mengakibatkan usaha tidak lancar.
      4. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan,sekali gagal dalam melakukan perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
      5. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan usaha sukar beroperasi karena kurang efisien.
      6. Kurangnya pengawasan. Pengawasan erat hubungannya dengan efisiensi dan efektifitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan tidak efisien dan tidak efektif.
      7. Sikap kurang sungguh-sungguh dalam melaksanakan wirausaha. Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
      8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahan. Wirausaha yang kurang siap dalam menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap saat.
    • Faktor penyebab lain sehingga terjadi kegagalan dalam berEntrepreneurship yaitu :
      1. Pendapatan tidak menentu. Baik dalam tahap awal maupun tahap pertumbuhan, dalam bisnis tidak ada jaminan untuk terus memperoleh pendapatan yang berkesinambungan. Dalam kewirausahaan, sewaktu- waktu bisa rugi dan untung. Kondisi yag tidak menentu dapat membuat seseorang mundur dari kegiatan berwirausaha.
      2. Kerugian akibat hilangnya modal investasi. Tingkat kegagalan bagi usaha baru sangatlah tinggi. Menurut Wirasasmita (1998), tingkat mortalitas/kegagalan usaha kecil di indonesia mencapai 78%. Kegagalan investasi mengakibatkan seseorang mundur dari kegiatan wirausaha. Bagi seorang wirausaha, kegagalan sebaiknya dipandang sebagai pelajaran berharga.
      3. Perlu kerja keras dan waktu yang lama. Wirausaha biasanya bekerja sendiri mulai dari pembelian, pengolahan, penjualan dan pembukuan. Waktu yang lama dan keharusan bekerja keras dalam berwirausaha mengakibatkan orang yang ingin menjadi wirausaha menjadi mundur. Ia kurang terbiasa dalam menghadapi tantangan. Wirausaha yang berhasil pada umumnya menjadikan tantangan sebagai peluang yang harus dihadapi dan ditekuni.
      4. Kualitas kehidupan yang tetap rendah meskipun usahanya mantap. Kualitas yang tidak segera meningkat dalam usaha, akan mengakibatkan seseorang mundur dari kegiatan berwirausaha, misalnya pedagang yang kualitas kehidupannya tidak meningkat, maka akan mundur dari usaha dagangnya dan masuk keusaha lain.
    • Kesimpulan : Keberhasilan berwirausaha sangat tergantung pada beberapa faktor yaitu Kemauan, Kemampuan, Peluang dan Kesempatan
      • Sedangkan factor-factor penyebab keberhasilan dipengaruhi oleh perilaku para wirausahawan.
      • Ada beberapa kategori perilaku, antara lain
        1. Innovating Entrepreneurship . Bereksperimentasi secara agresif, trampil mempraktekkan, transformasi atraktif
        2. Imitative Entrepreneurship. Meniru inovasi yang berhasil dari para Innovating Entrepreneur
        3. Fabian Entrepreneurship. Sikap yang teramat berhati-hati dan sikap skeptikal tetapi yang segera melaksanakan peniruan-peniruan menjadi jelas sekali, apabila mereka tidak melakukan hal tersebut, mereka akan kehilangan posisi relatif pada industri yang bersangkutan.
        4. Drone Entrepreneurship. Drone = malas. Penolakan untuk memanfaatkan peluang-peluang untuk melaksanakan perubahan-perubahan dalam rumus produksi sekalipun hal tersebut akan mengakibatkan mereka merugi diandingkan dengan produsen lain
        5. Parasitic Entrepreneurship, dalam konteks ilmu ekonomi disebut sebagai Rent-seekers (pemburu rente).
    • Entre-13
    • Perilaku tersebut memberikan pengaruh yang berbeda-beda, antara lain :  Perilaku Ahli, Perilaku Trampil, Perilaku Biasa, Perilaku Malas
    • Ketrampilan
      1. Trampil Membuat Perencanaan
      2. Cerdik Berunding / Bernegosiasi
      3. Trampil Membujuk
      4. Trampil Memecahkan Masalah
      5. Kreatif
      6. Cerdik Mengambil Keputusan
    • Sifat
      1. Percaya Diri
      2. Independen
      3. Berorientasi Pada Prestasi
      4. Serba Bisa Dinamis
      5. Banyak Akal
  • 4.3. Ide dan Peluang dalam Entrepreneurship
    • Fokus utama dalam mengembangkan Entrepreneurship ini harusnya ditekankan pada penciptaan nilai tambah untuk meraih keunggulan daya saing (competitive advantage) melalui pengembangan kemampuan khusus (Entrepreneurship) sehingga perusahaan kecil tidak lagi mengendalikan strategi kekuatan pasar melalui monopoli dan fasilitas pemerintah.
    • Seorang Entrepreneur dapat menambahkan nilai suatu barang dan jasa melalui inovasi. Keberhasilan Entrepreneur dicapai apabila Entrepreneur menggunakan produk, proses, dan jasa-jasa inovasi sebagai alat untuk menggali perubahan. Oleh sebab itu, inovasi merupakan instrument penting untuk memberdayakan sumber-sumber yang ada agar menghasilkan suatu yang baru dan menciptakan nilai. Entrepreneur dapat menciptakan nilai dengan cara mengubah semua tantangan menjadi peluang melalui ide-idenya dan pada akhirnya menjadi pengendali usaha (busines driven) dan pengendali pasar ( market driven)
    • Inti dari proses Entrepreneurship adalah mengidentifikasi peluang, karena kekuatan yang mendorong kesuksesan perusahaan start-up terdiri dari tiga macam, yaitu : peluang, tim, dan sumber daya.
    • Proses Entrepreneurship diawali bukan dari ketersediaan uang, strategi, network, tim ataupun rencana bisnis, melainkan dari adanya peluang. Peluang yang berpotensi tinggi terkadang memiliki kekuatan yang jauh lebih besar daripada ketersediaan sumber daya atau tim pada saat itu.
    • Kreativitas sering kali muncul dalam bentuk ide-ide untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa baru. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya (produk dan jasa baru). Banyak Entrepreneur yang berhasil bukan berdasarkan ide sendiri tetapi berdasarkan hasil pengamatan dan penerapan ide-ide lain. Agar ide-ide yang potensial menjadi peluang bisnis riil, maka wirausahawan harus mencari dan mengindentifikasi sumber-sumber potensial peluang bisnis tersebut . kegiatan mengindentifikasi merupakan upaya awal dari wirausahawan untuk dapat masuk ke pasar. Dengan kegiatan indentifikasi ini, Entrepreneur akan dapat mengetahui tinggkat persaingan, strategi industri, tujuan pesaing, menilai kekuatan dan kelemahan pesaing , dan mengestimasi pola persaingan.
    • Untuk dapat menganalisis peluang usaha, Entrepreneur harus mengetahui beberapa alat analisis seperti SWOT, Matrik Profil Kompetitif, dan Matrik BCG.
  • 4.4. Keuntungan dan Kerugian Ber-Entrepreneurship
    • Sebelum kita membahas keuntungan dan kerugian berEntrepreneurship, maka kita mencoba menelaah tentang apa yang menjadi manfaat dari Entrepreneurship.
    • Adapun manfaat Entrepreneurship antara lain :
      1. Menambah daya tampung tenaga kerja.
      2. Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan lingkungan dan kesejahteraan.
      3. Memberi contoh bagaimana bekerja keras, tekun dan memiliki pribadi yang unggul dan patut diteladani.
      4. Mendidik karyawan menjadi orang yang mandiri, tekun, ulet serta jujur dalam menghadapi pekerjaan.
      5. Mendidik masyarakat hidup efisien dan efektif serta sederhana.
    • Berbicara keuntungan dan kerugian ber-Entrepreneur, pada dasarnya identik dengan membahas keuntungan dan kerugian pada usaha kecil milik sendiri.
    • Adapun Keuntungan BerEntrepreneurship, antara lain :
      • Otonomi Pengelolaan.
        1. Dengan wirausaha, maka terbuka lebar menjadi BOS dalam perusahaan.
        2. Terbuka peluang untuk memperlihatkan potensi wirausaha secara penuh.
        3. Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara maksimal.
        4. Terbuka peluang untuk mencapai tujuan usaha yang dikehendaki.
        5. Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dalam usaha.
        6. Terbuka lebar control financial, bebas mengelola keuangan dan merasa kekayaan sebagai milik sendiri.
        7. Tantangan awal dan Perasaan Motif berprestasi.
      • Sedangkan kerugian dalam ber-Entrepreneurship antara lain :
        1. Pengorbanan Personal.. Pada awalnya wirausaha harus bekerja keras dengan waktu yang lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu untuk kepentingan lain seperti waktu untuk keluarga, waktu untuk rekreasi. Hampir semua waktu dihabiskan untuk kegiatan bisnis.
        2. Beban Tanggung Jawab yang besar. Entrepreneur harus mengelola semua fungsi bisnis, baik perencanaan, pengorganisasi an personil dan sumberdaya, keuangan, produksi dan pemasaran serta pengembangan usaha.
        3. Kecilnya margin keuntungan dan kemungkinan gagal. Karena Entrepreneur umumnya dimulai dari usaha dan keuangan yang kecil, maka margin keuntungan yang akan diperoleh juga kecil. Demikian pula dengan usaha yang kecil, maka daya saing umumnya menjadi rendah sehingga kemungkinan gagal lebih besar.
  • 4.5. Serba serbi dunia Entrepreneur (Tanya Jawab)
    • Laporan oleh Hayat Mansur tentang Inspirasi dari Entrepreneur
    • Empat (4) Modal Menjadi Entrepreneur (Ternyata Bukan Uang)
    • Walau banyak kasus korupsi dan persoalan lainnya, ekonomi negara kita bisa tetap berjalan. Ini tentu saja berkat ada penggerak-penggerak di masyarakat yang tidak tergantung pada peraturan dan pemerintah. Mereka yang jarang diketahui orang ini disebut entrepreneur. Ini beberapa dari mereka dan upaya yang telah dilakukan untuk menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita.
    • Wimar’s World Rabu menghadirkan tiga orang entrepreneur yaitu Bob Sadino (pemilik supermarket Kem Chicks), Hadrijanto Satyanegara (PR Manager Patrakom), dan Fred Hehuwat (salah satu pendiri Yayasan ASHOKA Indonesia). Mereka adalah orang-orang yang tidak putus asa bahkan bersemangat dan memberi contoh kepada kita.
    • Berikut potongan percakapan mereka dengan Wimar Witoelar.
  • MOTIVASI-KERJAimages (18)
  • Entre-14
  • Entre-15
  • Entre-16
  • Entre-17
    1. Anda merasa diri entrepreneur sukses? Bagi tips dong. Tulis di bawah.
      • Definisi Entrepreneur menurut para ahli
        • Setiap hari dalam kegiatan bisnis kita melakukan usaha/ melakukan kegiatan entrepreneurship untuk mendapatkan keuntungan tentunya. Tapi sebelumnya tentu kita ingin tahu apa sih artinya entrepreneurship kan ?!
    2. Apa sih definisi Entrepreneurship ? Silahkan baca definisinya menurut berbagai ahli.
      • Entrepreneurship atau Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu nilai yang berbeda dengan mencurahkan waktu dan upaya yang diperlukan, memikul risiko-risiko finansial, psikis dan sosial yang menyertai, serta menerima penghargaan /imbalan moneter dan kepuasan pribadi.
    3. Menurut Para Ahli :
      1. Peter F Drucker. Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) .
      2. Thomas W Zimmerer. Entrepreneurship adalah penerapan kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya memanfaatkan peluang-peluang yang dihadapi orang setiap hari.
      3. Andrew J Dubrin. Seseorang yang mendirikan dan menjalankan sebuah usaha yang inovatif (Entrepreneurship is a person who founds and operates an innovative business).
      4. Robbin & Coulter. Entrepreneurship is the process whereby an individual or a group of individuals uses organized efforts and means to pursue opportunities to create value and grow by fulfilling wants and need through innovation and uniqueness, no matter what resources are currently controlled.
  • sepeda-motor-iribfm-1886benz1
  • 19187_476679149035701_1762750753_nimages (7)

Tinggalkan komentar