{2} BAB II. TERNAK UNGGAS

  • 6. PIP Juli 2015
  • MATERI POKOK BAHASAN :
    1. Ternak Ayam  ……………………………………………………………….
    2. Ternak Itik  …………………………………………………………………..
    3. Ternak Angsa  ………………………………………………………………
    4. Ternak Entog ……………………………………………………………….
    5. Ternak Tiktok ……………………………………………………………….
    6. Umpan Balik …………………………………………………………………
  • pip-2
  • Kalau ditilik dari asal usul ayam-ayam yang ada sekarang diduga berasal dari ayam-ayam liar (Wild-fowl) atau ayam hutan dari Gallus species.
  • Adapun  gallus species yang memungkinkan adanya ternak ayam sekarang ini ada 4, yaitu :
  • PIP ay-11
  • PIP ay-12
  • (1) Gallus gallus
    1. Dikenal dengan Gallus bankiva, gallus ferrugenius, Red Jungle Fowl.
    2. Tempat hidup disekitar hutan india, Burma, Siam (Muangthai), Chocin China (Indo China), Filipina, Malaysia dan Sumatra Barat.
    3. Ciri-ciri : Bulu Utama pada ekor 14 helai, Jengger satu, pial dua, Badan relatif kecil dibanding dengan ayam sekarang, Jantan Bulu pada bagian leher, sayap dan punggung berwarna merah, sedangkan bagian dada dan badan bawah berwarna hitam. Pada Betina bulu berwarna coklat bergaris hitam, Telur kecil berkulit merah kekuningan.
  • (2) Gallus lafayetti
    1. Dikenal dengan Ceylonese Jungle Fowl.
    2. Tempat hidup disekitar Pulau Ceylon (Srilangka)
    3. Ciri-ciri : Mirip Gallus gallus, hanya Bulu Jantan Bulu pada bagian leher, sayap dan punggung berwarna merah, sedangkan bagian dada dan badan bawah berwarna Oranye. Pada bagian tengah jengger warna kuning dikelilingi merah, Kulit telur berbintik-bintik.
  • (3) Gallus sonneratti
    1. Dikenal dengan Grey Jungle Fowl.
    2. Tempat hidup disekitar hutan india bagian barat daya dari Bombay sampai Madras.
    3. Ciri-ciri : Mirip Gallus gallus, hanya pada bulu ada aspek warna abu-abu. Kulit telur kadang-kadang berbintik-bintik.
  • (4) Gallus varius
    1. Dikenal dengan Green Jungle Fowl / Japan Jungle Fowl
    2. Tempat hidup disekitar hutan Jawa Timur, Bali, Lombok,Nusa Tenggara sampai flores.
    3. Ciri-ciri : Bulu Utama pada ekor 16 helai, Jengger satu licin, pial satu terletak antara rahang, Badan relatif kecil dibanding dengan ayam sekarang, Jantan Bulu pada bagian leher pendek dan bulat, berwarna hitam dilapisi warna kehijauan pada permukaan atas.
  • Menurut Teori asal usul terbentuknya bangsa-bangsa ayam sekarang dikenal 2 teori yaitu
    1. Teori Monopyletic
      • Dikemukakan oleh Charles Darwin (1868), dimana dikemukakan bahwa yang menurunkan bangsa-bangsa ayam sekarang adalah jenis (species) gallus gallus.
      • Alasan :
        1. Gallus gallus mudah dikawinkan secara bebas dengan bangsa ayam yang ada sekarang, sedangkan ketiga jenis yang lain sulit dilakukan.
        2. Filia Pertama (F-1) antara Gallus gallus dengan bangsa ayam yang ada sekarang biasanya bersifat subur, sedangkan ketiga jenis yang lain bersifat mandul.
        3. Pada ayam-ayam seperti Brown Leghorn dan Black Breasted, Red Games dalam beberapa hal terutama warna bulu mirip dengan gallus gallus.
        4. Dari beberapa percobaan perkawinan pada ayam-ayam jinak sewaktu-waktu terdapat keturunan seperti Gallus gallus (Reversion)
    2. Teori Polypyletic
      • Teori ini mengemukakan adanya 2 kemungkinan mengenai terbentuknya bangsa-bangsa ayam sekarang.
      • Pertama : Kemungkinan dibentuk oleh lebih dari satu jenis yang ada dan
      • Kedua    : Kemungkinan dibentuk oleh jenis yang ada sekarang dengan jenis lain.
        • Alasan : Bangsa – bangsa yang terbentuk di kelas Mediteranean mungkin diturunkan oleh sekurang-kurangnya 2 jenis dari 4 jenis yang ada, sedang bangsa yang ada di kelas Asia kemungkinan diturunkan dari nenek moyang jenis ayam yang telah punah.
  • 2.1.1. Bangsa dan Kelas Ayam
    • Bangsa ayam adalah suatu kelompok ayam yang memiliki persamaan dalam bentuk morphologis, sifat physiologis dan bentuk anatomis yang karakteristik untuk tiap-tiap bangsa dan sifat-sifat persamaan ini dapat diturunkan pada generasi berikutnya.
    • Kelas ayam adalah sekumpulan atau sekelompok bangsa ayam yang dibentuk dan dikembangkan mula-mula didaerah tertentu yang karakteristik tiap-tiap bangsa dan sifat-sifatnya dapat diturunkan pada generasi berikutnya.
    • Sifat-sifat khas yang terdapat dalam bangsa ayam dan kelas ayam telah disahkan oleh The Standart American of Perfection.
    • Ada 4 kelas yang memiliki arti ekonomi yaitu :
    • 1). Kelas Amerika (American Class)
    • Bangsa bangsa ayam kelas Amerika biasanya berbadan besar dengan sifat-sifat umum seperti : warna kulit kuning, Cakar (Shank) tidak berbulu, daun telinga berwarna merah, Umumnya warna kulit telur coklat (kecuali Lamonas berwarna putih kulit telurnya)
    • Contoh Bangsa-bangsa Kelas Amerika :
      1. Plymouth Rock
        • Badan agak besar panjang dan tipe dwiguna, Jengger tunggal bergerigi dan pial 2 helai, warna jengger, pial dan muka merah, Paruh putih kehitaman dan kaki keputihan, kulit telur putih kotor, telur umumnya kecil serta sulit menetas.
        • Terdapat beberapa varietas : – Barret Plymouth Rock, White Plymouth Rock, Colombian Plymouth Rock, Blue Plymouth Rock, Silver penciled Plymouth Rock dan Partridge Plymouth Rock,
      2. Rhode Island
        • Tubuh hampir sama dengan Plymouth Rock, terdapat beberapa varietas antara lain Rhode Island Red dan Rhode Island White.
      3. Wyandottes
        • Tubuh bulat dan cepat tumbuh bulu, punggung pendek dan melekuk agak dalam, terdapat beberapa vaietas seperti : White Wyandottes, Buff Wyandottes, Black Wyandottes, Colombian Wyandottes, Partridge Wyandottes, Silver Penciled Wyandottes, Silver Laced Wyandottes (sangat menarik)
      4. New Hampshire
        • Jengger tunggal seperti Rhode Island, pada jantan warna brillian deep chest nut, pada betina warna medium chest nut.
      5. Lamonas, Yersey White Giants, Yavas, Chantecler dan lain-lain
    • 2) Kelas Mediteranean (Mediteranean Class)
      • Bangsa dari Kelas Mediteranean umumnya memiliki  badan yang relatif kecil, umumnya kulit berwarna putih (kecuali leghorn dan anconas berkulit kuning), daun telinga warna putih/perak, cakar tidak berbulu, jengger dan pial relatif besar (jantan/betina), temperamen nervous, jarang mengeram serta umumnya petelur yang baik.
      • Contoh Bangsa-bangsa dari Kelas Mediteranean :
        1. Leghorn
          • Paruh, kulit, cakar dan jari berwarna kuning, terdapat varietas jengger tunggal (single comb) dan jengger Rose (Rose Comb), terdapat varietas warna : Buff, Black, Red, White, Silvers, colombian, Black Tailed Red, White Dark Brown, Light.
        2. Anconas
          • Menyerupai Leghorn dan mempunyai bulu hitam dan beberapa bulu bercak-bercak putih.
        3. Minorca
          • Berbulu panjang, berjengger lebar dan pial lebar, Merupakan terbesar dikelas Mediteranean, terdapat varietas : Black, White, Jengger tunggal dan Rose.
        4. Blue Andalusian
          • Seperti Plymouth Rock, tidak baik untuk petelur, Warna bulu Hitam:biru:putih dengan perbandingan 1:2:1.
        5. White faces black spanish
        6. Buttercup dan lain-lain.
    • 3). Kelas Inggris (English class)
      • Mempunyai sifat-sifat umum : warna kulit umumnya putih (kecuali Cornish berwarna kuning), daun telinga merah, cakar tidak berbulu, kulit telur coklat (kecuali Dorking & Redcap berwarna putih).
      • Contoh Bangsa-bangsa dari kelas Inggris :
        1. Orpington
          • Tubuh besar panjang dalam dan bulat, bulu penuh pada dada dan punggung, terdapat varietas : Buff, Blue, Black, White.
        2. Dorking
          • Tubuh panjang dalam lebar dan agak rendah, terdapat varietas : White, colored, silver-grey.
        3. Australops
          • Berasal dari Black Orpington, bulu hitam, paruh dan shank kehitaman-kuning, muka jengger pial merah cerah.
        4. Sussex
          • Tubuh panjang lebar dalam dan bahu lebar dari depan kebagian belakang. Terdapat varietas : light, red, spekled.
        5. Redcap
          • Besar badan sedang dan jengger rose.
        6. Cornish
          • Tipe pedaging dengan bulu kompak, breas (daerah dada) sangat dalam dan lebar, terdapat varietas : dark, white, white laced red.
    • 4). Kelas Asia (Asiatic class)
      • Bangsa-bangsa dari kelas asia memiliki tubuh yang besar dengan ditutupi bulu yang tebal sampai kekaki (shank).
        1. Brahma. Terdapat beberapa varietas : Buff dan Light.
        2. Cochin. Terdapat varietas : Buff, Black, White dan Partidge.
        3. Langshan. Terdapat varietas : Black dan White.
  • 2.1.2. Strain
    • Strain adalah merek dagang atau hasil seleksi dalam breeding untuk tujuan tertentu. Tujuannya pada umumnya cenderung untuk komersial atau nilai ekonomi tinggi (high producers).
    • Pada peredaran sekarang telah jarang ditemui bangsa-bangsa ayam seperti leghorn, australops, rhode island red dan sebagainya. Yang umum dipelihara atau diternakkan adalah strain-strain ayam yang merupakan bibit unggul hasil breeding farm baik pada ayam ras maupun ayam negeri dalam bentuk Final Stock (FS).
    • Contoh beberapa Strain Ayam yang pernah beredar di Indonesia :
      1. Kimber chick asal Kimber farm di Fremont California USA. Jenis Kimber Chick K 137 Petelur putih (FS), Kimber K 163 (Putih kotor Final Stock), Kimbrown (Coklat merah FS Betina, Putih kotor FS Jantan), Kimcross K 44 ayam pedaging (broiler) putih.
      2. Babcock Asal USA. Babcock B 300 dan B 300 F petelur putih (FS). Babcock B 380, coklat merah (FS betina), putih kotor (FS Jantan).
      3. Hy-line. Hy-line W 36 petelur putih (FS), Hy-line 717, coklat merah (FS), Hy-line brown, coklat (FS Betina), putih coklat (FS Jantan).
      4. Super Harco Hitam merah (FS betina) Lurik (FS Jantan).
      5. Jagerveld chick asal negeri Belanda. Jagersveld white leghorn (putih), Rosella coklat merah (FS Betina), putih coklat (FS Jantan), Jagersveld Broiler putih kotor.
      6. Asal massasuhhet USA. Dekalb warren sex link, coklat merah (FS Betina), putih coklat (FS Jantan).Dekalb amber link putih coklat (FS Betina), Dekalb XL Link putih (FS).
      7. Indian River ayam pedaging (broiler) putih.
      8. Asal Massasushet USA. Cobb 100 pedaging putih kotor.
      9. Hubbard Leghorn putih (FS), Hubbard golden comet, coklat merah (FS Betina), Hubbard broiler putih kotor.
      10. Lohman, Multibreeder, Bromo, CP (charoend phokphand).,Platinum. dan masih banyak lagi yang belum tertulis.
  • 2.1.3. Klasifikasi Ayam
  • Pada ayam dikenal adanya 2 cara dalam klasifikasi yaitu :
    1. Klasifikasi Standart
      • Klasifikasi yang didasarkan pada tempat / kedudukan ayam. Istilah yang lazim dipakai adalah pembagian berdasarkan Kelas, Bangsa, Varietas dan Strain.
    2. Klasifikasi Ekonomi
      • Klasifikasi yang didasarkan penggunaan atau tujuan pemeliharaan ayam dan menurut sifat produksi utamanya. Istilah yang lazim dipakai adalah Tipe Ayam.
  • Pada saat ini tipe ayam dapat digolongkan menjadi 4 macam yaitu :
    1. Tipe Petelur (Egg type)
      • Tipe ini sangat efisien merubah pakan menjadi telur. Misal Leghorn, Hy-Line, Minorca, Babcock W 300, Platinum dll)
    2. Tipe Pedaging (Meat type)
      • Tipe ini sangat efisien merubah pakan menjadi daging. Misal Brahma, cochin, Indian River, CP, MF, Hubbard dll)
    3. Tipe Dwiguna / Dual Purpose
      • Tipe ini sangat efisien merubah pakan menjadi daging dan telur. Misal Plymouth rock, Rhode Island, Australops, Lohman dll.
    4. Tipe Kesenangan (Fancy type)
      • Ayam-ayam untuk kesenangan/perhiasan karena dipelihara bukan untuk penghasil telur atau daging. Misal. Bantam, Yokohama, Kapas, Kate, Cemani, Bekisar dll.
  • 2.1.4. Kandang Ayam
  • Kandang adalah Bangunan yang dibuat untuk tempat ternak ayam berlindung dari pengaruh luar dan tempat tinggal dalam memberikan produksi, tumbuh dan berkembang biak dan aktivitas lainnya. Kandang bagi ayam Ras / Negeri/ Unggul memiliki arti yang sangat penting dalam rangka mencapai tujuan pemeliharaan yang optimal.
  • A.Sistem Kandang.
  • Ditinjau dari bangunan kandang dan cara pemeliharaan, maka dikenal 4 sistem kandang yaitu :
    1. Sistem Alas (Litter system)
      • Suatu kandang yang lantai menempel pada tanah, dimana alas kandang diberi Litter seperti sekam padi, Jerami padi yang dicacah, Serbuk gergaji, Tongkol jagung yang dicacah, postal dll. Kandang ini biasanya untuk pemeliharaan Intensif.
    2. Sistem Sangkar / Kurungan (Cage system)
      • Suatu kandang yang lantai tidak menempel pada tanah tetapi berbentuk sangkar atau kurungan. Modifikasi dari jenis ini adalah Kandang Battery. Kandang ini digunakan untuk pemeliharaan intensif bahkan kandang sering dibuat bertingkat.
    3. Sistem Umbaran (Raenge system)
      • Suatu kandang yang memiliki tempat halaman / umbaran. Pemeliharaan sistem ini biasanya semi intensif, dimana kadang-kadang dikandangkan dan kadang-kadang diumbar.
    4. Sistem Kombinasi (Combination System)
      • Suatu kandang hasil penggabungan dari sistem kandang yang ada. Bisa dari 2 atau 3 sistem, bahkan bisa memformulasikan ke dalam bentuk modifikasi. Prinsip dasar penggunaan sistem kombinasi adalah untuk mengurangi kelemahan-kelemahan dari sistem yang lain.
  • B. Membangun Kandang
  • Untuk membangun sebuah kandang harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
    1. Mengetahui syaratnya yaitu Lokasi, Sistem serta Bentuk dan Konstruksinya.
    2. Mengetahui bentuk dan konstruksi bagian bawah, tengah dan atas.
    3. Bagian Bawah bisa litter, batery, panggung. Bagian tengah : Ventilasi, cahaya, angin. Sedangkan bagian atas adalah atap.
    4. Tipe Atap ada beberapa macam yaitu Monitor, semi monitor, gable, shade, zig-zaq dll.
    5. Kelembaban 50 – 60 % suhu ideal dalam kandang 21-26 oC serta cahaya 14 – 17 jam/hari.
    6. Tidak perlu secara mutlak memperhatikan arah kandang dengan arah datangnya sinar matahari, akan tetapi jangan menentang datangnya angin. Ventilasi dibuat sebanyak mungkin.
    7. Kepadatan kandang disesuaikan dengan umur ternak ayam dimana secara prinsip ayam bisa bergerak bebas tetapi tidak terlalu leluasa untuk berlari. Kepadatan kandang disesuaikan dengan karakteristik dan tipe ayam. Patokan awal 40 ekor/m2 dan akhir 5 – 7 ekorm2 baik untuk pedaging maupun petelur.
    8. Perlengkapan kandang harus terpenuhi untuk kegiatan manejemen pemeliharaan ayam seperti Brooder, Drinking through, Feeding through, dropping pit (kotoran), alat tangkap, alat suntuk dll.
  • 2.1.5. Makanan
    • Ternak ayam tergolong Non Ruminansia, dimana lambungnya adalah lambung tunggal dengan alat pencernaan pendek/sederhana sehingga makanan harus sedikit serat kasar.
    • Fungsi makanan adalah : Maintenance (Hidup Pokok), Produksi dan Reproduksi.
    • A. Bentuk Ransum
      1. Ransum adalah sejumlah makanan yang siap diberikan kepada ayam untuk kebutuhan 24 jam.
      2. Ransum tersusun dari Bahan-bahan pakan.
      3. Ransum bisa berbentuk halus, kasar dan modifikasi dari 2 bentuk menjadi bentuk pellet dan crumble.
    • B. Jenis Makanan.
      1. Jenis makanan pada dasarnya merupakan bahan-bahan penyusun ransum dan ransum jadi.
      2. Jenisnya antara lain Konsentrat (30 – 40 % Protein), Makanan fase Starter (20-22% Protein), Grower (18-20% Protein) , Layer/Finisher (16-18 % Protein).
    • C. Syarat Menyusun Ransum
      1. Memenuhi semua zat makanan yang dibutuhkan.
      2. Mengandung protein sesuai dengan umur.
      3. Kandungan lemak < 8 %, SK < 6 %, Metabolesme energi 2800 Kg Cal/Kg pakan).
      4. Mengandung mineral dan vitamin yang cukup.
  • Kesimpulan
    1. Ada Segitiga sama sisi dengan komponen Bibit (Breeding), Pakan (Feeding) dan Manajemen yang memiliki kontribusi dalam usaha peternakan ayam.
    2. Manajemen terbagi menjadi Manajemen Rutinitas, Manajemen Non Rutin (Manajemen kandang dan penyakit) serta manajemen pasca panen.
  • 2.1.6. Beberapa Istilah yang terkait dengan ternak ayam :
    1. DOC (Day Old Chick), anak ayam umur 1 hari.
    2. Chick = Anak ayam umur 7- 30 hari.
    3. Pullet = Ayam Petelur Umur 1 – 5/6 Bulan.
    4. Yearling = Ayam petelur umur kurang dari 1 tahun.
    5. Laying Hen = Ayam Petelur umur lebih dari 1 tahun.
    6. Cockerel = Ayam pejantan dewasa kelamin sampai umur 1 tahun.
    7. Cock = Ayam Pejantan umur lebih dari 1 tahun.
    8. Henny = Ayam jantan yang bulunya menyerupai ayam betina.
    9. Hen specs = Kacamata untuk ayam.
    10. Hatchery = Usaha khusus untuk penetasan.
    11. Hatcher = Mesin Tetas.
    12. Rearing = Kegiatan Pembesaran ayam jantan atau betina.
    13. Broiler = Ayam yang dibudidayakan untuk produksi daging umur sampai 8 minggu.
    14. Roaster = Ayam pedaging yang dipelihara lebih dari 2 bulan.
    15. Capon = Ayam jantan yang testesnya diambil.
    16. Barred = Warna bulu blirik.
    17. Brailling = Suatu teknik untuk mencegah ayam tidak terbang.
    18. Brooding = Memberi pemanasan atau mengerami.
    19. Broody/broodines = sifat mengerami telur.
    20. Cage = sangkar/kandang baterei, sedangkan cake = Bungkil.
    21. Cage layer fatigue = kelumpuhan akibat kurang gerakdalam sangkar/kandang baterei.
    22. Debeaking = Kegiatan potong paruh untuk mengurangi kanibalisme.
    23. Dewattling = Pemotongan pial (wattle) pada unggas muda.
    24. Dubbing = Pemotongan jengger (comb) agar tidak mengganggu waktu makan.
    25. Giblet = Viscera unggas yang masih dapat dimakan (hati, Jantung dan Gizzard).
  • 2.1.7. Umpan Balik
    1. Mengapa pemeliharaan awal ayam masih dibutuhkan pemanas (brooder) serta bagaimana akibat kalau pemanasannya kurang atau lebih.
    2. Apakah yang saudara ketahui dengan Ransum, Ransum seimbang, Ransum sempurna.
    3. Apakah persamaan dan perbedaan antara ransum dengan pakan.
    4. Jelaskan kelebihan dan kelemahan dari 4 sistem kandang ayam.
    5. Mengapa telur ayam kampung lebih enak dibandingkan dengan telur ayam ras.
    6. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan kandang ideal bagi ternak ayam.
    7. Apa yang saudara ketahui sistem pemeliharaan All in All Out.
    8. Mengapa strain ayam yang dipelihara oleh peternak dan dihasilkan oleh pabrik selalu silih berganti. Bagaimana pula bila selalu tetap strainnya.
    9. Kalau anda melihat ayam, maka apa yang akan anda amati dan bagaimana membuat kesimpulan hasil pengamatan anda.
    10. Bagaimana caranya untuk mengetahui asal usul ayam.
  • 2.2. TERNAK ITIK (Anas Planthyryncos)
    • Unggas air yang sefamily dengan itik adalah Genus Cairina dengan species Cairina muschata (Entog). Penjelasan tentang asal usul itik terpisah dengan entog karena keduanya tidak sama.
    • Ternak itik yang banyak dikenal sekarang (itik domestik) merupakan itik-itik hasil budidaya (jinak) atau Anas domesticus. Itik ini merupakan keturunan dari Itik-itik liar species Anas plathyryncos yang dikenal dengan nama Wild Mallard. Itik-itik liar tersebut di Indonesia sering disebut dengan nama Belibis atau Wliwis.
    • Pada keadaan liar itik-itik tersebut mengalami penyebaran yang luas diantaranya dapat ditemui di Amerika Utara, Kanada dan Benua Eropa.
    • Pada saat pergantian musim, maka itik-itik melakukan migrasi dari Eropa Utara ke Eropa Selatan sampai ke Afrika Utara. Selanjutnya itik-itik ini terdapat didaratan Amerika Selatan, Inggris, Malaysia, Tiongkok, Filipina dan Indonesia.
    • Itik-itik liar (Mallard) hidup berpasangan (monogamous) dan secara naluri masih mununjukkan sifat-sifat mengeram untuk menetaskan telur-telurnya. Pada itik jantan liar (Mallard drake) memiliki bulu warna yang indah dibanding dengan itik betina liar (Mallard female). Interaksi keduanya akan berkumpul pada saat musim kawin.
    • Alasan yang menguatkan bahwa itik-itik sekarang merupakan keturunan dari Mallard /Wild Mallard yaitu :
      1. Itik-itk domestik memiliki tanda-tanda karakteristik pada yang jantan yakni berupa bulu ekor yang mencuat ke atas (Sex Feather) seperti yang dimiliki oleh Mallard drake.
      2. Dibanding dengan itik-itik liar yang lain, maka Mallard lebih mudah dijinakkan.
    • Dengan adanya proses domestikasi (penjinakkan) terhadap itik-itik liar dan adanya perubahan alamiah yang secara bertahap, maka terjadilah ternak itik sekarang dengan perubahan bentuk badan, hilangnya sifat mengeram dan perubahan monogamous menjadi Poligamous (Satu jantan untuk banyak betina).
  • Tanda-Tanda Itik.
  • (1) Kepala
    1. Kepala tampak kecil dibandingkan dengan besar badan.
    2. Di Kepala terdapat Paruh (Beak) besar lurus dan pipih, mendatar, ujungnya terdapat bagian keras (tip).
    3. Pada rongga paruh (beak cavity) terdapat lembaran-lembaran bertanduk (herny lamella) yang berguna menyaring makanan.
  • (2) Bulu
    1. Bulu bermacam-macam, menempel erat, keadaanya selalu berminyak yang berasal dari kelenjar minyak (pree gland) yang terletak pada pangkal ekor.
  • (3) Kaki
    1. Kaki secara keseluruhan pendek. Pergelangan kaki (shank) tidak berbulu, sisik tidak jelas, berjari 4 yang dilengkapi dengan selaput (foot web) berfungsi membantu pergerakan di air
  • (4) Lapisan Lemak . 
    1. Lapisan lemak sub cutan di bawah kulit untuk isolator dari kedinginan
  • (5) Daging
    1. Daging itik tergolong daging gelap (dark meat) dengan persentase karkas yang lebih rendah dibandingkan dengan persentase karkas ayam
  • (6) Tulang Dada Bentuk tulang dada lurus seperti sampan
  • (7) Suara Suara tidak keras dan satu irama, kecuali pada yang itik jantan kadang-kadang bersuara keras dan kaku.
  • 2.2.1. Type dan Bangsa Ternak itik.
  • Pada ternak itik dikenal 3 tipe yang pengelompokkannya berdasarkan tujuan utama pemeliharaan yaitu :
    1. Tipe Petelur (Egg type)
      • Ternak itik yang termasuk tipe petelur, pada umumnya sangat produktif dalam menghasilkan telur. Tubuhnya kecil dibanding dengan tipe pedaging, secara keseluruhan bentuk tubuhnya seperti botol, dimana bagian kepala kecil dan bagian tulang ekor besar.
    2. Tipe Pedaging (Meat type)
      • Bangsa ini sangat efisien menghasilkan daging, pertumbuhannya cepat dan struktur daging baik.
    3. Tipe Ornamental (ornament type).
      • Itik tipe ini dipelihara bukan karena produksi telur atau produksi daging yang tinggi, akan tetapi karena adanya daya tarik tersendiri yang menyebabkan orang senang atau menyukai sebagai hiasan
  • Contoh Tipe Petelur :
  • (1) Indian Runner (Indische loopeend)
    • Banyak penulis yang menyatakan bahwa itik itik berasal dari Asia Tenggara atau India. Bangsa ini penyebarannya luas, misalnya Malaysia, Filipina, Indochina dan Indonesia. Itik ini tahan berjalan jauh untuk digembalakan (loop = berjalan, eend = itik)
    • Tanda-tanda :
      1. Badan : Tegak berdiri, BB jantan 4-4,5 lbs dan Betina 3,5 – 4 Lbs.
      2. Kepala : Ramping, mata bersinar, paruh panjang hitam.
      3. Leher : Panjang, halus, lurus dan silender.
      4. Sayap : Erat melekat dengan posisi agak tinggi.
      5. Bulu : Kebanyakan berwarna merah tua/coklat, namun ada yang totol-totol.
      6. Kaki : Shank pendek dengan posisi agak kebelakang.
      7. Telur : Hijau kebiruan (250 – 300 butir per tahun).
  • (2) Campbell
    • Campbell merupakan tipe petelur dan juga tipe pedaging. Itik ini diciptakan oleh Mrs Adale Campbell di Inggris dengan melakukan persilangan antara itik liar (Mallard) dengan Indian Runner. Namun diperkirakan juga ada darah Rouen. Ada beberapa varietas yakni Khaki Campbell, Dark Campbell dan White Campbell.
    • Tanda-tanda :
      1. Badan : agak bulat, kompak, postur tubuh tidak setegak Indian Runner, BB jantan 5,5 Lbs dan Betina 5 Lbs.
      2. Kepala : Ramping dan mata bersinar. Warna paruh sesuai dengan varietasnya. Pada Khaki campbell paruh hijau gelap dan ujung hitam. Dark Campbell jantan paruh hijau gelap ujung hitam sedangkan yang betina paruh kecoklatan ujung hitam. White Campbell paruh oranye ujunung keputihan.
      3. Leher : Ramping, meruncing arah kepala dan sedikit lengkung.
      4. Sayap : Berkembang dengan baik, posisi agak tinggi.
      5. Bulu : Kompak, melekat erat pada tubuh.
      6. Khaki Campbell = badan dan sayap warna drill polisi, leher, kepala dan dada kehijauan.
      7. Dark Campbell = Badan coklat muda dan bagian bawah ekor hitam, kepala, leher hijau tua pada yang  jantan sedangkan yang betina warna agak muda.
      8. Kaki : Umumnya berwarna jingga sampai kuning.
      9. Telur : Hijau kebiruan (280 – 300 butir per tahun).
  • (3)  Bangsa Buff (Buff Orpington)
    • Merupakan salah satu varietas dari bangsa orpington, berasal dari Inggris, merupakan tipe petelur dan pedaging. Diduga keturunan dari persilangan itik Aylesbury, Indian Runner, Cayuga dan Rouen.
    • Tanda-tanda :
      1. Badan : Cukup besar, BB Jantan 7 – 8 Lbs, Betina 6 – 7 Lbs.
      2. Bulu : jantan atau betina hampir sama berwarna deep red atau buff seperti warna kerbau.
      3. Paruh : jantan kuning dan betina oranye.
  • Contoh Tipe Pedaging (Meat Type)
  • (1) Aylesbury
    1. Pertama kali dikembangkan di Aylesbury Inggris. Merupakan tipe pedaging dengan daging berwarna putih (White Meat). Adapun tanda-tandanya :
    2. Badan  :  Besar dan padat, Bagian badan bawah hampir menyentuh tanah, posisi badan mendatar. BB jantan 8 – 9 Lbs  (4,5 Kg) dan Betina 7 – 8 Lbs (4 Kg).
    3. Kepala : Agak besar dibandingkan dengan itik lain, sehingga seperti angsa berkaki pendek. Paruh seperti warna daging.
    4. Bulu : Jantan dan Betina sama putih mengkilat (Pearly white)  Kaki : warna oranye.
  • (2) Cayuga
    1. Asal itik ini tidak diketahui secara pasti, namun banyak dipelihara di Cayuga New York USA. Termasuk tipe pedaging dengan produksi telur 150 – 200 butir / tahun. Adapun tanda-tandanya :
    2. Badan : Posisi tubuh tegak, BB jantan 7 – 8 Lbs dan BB Betina 6-7 Lbs.
    3. Bulu : Jantan dan betina berwarna hitam, kadang-kadang kehijau-hijauan. Warna bulu ini memberi kesan pada warna karkas sehingga kurang cerah.
    4. Paruh : Warna Hitam.
  • (3) Peking
    1. Telur    : Warna putih kotor, produksi 110 – 130 butir/tahun.
    2. Kaki     : kekuning-kuningan sampai oranye
    3. Bulu     : Jantan dan betina warna putih, kadang-kadang berjambul.
    4. Badan : Kompak, bulat, busung, BB Jantan 8-9 Lbs dan BB Betina 7-8 Lbs.
    5. Kepala : Agak besar dengan mahkota (Crown) pipi cembung
    6. Adapun tanda-tandanya :
      • Berasal dari Tiongkok (Tient Sien) yang dibesarkan di Inggris dan Amerika pada Tahun 1873. Merupakan ternak potong yang sangat populer dan digemari.
  • (4) Rouen
    • Mula-mula diternak di Rouen – Inggris pada Tahun 1800 dan masuk ke Amerika pada tahun 1850. Sebagai tipe pedaging yang sangat disukai karena jinak.
    • Adapun tanda-tandanya :
      1. Kepala : Bersih, tampan, paruh panjang, warna kuning kehijauan.
      2. Badan  : Besar, kompak, massive, dalam, gerak lamban, posisi badan hampir datar dan bagian bawah seperti bergelambir. BB Jantan 8-9 Lbs dan BB Betina 7-8 Lbs.
      3. Bulu     : Jantan hijau kebiru-biruan dan ada pula yang abu-abu dengan cincin putih dileher sedangkan warna betina coklat tua.
      4. Kaki     : berwarna merah bata (tera cota)
      5. Telur    : kulit hijau kebiruan dan kadang-kadang ada yang putih, Produksi 80-100 butir/tahun.
  • Contoh Tipe Ornamental  (Ornament Type)
    1. Crested
    2. Blue Swedish
    3. Calls
    4. Mandarin
    5. East Indian
  • Itik – itik ini tidak banyak diuraikan karena untuk kepentingan ekonomi tidak menonjol.
  • 2.2.2. Itik Indonesia
  • Itik-itik Indonesia yang dikenal sekarang dapat digolongkan sebagai anggota Bangsa Itik Indian Runner yang berasal dari Asia Tenggara atau India. Kalau dipelajari benar-benar, maka itik-itik Indonesia kiranya dapat dianggap sebagai varietas dari Itik Indian Runner. Hal ini karena perbedaan dengan itik Indian Runner hanya terbatas pada warna bulu, warna paruh dan kaki. Jadi Itik-itik  Indonesia merupakan itik tipe petelur.
  • Sebagai contoh itik-itik Indonesia yang telah banyak berkembang antara lain :
    1. Itik Alabio (Anas plathyryncos borneo)
    2. Itik Tegal (Anas javanica)
    3. Itik Mojosari (Anas spc)
    4. Itik Bali (Anas spc).
  • A. Itik Alabio (Anas plthyryncos borneo)
    • Itik Alabio telah lama dikembangkan di Amuntai Kalimantan Selatan dan sebagai pusat pengembangan berada di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Itik-itik ini mempunyai perbedaan dengan itik-itik Indonesia lainnya terutama pada warna bulu, warna paruh, kaki dan kemampuan produksi.
    • Keadaan itik alabio pertama kali dilaporkan oleh Drh. Selamet (1927) dan selanjutnya pada tahun 1970 oleh Drh. Saleh Puspo diberi nama Alabio, yang disesuaikan dengan nama salah satu kota di daerah Hulu Sungai Utara.
    • Tanda – tanda :
      1. Tubuh  : Seperti Indian Runner, langsing, leher panjang kecil dan bulat. Secara keseluruhan seperti botol. Posisi tegak membentuk sudut 45 derajat.
      2. BB       : Jantan mencapai 1,75 Kg dan Betina mencapai 1,6 Kg
      3. Warna : Betina banyak warna kuning keabu-abuan dengan totol coklat, ujung sayap, ekor, dada dan leher serta kepala agak hitam. Pada jantan warna bulu abu-abu kehitaman dengan garis leher putih didepan dada. Pada ekor terdapat bulu yang mencuat (Sex feather).
      4. Paruh  : Jantan dan betina warna kuning – jingga dengan totol warna gelap.
      5. Telur    : Bertelur mulai umur kurang lebih 5,5 – 6 bulan, produksi 200 – 220 butir / tahun. Warna Kulit telur hijau muda.
  •  B. Itik Tegal (Anas javanica)
    • Itik ini berasal dari daerah Tegal, pesisir pantai utara Jawa Tengah. Secara umum karakteristiknya seperti itik Indian Runner.
    • Dengan tanda-tanda sbb.
      1. Tubuh  : Seperti Indian Runner, langsing, leher panjang kecil dan bulat. Secara keseluruhan seperti botol. Posisi tegak membentuk sudut 45 derajat.
      2. BB       : Jantan mencapai 1,5 Kg dan Betina mencapai 1,4 Kg
      3. Paruh  : Jantan dan betina warna jingga dengan totol warna gelap.
      4. Telur    : Bertelur mulai umur kurang lebih 5,5 – 6 bulan, produksi 200 – 240 butir / tahun. Warna Kulit telur hijau muda.
      5. Warna : Warna bulu ada bermacam-macam. Sesuai dengan nama setempat, maka dikenal nama lemahan, branjangan, jarakan, blorong, putihan, jalen dan jambul.
        1. Jalen : Warna bulu putih bersih dengan warna kaki dan paruh hitam kehijauan.
        2. Putihan : Warna bulu putih bersih, dengan paruh dan kaki kuning-jingga.
        3. Blorong : warna bulu coklat tua atau coklat hitam atau coklat jelas.
        4. Jarakan : Warna bulu belang, totol hitam atau coklat jelas.
        5. Branjangan : Warna kecoklatan atau totol coklat dengan batas yang jelas.
        6. Lemahan : Warna seperti tanah, coklat muda sampai abu-abu, kadang-kadang coklat dengan batasan tidak jelas.
        7. Jambul : Warna bulu seperti branjangan namun pada kepala terdapat bulu yang mebentuk jambul.
    • Dari beberapa variasi warna tersebut, maka warna-warna yang banyak ditemui adalah warna Branjangan
  • C. Itik Mojosari (Anas spc)
    • Itik ini banyak ditemui di Mojosari Kabupaten Mojokerto Jawa Timur. Secara umum memiliki ciri-ciri seperti pada Indian Runner.
    • Namun tanda-tanda secara khusus dapat dijelaskan sbb.
      1. Tubuh  : Seperti Indian Runner, langsing, tinggi, leher panjang kecil dan bulat. Secara keseluruhan seperti botol. Posisi tegak membentuk sudut 45 derajat.
      2. BB       : BB mencapai 1,4 – 1,5 Kg
      3. Paruh  : Jantan dan betina warna jingga dengan totol warna gelap.
      4. Telur    : Bertelur mulai umur kurang lebih 5,5 – 6 bulan, produksi 200 – 250 butir / tahun. Warna Kulit telur kehijauan.
      5. Warna : Warna bulu coklat merah dihiasi dengan warna hitam. Warna jantan umumnya lebih gelap dari betina.
  • D. Itik Bali (Anas spc)
    1. Itik Bali belum jelas asal-usulnya dan diperkirakan semula berasal dari Pulau Lombok hingga sering disebut juga Itik Lombok.
    2. Keadaan tubuh mirip dengan itik tegal hanya pada leher tampak lebih pendek.
    3. Warna bulu sangat bervariasi, ada yang berwarna putih bersih, coklat merah dengan campuran hitam dengan bintik-bintik putih dan ada pula yang berjambul.
    4. Khusus untuk itik bali warna kulit telur putih dan BB dapat mencapai 1,5 Kg.
  • 2.2.3. Pemeliharaan
  • Pada ternak itik terdapat fase-fase pemeliharaan, yaitu :
  • A. Tipe Petelur
    1. Starter (fase 1) :  Umur  0 –  3   Minggu
    2. Grower I (fase 2) :  Umur  3 – 10 Minggu
    3. Grower II :  Umur 10 – 20 Minggu
    4. Layer (fase Produksi) :  Umur > 20 Minggu.
  • B. Tipe Pedaging
    1. Starter (fase 1) :  Umur  0 –  2  Minggu
    2. Grower I (fase 2) :  Umur  2 – 4  Minggu
    3. Finisher (fase Akhir) :  Umur  5 – 7
  • Pemeliharaan itik pedaging umumnya hanya sampai 7-8 minggu.
  • Di Indonesia dikenal sistem pemeliharaan itik sbb.
    1. Sistem Tradisional : pemeliharaan berdasarkan turun temurun yang biasa dilaksanakan disuatu daerah tertentu yang biasanya dilakukan dengan penggembalaan ternak.
    2. Sistem Semi Intensif : Disamping itik digembalakan, maka juga dikandangkan. Dengan demikian pakan selain diperoleh dari penggembalaan juga diberikan pakan pada saat di kandang.
    3. Sistem Intensif : Itik dikandangkan secara terus menerus.
  • 2.2.4. Kandang
    1. Pada pemeliharaan itik, kandang ditentukan oleh sistem pemeliharaan yang dipakai. Pada sistem tradisional kandang tidak diutamakan, bahkan kandang permanen tidak tersedia. Untuk menampung itik-itik yang telah selesai digembalakan, maka cukup dengan cara membatasi bambu yang dapat digulung dan dipasang kembali ditempat lain tergantung lokasi penggembalaan.
    2. Pada pemeliharaan dengan Lanting, kandang berada diatas kapal kecil/perahu merupakan sistem tradisional yang banyak terdapat di Hulu sungai utara Kalimantan selatan untuk itik alabio.
    3. Pada sistem Semi Intensif, kandang permanen yang dibuat hanya digunakan untuk berteduh pada saat tidak digembalakan.
    4. Pada pemeliharaan secara Intensif terdapat  3 sistem, yaitu :
      1. Sistem Litter, pada dasar kandang tdpt litter (sekam, jerami, serbuk gergaji dll).
      2. Sistem Sangkar / kurungan, dengan dasar dari kawat (wire floor).
      3. Sistem Umbaran, dimana selain kandang juga ada tempat umbaran/halaman.
    5. Pada pemeliharaan itik baik pedaging atau petelur dapat dilakukan dengan Pola All In All Out (Sekali masuk dan sampai diafkir/panen/dikeluarkan) serta dengan Pola berpindah, yaitu pada periode awal (starter) dengan kandang sistem sangkar atau sistem litter, dan selanjutnya dengan sistem umbaran.
    6. Menurut Wiharto, 2004 bahwa untuk umur pemeliharaan 4 minggu ke atas sebaiknya dengan sistem litter.
    7. Adapun kebutuhan luas kandang harus didasarkan pada umur ternak, sbb.
      1. Umur 0 – 4 minggu : Luas Lantai  4 m2/100 ekor.
      2. Umur 4 – 8 minggu : Luas Lantai  9 m2/100 ekor
      3. Umur 8 – 16 minggu : Luas Lantai  12 m2/100 ekor
    8. Penyediaan kolam sangat penting artinya khususnya pada itik yang dipelihara untuk tujuan penghasil telur tetas, dikarenakan untuk memperlancar proses perkawinan.
  • Perlengkapan Kandang
    1. Tempat Pakan.. Tempat Pakan dibuat lebar agar mudah makan sesuai dengan tingkah laku diwaktu makan.
    2. Tempat Minum. Tempat minum harus selalu tersedia karena itik setiap makan selalu diselingi dengan minum.
  • 2.2.5. Makanan
    1. Bentuk makanan itik ada 3 macam yaitu mash (halus), crumble (kasar) dan pellet (cetakan). Pemberian makanan pada sistem pemeliharaan intensif bisa dilakukan secara kering (dry mash feeding) atau secara basah (wet mash feeding).
    2. Namun akhir-akhir telah banyak dilakukan pemberian makanan dalam bentuk pellet.
    3. Kebutuhan Gizi protein untuk itik adalah fase starter  18%, Grower 16 % dan Layer 15-16 %.
    4. Itik merupakan ternak unggas yang konsumsi ransumnya cukup banyak yaitu 130 Gr (bulan pertama), 150 gr (bulan kedua / ketiga) dan selanjutnya rata-rata 155 – 170 gr (Data diambil dari jenis itik Tegal).
    5. Sedangkan pada itik yang digembalakan sulit untuk menentukan jumlah konsumsi pakan.
  • 2.2.6. Bibit Itik
    1. Bibit itik diperoleh dengan jalan menetaskan telur tetas (telur yang dibuahi dan fertil) hasil dari perkawinan secara alam atau IB. Bentuk pelaksanaan penetasan dapat dilakukan secara alami (dierami oleh ayam, entok atau angsa, dll) atau secara buatan (mesin tetas).
    2. Ada bentuk penetasan buatan tapi dilakukan secara tradisional yaitu dengan mengubur telur-telur itik pada gabah yang telah dipanaskan / dijemur (Bali).
  • 2.2.7. Beberapa Istilah yang terkait dengan ternak Itik (Unggas)
    1. DOD (Day old Duck) = Itik yang berumur 1 hari.
    2. Duckling = Sebutan untuk Anak itik
    3. Duck = Sebutan untuk itik secara umum.
    4. Drake = Itik Jantan Dewasa
    5. Drakelet / drakeling = itik jantan muda.
    6. Anatipestifer Infection = Penyakit yang menyerang ternak itik, menyerupai Cholera. Penyebabnya adalah bakteri Pasteurella anapestifer. Penyakit ini disebut juga NDD (New Duck Disease).
    7. Gadwall = Itik liar (Anas strepera)
    8. Autosexing = Memisahkan anak unggas jantan dari yang betina dengan melihat sifat yang nampak dari luar misalnya warna bulunya.
    9. Bantam = Varietas yang kerdil dari Unggas (Kate). Barred = Blirik.
    10. Dark meat = Daging pada kaki dan paha unggas
    11. Debeaking = potong paruh ayam untuk mencegah kanibalisme. Pada kalkun disebut de-snooding.
    12. Decapitate = pemenggalan leher (memisahkan kepala dari badan).
    13. Deutectomy = penghilangan yolk sac (kantung kuning telur) dari anak ayam yang baru menetas
    14. Developer = Fase pemeliharaan ayam petelur yaitu mulai umur 12 minggu (3 bulan) sampai menjelang bertelur (pullet)
    15. Egg tooth = ujung paruh pada embrio unggas yang digunakan untuk memecah dinding telur pada saat menetas.
    16. Egg Yield = Jumlah telur yang dihasilkan oleh seekor ayam atau unggas lain
    17. Galliformes = Nama ordo unggas yang hidup terestial (di daratan) seperti ayam, kalkun, puyuh dll.
    18. Getaway = suatu model kandang unggas bertingkat yang memungkinkan unggas dapat berpindah dari lantai satu ke lantai yang lainnya.
    19. Gillygaloo = Burung atau bangsa kelas aves yang menurut mitos bentuk telurnya
    20. Wet plucking = pencabutan bulu unggas yang telah disembelih dengan cara basah
    21. Nest = sarang pada unggas.
    22. Non Ruminant = Hewan yang tidak memiliki rument yang fungsional = monogastric (perut tunggal) misal kuda babi ayam anjing dan kuda.
    23. Perch = Tempat bertengger unggas dalam kandang
    24. Preen gland = kelenjar minyak yang terletak didekat ekor pada berbagai jenis unggas dan burung yang berfungsi untuk meminyaki bulu sehingga kedap air.
    25. Amino acid = Asam amino, suatu senyawa organic yang mengandung C, H, O dan N. Tiap asam amino mengandung satu atau lebih gugus amine (NH2) dan sedikitnya satu gugus karboksil (COOH). Disamping itu ada pula asam amino yang mengandung Sulphur misalnya Cystine dn Methionine. Didalam pola tertentu, asam-asam amino membentuk suatu molekul protein. Dalam bentuk asama amino inilah protein asal makanan diserap ke dalam aliran darah. Terdapat 2 golongan asam amino, yaitu yang essensial (indispensable) dan yang non-essensial (dispensable). Terdapat 10 AA essensial yaitu : Lysine, Methionine, Tryptophan, Leucine, Isoleucine, Phenilalanine, Threonine, Histidine, Valine dan Arginine. Untuk bangsa burung (termasuk unggas) masih harus ditambah 2 AA lagi yang dianggap essensial, yaitu Glycine atau Serine (karena 2 AA ini konvertable) dan Proline sehingga jumlahnya menjadi 12. Diantara yang essensial itu, maka Lysine, Methyonine dan Trypthophan adalah 3 AA yang harus diperhatikan dalam menyusun ransom unggas dan babi, sebab pada umumnya jumlah atau tersedianya terbatas pada bahan makanan. Pada ternak ruminansia beberapa AA dapat dibentuk di dalam tubuh sehingga tidak mutlak harus tersedia di dalam ransumnya.
    26. Konsentrat = Bahan makanan ternak yang memiliki “digestibility” kecernaan tinggi karena kadar serat kasarnya yang rendah yaitu dibawah 20 % dengan TDN lebih dari 60 %. Yang termasuk ke dalam golongan ini adalah biji-bijian dan hasil ikutannya, serta produk asal hewan. Konsentrat protein dicampurkan dengan bahan lain sebelum disajikan.
    27. Corn (jagung) / Zea mays = Bahan yang sangat penting sebagai komponen penyusun ransom ternak. Lebih disukai jagung kuning (yellow corn) karena banyak mengandung “Carotene”. Jagung mengandung PK 8,8 %, (11 Kadar air), Energi Metabolis 3400 kkal/Kg, Lysine dan Methione masing-masing sebesar 0,24 dan 0,20 %.
    28. Fleshing = penilaian perlekatan daging pada tulang. Misalnya pada ayam penilaian di didasarkan keadaan daging dada (breast), paha (thigh) dan kaki (drumstick).
  • 2.3. TERNAK ANGSA ( Anser anser )
    pip-4
  • Dari beberapa catatan diketahui bahwa angsa adalah species unggas yang pertama dijinakkan dan berasal dari species angsa liar yang disebut Graylag (Anser anser) dan angsa liar China (Anser cygnoides). Kedua jenis species angsa tersebut sampai sekarang lebih banyak dijumpai dan sangat luas penyebarannya. Bangsa angsa di Asia dan Afrika umumnya merupakan keturunan Anser cygnoides sedang bangsa angsa di Eropa diturunkan oleh Anser anser.
  • Secara alamiah angsa-angsa mengerami telur-telurnya walaupun sudah didomestikasi maka sifat mengeram (Mother ability) masih ada kecuali bangsa Touluuse. Angsa merupakan unggas yang paling cerdas dengan daya ingat yang kuat. Dalam keadaan liar monogamous dan setelah didomestikasi berangsur-angsur Polygamous.
  • Pemeliharaan angsa pada umumnya bertujuan untuk produksi daging dan juga sebagai “Weeder” (pembersih rumput-rumputan yang tidak berguna) diperkebunan buah atau kapas.
  • 2.3.1. Bangsa-bangsa Angsa.
    • Berbeda dengan ayam atau itik, maka penggolongan angsa didasarkan pada ukuran badan dan tujuan pemeliharaan karena pada umumnya tujuan pemeliharaan adalah produksi daging. Di luar  negeri terdapat beberapa bangsa, sedangkan di Indonesia hanya terdapat satu bangsa yaitu Bangsa Chinese.
    • Adapun Tipe dan Bangsa angsa adalah :
      1. Tipe Berat – Bangsa African, Embden, Toulouse.
      2. Tipe Sedang – Bangsa American Buff, Brecon Buff, Pilgria, Pemeranian.
      3. Tipe Kecil – Bangsa Chinese, Roman.
      4. Tipe Ornament – Bangsa Canada, Egyptian dan Sebastopol.
    • Selanjutnya hanya beberapa saja yang terasa penting untuk dijelaskan secara lebih luas.
  • A. Bangsa Toulouse.
    1. Merupakan bangsa angsa yang terbesar atau paling berat. Pada umur 12 bulan ternak jantan dapat mencapai 11 Kg sedangkan betina mencapai 9 Kg.
    2. Pada umur 10 – 13 minggu dipasarkan dengan Berat  5 – 6 Kg sebagai “Green geese”.
    3. Bulu jantan dan betina sama yaitu berwarna abu-abu gelap, bagian punggung (back) berangsur-angsur menjadi terang, berakhir dengan warna putih pada bagian dada dan perut. Pertumbuhan badan cepat dan produksi telur 20 – 30 butir/thn.
  • B. Bangsa Embden
    1. Ukuran tubuh lebih kecil daripada Toulouse dimana berat jantan dewasa 9 Kg, sedangkan betina 8 Kg.
    2. Pada umur 9 – 12 minggu dipasarkan dengan berat 4 – 5 Kg. Warna bulu jantan dan betina putih sehingga sebagai ternak potong sangat disukai.
  • C. Bangsa African
    1. Merupakan turunan dari angsa liar Anser cygnoides.
    2. Berat badan hampir sama dengan Embden, dimana jantan dewasa mencapai 8 – 9 Kg sedangkan betina dewasa 7,5 – 8 Kg.
    3. Dipasarkan pada umur 10 – 12 minggu dengan berat 4 – 4,5 Kg.
    4. Warna bulu abu-abu dengan bayangan kecoklatan, leher bergelambir.
    5. Pada pangkal paruh yang hitam terdapat tonjolan “knob” hingga tampak lebih gagah dan penampilan agak tegak.
  • D. Bangsa Chinese
    1. Angsa ini paling kecil (ringan) dan merupakan keturunan angsa liar Anser cygnoides seperti angsa  African.
    2. Angsa Chinese masak dini, bertelur lebih cepat, pemeliharaannya mudah dan daya tetas lebih baik dari angsa yang lain.
    3. Dipasarkan sebagai “Green geese umur 10–12 minggu dengan berat 4–4,5 Kg Seperti bangsa African, bangsa Chinese juga memiliki “knob” yang berwarna oranye seperti warna paruhnya.
    4. Warna bulu putih bersih, tetapi adapula yang berwarna kecoklatan dengan paruh kehitaman.
    5. Kemampuan produksi telur cukup baik 40 – 60 butir/thn. Terdapat 2 varietas yaitu putih dan coklat.
  • Di Indonesia merupakan satu-satunya bangsa angsa yang ada, namun untuk produksi daging belum umum dan kebanyakan hanya sebagai binatang hiasan atau diambil bulu.
  • 2.3.2. PEMELIHARAAN
    1. Telur angsa yang baik ditetaskan dengan berat 140 – 200 gram.
    2. Penetasan dapat secara alamiah maupun buatan.
    3. Penetasan alamiah dilakukan dengan pengeraman induknya maupun induk unggas lain, sedangkan penetasan buatan dilakukan dengan campur tangan manusia berupa mesin penetasan.
    4. Masa pengeraman untuk jenis ringan berkisar 28 – 30 hari, sedangkan jenis berat  34 – 35 hari. Anak angsa yang baru menetas masih memerlukan induk buatan (Brooder) sampai 4 minggu (kandang khusus).
    5. Setelah umur lebih dari 1 bulan, maka anak angsa dilepas bebas (free range) dengan memberikan peneduh sebagai kandang (shades).
  • 2.3.3. MAKANAN
    • Makanan angsa harus dibuat berbeda disesuaikan dengan umur dan tujuan pemeliharaan.
    • Menurut NRC (National Research Council) 1994, bahwa kebutuhan ransom angsa adalah sbb.
      1. Fase Starter  (awal)      =   PK 22 %, EM 2900 KKal/Kg
      2. Fase Grower ( tumbuh) =  PK 15 %, EM 2900 KKal/Kg
      3. Pembibitan (Breeding)  =   PK 15 %, EM 2900 KKal/Kg
      4. Kebutuhan ransom angsa dewasa 250 – 300 gram/ekor/hari.
    • Pemasaran umur 14 – 18 minggu dan dapat dipercepat 10 mg berupa Green geese.
  • 2.3.4. Beberapa Istilah pada Ternak Angsa dan Kalkun
    1. Anser cygnoides = Nama lain untuk angsa liar yang diduga merupakan leluhur (ancestor) dari angsa domestic yang kita kenal sekarang, khususnya bangsa angsa afrika dan china
    2. Branta = Nama genus dari angsa liar. Salah satu anggotanya ialah angsa liar Canada (Branta canadaensis).
    3. Brecon Buff = Salah satu bangsa angsa (goose) yang termasuk tipe medium (sedang).
    4. Embden Geese = salah satu angsa tipe berat yang terkenal
    5. Gaggle = Sekelompok angsa
    6. Gander = Angsa jantan dewasa.
    7. Gosling = Anak angsa atau angsa muda.
    8. Weeder = Angsa sebagai pembersih tanaman misal rumput-rumputan.
    9. Goose = Nama umum dari angsa (geese = jamak), juga istilah angsa betina.
    10. Green Geese = Angsa muda dipasarkan umur 8 – 10 minggu.
    11. Pate de foice gras = Hati angsa yang banyak mengandung lemak karena force feeding dg butiran.
    12. Davainea meleagridis = cacing pita pada kalkun.
    13. Turkey = kalkun (Meleagris galopavo)
    14. Tom = istilah untuk kalkun jantan dewasa atau untuk kucing dewasa
    15. Poult = anak kalkun
    16. Snood = jaringan seperti daging yang menutupi sebagian dahi pada kalkun.
  • 2.4. TERNAK ENTOG (Cairina Muschata)
    1. Entog dikenal dengan nama Muskovi, itik Guinea, Barbary, Cairon, Indian, Pato atau Muscuseend. Di Indonesia dikenal dengan nama entog/ mentog / itik manila.
    2. Entog bukan itik asli seperti itik-itik yang lain.
    3. pip-5
    4. Diduga entog berasal dari Amerika  sebagai unggas Air yang banyak hidup secara terrestrial (di darat).
    5. Badan besar sampai 5 – 5,5  Kg untuk entog jantan dan 2,5 – 3 Kg untuk entog betina.
    6. Perbedaan berat badan ini bisa dijadikan patokan untuk membedakan entog jantan dan betina.
    7. Pertumbuhan badan entog juga sangat cepat, dimana pada umur 3 bulan bisa mencapai 4 – 4,5 Kg.
    8. Entog memiliki gerak lamban dan posisi datar, suara mendesis, sayap besar dapat dipakai terbang serta tidak memiliki sex feather pada ekor jantan.
    9. Ciri-ciri khusus antara lain : Bulu umumnya putih – biru, putih, kebiruan, totol hitam dan pada kepala terdapat Karankula warna merah hitam. Peternakan Entog masih belum banyak dilakukan karena produksi telur rendah dan daging belum banyak menarik minat konsumen. Namun ternak berguna untuk penetasan telur secara alamiah. Anak entog setelah menetas biasanya ikut induk atau dipiara pada Box dan setelah umur 1 bulan dipiara secara free range.
  • 2.5. TERNAK TIKTOK (Mule duck)
    1. pip-6
    2. Tiktok yang dikenal masyarakat perdesaan terjadi secara spontan, dimana awal mulanya terjadi proses kawin silang antara itik jantan yang dipelihara bersama-sama dengan entog betina.
    3. Ada beberapa julukan untuk menyebut tiktok yaitu Branti atau togri (Jawa Tengah dan Jawa Timur), Blengong atau longong (Cirebon), Mandalung atau pandalungan (Jawa barat), Tongki (Tangerang), Serati (Kalimantan dan Sumatera), Tokua (Kalimantan barat), Korree (Sulawesi Selatan).
    4. Orang Inggris menyebut hasil silang entog jantan dengan itik betina dengan istilah Mule duck, sedangkan persilangan antara entog betina dengan itik jantan dengan istilah hinny.
    5. Saat ini kawin silang antara entog dan itik alabio dikembangkan oleh PT Usaha Cipta Bahari yang berlokasi di Desa Bedahan Kecamatan Sawangan Kota Depok Jawa Barat serta UPT & HMT Branggahan Ngadiluwih Kediri Jawa Timur.
    6. Proses kawin silang ini, mula-mula didatangkan telur entog dari Taiwan sebagai pejantannya yang kemudian dikawinkan dengan itik alabio. Lama penetasan berkisar antara 31 – 32 Hari, yaitu lebih lama 3 hari dari penetasan telur itik dan lebih singkat 3 hari dari penetasan entog yang berkisar 35 Hari.
    7. Pada saat ini tiktok masih dirintis sebagai sumber pedaging, namun warna daging msih belum putih bersih sehingga kurang disukai oleh masyarakat. Kelebihan daging tiktok adalah rendah lemak (Hasil penelitian kadar lemak daging paha tiktok 1,5 % dan paha ayam ras potong sebesar 6,8 %), rasa cukup enak, tidak amis atau anyir dan cenderung empuk. Beberapa perbandingan kandungan lemak unggas adalah sebagai berikut : Ayam Potong (Broiler) bagian dada 1,3 % dan paha 6,8 %, Ayam Kampung bagian dada 0,8 % dan paha 4,4 %, Itik bagian dada 0,7 % dan paha 4,4 %, Entog bagian dada 1,4 % dan paha 2,26 %, Tiktok bagian dada 1,0 % dan paha 1,5 %.
    8. Secara umum manejemen pemeliharaan dan pemberantasan penyakit hampir sama dengan manajemen pada itik atau ayam.
  • 2.6. Umpan Balik
    1. Mengapa ternak Unggas Air lebih tahan penyakit dibandingkan dengan ternak unggas yang lain.
    2. Jelaskan dengan singkat mengapa ternak itik Indian Runner begitu berarti bagi perkembangan itik di Indonesia.
    3. Berikan penjelasan singkat pada salah satu itik Indonesia yang memberikan produksi telur tinggi.
    4. Sebutkan dan Jelaskan cirri-ciri fisik khusus pada ternak itik.
    5. Jelaskan pengertian : Domestikasi, Polygamous, Mother Ability, Pellet dan Crown.
    6. Sebutkan 3 macam lemak pada ternak itik.
    7. Sebutkan dan jelaskan macam warna bulu pada itik tegal.
    8. Mengapa daging itik kurang disukai oleh masyarakat dibandingkan dengan daging ayam.
    9. Lakukan identifikasi terhadap ternak itik Peking secara eksterior dan berikan penjelasan singkat.
    10. Pada saat ini daging itik sudah diolah menjadi Roasted duck (Itik panggang), Boiled duck (itik rebus) dan Smoked duck (itik asap). Menurut anda apa kelebihan dan kekurangan dari 3 macam pengolahan tersebut.
  • Penutup-001

Tinggalkan komentar