[6] BAB VI. ORGANISASI

  • 1. Dasman April 2010
  • Materi Pokok Bahasan :
    1. Pendahuluan …………………………………………
    2. Pengertian Organisasi……………………………..
    3. Sumber Daya Organisasi………………………….
    4. Jenis-Jenis dan Fungsi Organisasi……………
    5. Organisasi sebagai Sistem ……………………….
    6. Jenis-Jenis sistem …………………………………..
    7. Pengertian Manajemen Organisasi …………..
    8. Bidang-bidang Manajemen Operasional …..
    9. Macam-macam Organisasi …………………………………………….
    10. Struktur Organisasi ………………………………………………………..
    11. Macam Struktur Organisasi …………………………………………….
    12. Macam-macam Hubungan Struktur Organisasi …………………
    13. Jenis-jenis manajer ……………………………………………………….
    14. Peran Manajerial …………………………………………………………..
    15. Manajer – Leader di Sekolah ………………………………………….
  • BAB VI.ORGANISASI
  • 6.1. Pendahuluan
    • Manusia adalah mahluk sosial, sehingga ada kecenderungan dalam dirinya untuk berintekreksi dan berkerjasama. Sejarah manusia dapat menelusuri melalui perimbangan organisasi sosial. Dalam kehidupannya manusia, adalah anggota suatu organisasi, misalnya organisasi olah raga, keagamaan, dan sebagainya. Masing – masing organisasi berbeda satu sama lain, ada yang diorganisasikan secara formal. Namun organusasi-organisasi tersebut mempunyai satu unsur yang sama, yaitu tujuan yang hendak dicapai. Organisasi-organisasi tersebut juga mempunyai rencana dan cara pencapaian tujuan melalui program-program dan metode-metode, termasuk didalamnya tugas mencari dan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki organisasi, dan mempunyai pemimpin yang juga disebut manajer yang bertanggung jawab atas keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dengan memperhatikan lingkungan organisasi. Manajer diberi tangungg jawab untuk menentukan kegiatan yang memungkinkan setiap individu untuk memberikan sumbangan atau konstribusi yang terbaik untuk mencapai tujuan dan organisasi.
    • Dengan kata lain manajer yang mampu berkerja secara efisien dan efektif. Dengan demikian, seorang manajer dibebani pekerjaan secara kontinu. Dia tidak pernah bebas untuk melupakan pekerjaanya. Tanpa adanya manajer, dapat dipastikan bahwa organisasi tidak akan berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam mencapai tujuan organisasi, para manajer harus menyadari adanya kekuatan-kekuatan yang ada dilingkungan organisasi yang akan mempengaruhi organisasi baik sekarang maupun kemudian hari. Kekuatan – kekuatan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung. Yang mempengaruhi secara langsung disebut lingkungan mikro perusahaan. Kekuatan yang berpengaruh langsung (direct action) terhadap organisasi seperti karyawan dan dewan direksi, yang sering disebut pihak yang berkepentingan internal (internal stakeholder). Dan yang berpengaruh secara langsung tetapi dari pihak luar organisasi (external stakeholder) antara lain ; pemasuk (supplier), pelangan (costumer), pemerintah (government), lembaga keuangan (financial institution), serikat buruh (labor action), pesaimg (competitor) dan sebagainya. Sedangkan kekuatan yang berpengaruh tidak langsung terhadap organisasi (indirect action) terdiri dari, kemajuan teknologi, keadaan politik, variabel sosial dan ekonomi yang disebut lingkungan makro perusahaan. Perubahan apapun yang terjadi karena pengaruh internal maupun eksternal dan yang langsung maupun tidak langsung, pihak manajemen dari suatu organisasi menjadi agen perubahan tersebut dalam organisasi.
  • 6.2. Pengertian Organisasi
    • Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerjasama dalam struktur dan kordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu.(Griffin,2002). Sekumpulan orang atau kelompok yang memiliki tujuan tertentu dan berupaya untuk mewujudkan tujuannya tersebut melalui kerjasama. (Ernie & Kurniawan,2005)
    • Adapun cirri-ciri Organisasi adalah :
    • (a) Ada sekumpulan orang / manusia,
      • Kumpulan Orang (Man) :
        1. Dalam kehidupan ketatalembagaan disebut pegawai atau personel
        2. Pegawai dari semua anggota yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan dan bawahan
        3. Pimpinan atau manajer diberikan wewenang untuk mengelola organisasi
        4. Untuk mengelola organisasi harus mampu planning, organizing, motivating, controlling dan decision making
    • (b) Ada interaksi dan kerjasama
      • Kerjasama tersebut adalah suatu kegiatan bersama-sama untuk mencapai tujuan.
      • Kerjasama tersebut antara adminstrator, manajer, dan pekerja secara bersama-sama yang merupakan kekuatan organisasi
    • (c) Ada tujuan yang hendak dicapai
      1. Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai
      2. Tujuan menggambarkan harapan yang dicapai
      3. Tujuan menggambarkan melalui prosedur, pola (network) kebijakan (Policy), anggaran (budgetting), peraturan (regulation)
      4. Menurut jangka waktunya :
        1. Jangka panjang (25 – 30 Tahun)
        2. Jangka menengah (lima tahun)
        3. Jangka pemdek ( 1 tahun)
    • ALASAN BERORGANISASI
      1. Butuh Hidup Berkelompok untuk suatu aturan
      2. Ikatan suatu organisasi
      3. Ingin Bekerjasama dalam mencapai tujuan
      4. Ingin meraih kepentingan tertentu
      5. Ingin menggali dan mengungkapkan potensi dirinya
    • Beberapa Pendapat Tentang Organisasi
      1. Organization is the form of every human association for the attainment of common purpouse (James D. Mooney)
      2. Organization is people working to gether, and so it takes on characteristics of human relationships wich are involved in group detivity (John D. Millet)
      3. Organization is the structure of aothoritative and habitual personal interrelations in an administrative system (Dwight Waldo).
      4. Organization is a system of cooperation activities of two or more persons some things intangible and impersonal, largely a matter of relationships (Chester I Barnard).
      5. Organization is the complex pattern of communication and other relations in a group of human being (Herbert  A Simon)
  • 6.3.   Sumber daya organisasi
    1. Sumber Daya Manusia
    2. Sumber Daya Informasi
    3. Sumber Daya Fisik
    4. Sumber Daya Keuangan
    5. Sumber Daya Alam
    6. Dalam kerangka pencapaian tujuan :
      1. Memanfaatkan sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia, maupun faktor-faktor produksi lainnya. Sumber daya tersebut meliputi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya keuangan, serta informasi (Griffin,2002)
      2. Melakukan proses yang bertahap dari mulai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengimplementasian, hingga pengendalian dan pengawasan.
      3. Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan.
  • 6.4. Jenis-jenis dan Fungsi Organisasi
    1. Organisasi Profit : Perusahaan Besar Perusahaan manufaktur, Bank Umum, Perusahaan Asuransi, Perusahaan Ritel, dll , Perusahaan Kecil, Koperasi, Perusahaan Multinasional dll
    2. Organisasi Non Profit/Nirlaba : Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Pemerintah Kota, Lembaga Pendidikan Negeri ,Yayasan Sosial,dll
  • Organisasi Perusahaan (Profit Organization)
    1. Organisasi yang tujuannya mendapatkan keuntungan
    2. Kegiatan yang dilakukan yaitu memproduksi barang, dan mendistribusikan barang serta memasarkan
    3. Pelayanan yang diberikan berupa barang atau jasa
      • Contoh : Firma, PT, Perusahaan Daerah, Perusahaan Negara, Koperasi, Perum
  • Fungsi Organisasi Kemasyarakatan
    1. Wadah penyalur kegiatan sesuai kepentingan anggotanya
    2. Wadah pembinaan dan juga pengembangan kepada anggotanya dalam usaha mewujudkan tujuan organisasi.
    3. Wadah peran serta dalam mensukseskan pembangunan nasional.
    4. Sebagai sarana penyalur aspirasi anggota dan sebagai sarana komunikasi sosial timbal balikantar anggota atau antar organisasi kemasyarakatan
  • 6.5. Organisasi sebagai system
    • Sistem adalah suatu kumpulan bagian yang saling berhubungan dan bergantungan serta diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu keseluruhanya dalam sistem dan diterima masukan (inputs) yang kemudian tiba melalui prosese tranformasi untuk menghasilkan keluaran (ouputs).
  • 6.6. Jenis-jenis Sistem
    • Sistem diklasifikasikan sebagai system terbuka dan sistem tertutup. Karakteristik yang paling dominan dari sistem tertutup adalah mengabaikan lingkungan. Karena kegunaan sistem tertutup lebih bersifat idealis dari pada praktis, pandangan sistem tertutup hanya sedikit kegunaannya bagi studi organisasi dan manajemen. Sistem terbuka mengakui adanya saling hubungan (interdisipliner) yang dinamis antara sistem dengan lingkungan.
  • 6.7. Pengertian Manajemen Organisasi
    • Dalam arti khusus manajemen dipakai bagi pimpinan dan kepemimpinan, yaitu orang-orang yang melakukan kegiatan memimpin dalam suatu organisasi. Manajer adalah orang yang memimpin atau pemimpin. Jadi manajemen adalah suatu rangkaian langkah yang dipandu yang mengembangkan suatu organisasi sebagai suatu sistem yang bersifat sosio-ekonomi-teknis. Manajemen adalah sebuah proses untuk mencapai tujuan -tujuan organisasi yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunakan fungsi-fungsi merencanakan, mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan (disebut juga fungsi-fungsi manajemen).
  • 6.8. Bidang-Bidang Manajemen Fungsional
    • Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan olaeh masing-masing bidang fungsional manajemen adalah sebagai berikut:
    • (1) Manajemen Sumber Daya Manusia
      • Manusia adalah unsur terpenting dalam keberhasilan suatu organisasi. Manajemen sumber daya manusia melakukan dua fungsi utama, yaitu fungsi manajerial dan fungsi operatif meliputi.
    • (2) Manajemen Produksi/operasi
      • Manejemen Produksi/operasi adalah kegiatan mengatur penciptaan dan penambahan kegunaan (utility) barang atau jasa. Pada manajemen produksi/ koperasi , seorang manajer melakukan kegiatan yang dapat menyebabkan terciptanya atau bertambahnya kegunaan dari suatu barang atau jasa. Dengan demikian manajemen produksi/ koperasi menyangkut masalah-masalah pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kegiatan produksi.
      • Ruang lingkup manajemen produksi/operasi mencakup kegiatan-kegiatan yang menyangkut keputusan-keputusan mengenai rancangan sitem produksi yang meliputi.
        1. Seleksi dan rancangan (design) hasil produksi.
        2. Seleksi peralatan dan proses
        3. Perancanaan produksi dan barang-barang yang akan diproses .
        4. Merancang tugas pekerjaan
        5. Lokasi tempat usaha
        6. Penyusunan peralatan (lay out).
    • (3) Manajemen Pembelanjaan/Keuangan
      1. Definisi manajemen pembelanjaan/keuangan adalah semua aktifitas perusahan untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan beserta usaha untuk mengunakan dana tersebut seefisien mungkin.
        • Fungsi-fungsi utama para manajer keuangan adalah merencanakan untuk (planning for) mendapatkan dan mengunakan dana-dana dengan cara-cara tertentu sehinga segala aktivitas organisasi akan tercapai melalui efisiensi yang paling optimal.
      2. Pada dasarnya kita dapat membagi pengambilan keputusan manajemen pembelanjaan/ keuangan (financial decisions) dalam tiga kategori yaitu:
        1. Pengambilan keputusan mengenai investasi (investment decisions): Kekayaan (assets) apa yang harus diperoleh perusahaan ?
        2. Pengambilan keputusan mengenai pembelanjaan/keuangan (financial decision) : Bagaimana kekayaan (assets) tersebut harus dibiayai.
        3. Pengambilan keputusan mengenai pembagian dividen (dividend): Bagaimana keuntungan yang diperoleh perusahaan harus dibagikan kepada para pemilik, dan yang ditahan dalam perusahaan.
    • (4) Manajemen Pemasaran
      • Pada prinsipnya manajer pemasaran melakukan dua fungsi yang saling berkaitan, yaitu merencanakan dan kemudian menerapkan rencana tersebut. Kedua fungsi tersebut bertujuan untuk menciptakan dan mempertahan pertukaran dan hubungan yang menguntungkan dengan pasar sasaran (target markets). Dengan demikian, kita dapat mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai analisis tentang perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian dan program yang dibuat untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran dan hubungan-hubungan yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan tujuan mencapai sasaran-sasaran organisasi.
  • 6.9.  Macam-Macam Organisasi
    • Organisasi dapat dibedakan menjadi organisasi kecil, menegah, besar dan raksasa. Kita mengenal beberapa kriteria yang dapat dijadikan dasar untuk membedakan ukuran organisasi tersebut antara lain adalah: jumlah karyawan yang diperkerjakan
      besarnya volume penjualan dalam rupiah jumlah konsumen atau pelanggan yang dilayani
      luas pasar yang dijangkau: lokal, nasional, multinasional, dan internasional. besar modal yang dipakai kecanggihan peralatan yang dipakai dan lain sebagainya
    • Dalam pengelompokanya ada tiga kriteria organisasi yaitu;
      1. Organisasi kecil : toko pengecer, KUD, poliklinik, perusahaan-perusahaan perorangan kecil dan menengah pada umumnya termasuk kelompok ini.
      2. Organisasi menengah : perusahaan yang beroperasi ditingkat kabupaten, perusahaan antar kota, rumah sakit.
      3. Organisasi Besar : perusahaan rokok gudang garam, perusahaan batu baterai ABC, perusahaan pengembangan tingkat nasional. Organisasi raksasa :pertamina, perusahaan alat-alat elektronik, departemen milik pemerintah.
  • 6.10.  Struktur Organisasi
    • Struktur organisasi adalah pengaturan antar hubungan bagian-bagian dari   komponen dan posisi dalam suatu perusahaan.
    • Struktur Organisasi  5 Unsur yaitu :
      1. Spesialisasi kegiatan
      2. Standarisasi Kegiatan
      3. Koordinasi Kegiatan
      4. Sentralisasi dan Desentralisasi Keputusan
      5. Ukuran satuan kerja
    •  Faktor Utama Strruktur Organisasi, ada 4 yaitu :
      1. Strategi Organisasi
      2. Teknologi yang digunakan
      3. Orang-Orang yang Terlibat
      4. Lingkungan Organisasi
    • Gambar 22. Strategi dan Lingkungan Internal dan Eksternal Organisasi
    • Gambar 22. Strategi dan Lingkungan Internal dan Eksternal Organisasi
  • 6.11.   Macam Struktur Organisasi
    • Dalam Struktur Oganisasi menggambarkan 5 aspek utama, yaitu :
      1. Pembagian Kerja
      2. Pimpinan dan Bawahan
      3. Pekerjaan yang dilaksanakan
      4. Pengelompokkan bagian Kerja
      5. Tingkat Manajemen
    • Adapun macam Struktur Organisasi adalah :
      1. Struktur Organisasi Garis (Line Organization)
      2. Struktur Organisasi Garis dan Staff
      3. Struktur Organisasi Fungsional
      4. Struktur Organisasi Komite
      5. Struktur Organisasi Matriks
  • 1. Struktur Organisasi Garis (Line Organization)
    • Struktur Organisasi Garis(Line Organization)
    • Penciptanya : Henry Fayol dari Perancis
  • Us-5
  • Ciri-Ciri Struktur Organisasi Garis, yaitu :
    1. Organisasi Masih Kecil
    2. Jumlah Karyawan Sedikit
    3. Pemilik Merupakan Pimpinan Tertinggi
    4. Hubungan Kerja antara Pimpinan dengan bawahan bersifat langsung
    5. Tingkat Spesialisasi tupoksi masih rendah
    6. Tujuan yang dicapai masih sederhana
    7. Susunan Organisasi sederhana
    8. Produksi belum beraneka ragam
  • Kelebihan & Kekurangan :
  • Dasman-26
  • 2. Struktur Organisasi Garis dan Staff
    • Organisasi Garis dan Staff. Penciptanya : Harrington Emerson
    • Orang-Orang dalam Organisasi dibagi 2 :
      1. Kelompok Garis (Line Personnel), yaitu kelompok orang yang melaksanakan tugas-tugas dalam organisasi, berhak mengeluarkan perintah dan mengambil keputusan terakhir.
      2. Kelompok Staff (Staff Personnel), yaitu kelompok orang ahli dan orang penunjang . Misalnya Assisten Pribadi dan Assisten Ahli.
  • Us-6
  • Dasman-28
  • 3. Struktur Organisasi Fungsional
  • Organisasi Fungsional. Penciptanya : Frederick W. Taylor
  • Ciri-Ciri :
    1. Adanya pembagian kerja sesuai dengan keahliannya
    2. Adanya kemungkinan seseorang bawahan diperintah oleh beberapa atasan
    3. Pimpinan menyerahkan tugas pengambilan keputusan kepada ahlinya sesuai dengan keahlian masing-masing
    4. Sistem manajemen cenderung desentralisasi
  • Us-7
  • Kelebihan & Kekurangan
  • Dasman-30
  • 4. Struktur Organisasi Komite
  • Organisasi Komite. Penciptanya : Chester.I. Bernard
  • Organisasi Komite dibagi 2 :
    1. Executive Committee (Pimpinan Komite)
    2. Staff Committee (Wewenang Staff)
  • Ciri-Cirinya :
    1. Semua anggota punya wewenang dan tanggungjawab yang sama
    2. Semua anggota punya hak yang sama dalam berpendapat
    3. Tugas pimpinan dilakukan kelompok secara kolektif
    4. Pelaksanaan tugas dilakukan dengan gugus tugas
  • Untitled-1
  • 5. Struktur Organisasi Matriks
    • Organisasi Matriks. Penciptanya : David Lawrence
    • Ada 4 tahap :
      1. Piramid Tradisional
      2. Harapan Sementara (Temporary)
      3. Harapan Tetap (Temporary)
      4. Matriks Dewasa
    • Ciri-Cirinya :
      1. Beberapa karyawan mempunyai dua pimpinan dan perintah bisa berasal dari dua pimpinan tersebut
      2. Bagan organisasinya berbentuk piramid
      3. Terdapat beberapa karyawan yang merupakan anggota bagian tertentu yang menjadi anggota bagian yang lain.
    • Us-9
    • Kelebihan & Kekurangan :
  • Dasman-33
  • 6.12. Macam-Macam Hubungan Struktur Organisasi
    1. Hubungan Hierarki
    2. Hubungan Koordinasi
    3. Hubungan Penunjang
    4. Hubungan Kontrol
    5. Hubungan Konsultasi
    6. Hubungan Informasi
  • 6.13. Jenis-Jenis Manajer
  • Tugas manjemen adalah mengunakan sumber daya yang dimiliki seoptimal mungkin dengan melakukan kegiatan yang efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat dicapai.
  • Menurut tingkatannya dalam organisasi kita mengenal tiga jenis manajer, yaitu:
    1. Manajer Puncak (top Managers)
      • Manajer Puncak (Top Manager) terdiri dari kelompok yang relative kecil, manager puncak bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi
      • Tugasnya adalah menetapkan kebijakan operasional dan mengarahkan organisasi dalam berinteraksi dengan lingkungannya baik mikro maupun makro.
    2. Manajer Menengah (middle Managers)
      • Manajer menengah (Middle Manager) adalah manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi.
      • Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya kadang-kadang juga karyawan operasional.
      • Manajer menengah bertanggungjawab untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan yang sifatnya mengimplementasikan kebijakan organisasi dan mencari keseimbangan antara tuntutan atasan dengan kemampuan para bawahanya, contoh manajer menegah adalah manajer bag. produksi, kepala seksi, dekan dll.
    3. Manajer Garis Pertama (firs Legts)
      • Manajer lini garis-pertama (first line) adalah tingkatan manajemen paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional.
      • Dan mereka tidak membawahi manajer yang lain. Tugas utama manajer garis pertama adalah mengawasi kerja dan pekerjaan karyawan, contohnya adalah mandor bangunan, sales supervisor.
      • Dasman-34
  • Jenis manajer dapat pula dibedakan menurut ruang lingkup kegiatan 
    1. Manajer Fungsional (Functional Managers) : Manajer yang bertanggung jawab atas satu kegitan saja seperti manajer produksi/operasi, manajer pemasaran, manajer keuangan, atau manajer sumber daya manusia.
    2. Manajer Umum (General Managers)
      • Manajer umum yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan dalam unitnya seperti keuangan, pemasaran, produksi/operasi dan sumber daya manusia.
  • Tingkatan dan Keterampilan Manajemen
    • Robert L. Katz mengidentifiasikan tiga jenis keterampilan utama yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajer yaitu:
      1. Keterampilan teknis (Tecnikal Skill) : Keterampilan teknis adalah kemampuan mengunakan alat-alat, prosedur, dan teknik suatu bidang yang khusus, misalnya keterampilan tentang pembuatan produk, peliharaan mesin, penjualan produk dan sebagainya.
      2. Kemampuan Manusiawi (Human Skill) Kemampuan manusiawi adalah kemamapuan untuk bekerja sama dengan orang lain dan memotifasi orang lain baik sebagai individu maupun kelompok. Keterampilan ini sangat penting bagi manajer agar dapat bekerja sama dengan anggoto-anggota organisasi yang lain maupun memimpin kelompoknya sendiri. Contoh keterampilan ini adalah memimpin rapat, dan sebagainya.
      3. Keterampilan Konseptual (Conceptual Skill) Keterampilan konseptual adalah kemampuan untuk mengkoordinasi dan memedukan berbagai kepentingan dan kegiatan organisasi. Ini mencakup kemampun manajer untuk melihat organisasi sebagai suatu keseluruhan organisasi. Manajer membutuhkan keterampilan konseptual yang cukup mengenali bagaiman bermacam-macam faktor pada suatu keadaan tertentu berkaitan suatu dengan yang lain, sehingga tindakan yang diambilnya ditujukan untuk kepentingan organisasi secara keseluruhan. Contoh keterampilan ini adalah kemampuan memecahkan masalah, membuat keputusan, membuat rencana, dan sebagainya.
  • 6.14. Peran Manajerial
  • Berdasarkan penelitian Henry Mintzberg, tentang bagaimana manajer mengunakan waktunya untuk melaksanakan tugas-tugasya, dapat disimpulkan bahwa para manajer pada dasarnya melaksanakan tiga kelompok peran masing-masing terbagi lagi dalam beberapa macam peran sehingga keseluruhannya ada sepuluh macam peran yang saling berkaitan.
  • Peran-peran tersebut adalah :
  • (1) Peran Antar Pribadi (Interpersonal Roles)
    • Peran ini menitik beratkan pada hubungan pribadi yang meliputi :
      1. Peran tokoh (figurehead), dilaksanakan dengan melakukan tugas seremonial seperti menerima tamu dan sebagainya.
      2. Peran pemimpin (leader), dilakukan dengan cara mengarahkan dan mengkoordinasikan tugas – tugas dari para bawahannya, hal ini menyangkut tugas staffing (merekrut, melatih, memotivasi, melakukan promosi, dan pemberhentian kerja)
      3. Peran penghubung (liaison) dilakukan dengan cara menjalin perhubungan antar pribadi dengan pihak-pihak, baik yang berada dalam organisasi maupun yang berada diluar organisasi.
  • (2) Peran informasional (informational roles)
    • Peran ini mengenai penerimaan dan pengkomunikasian informasi, yang dibutuhhkan untuk pengambilan keputusuan.
    • Peran ini meliputi:
      1. Peran pemantau (monitor), manajer secara terus menerus mencari informasi – informasi yang berguna baik dalam organisasi maupun dari luar organisasi.
      2. Peran penyebar (disseminator), yaitu membagi- bagikan informasi yang diperoleh dari hasil pemantauannya kepada bawahnnya yang dirasakan memerlukan informasi tertentu.
      3. Peran juru bicara (spokes person), yaitu menyampaikan sebgaian informasi yang dikumpulkannya kepada para individu diluar unitnya atau pihak – pihak diluar organisasi.
  • (3) Peran pengambilan keputusan (decision making roles)
    • Dalam peran ini manajer mengambil keputusan – keputusan berdasarklan hubungan antar pribadi yang dibangunnya dan informasi – informasi yang dipantau sebelumnya.
    • Peran ini terdiri dari:
      1. Peran wirausahawan (entrepreneur), manajer melakukan perubahan – perubahan dalam cara mengelola organisainya, sebagai akibat dari perubahan-perubahan atau peluang – peluang yang terjadi dilingkungannya. Perubahan – perubahan tersebut menyangkut produk yang dihasilkan proses – proses baru, strategi – strategi baru, serta cara- cara pemecahan masalah yang baru.
      2. Peran pereda gangguan (disturbance handler), menghadapi dan menangani masalah – masalah yang timbul secara mendadak dan berada diluar kendalinya
        Peran pengalokasi sumber daya (resource allocator), yaitu menentukan bagaimana dan kepada siapa sumber daya yang dimiliki organisasi dan waktu yang dimiliki akan digunakan. Manajer juga menyaring semua keputusan yang dibuat orang lain dalam unitnya sebelum digunakan..
      3. Peran perunding (negotiator), yaitu mengadakan perundingan dengan pihak internal maupun eksternal organisasi,
  • 6.15. MANAJER – LEADER DI SEKOLAH
  • Para penyelenggara di sekolah-sekolah  diharapkan untuk bertindak lebih daripada hanya sebagai seorang manajer profesional yang memiliki kemampuan dan pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar majemen seperti yang diuraikan di atas. Mereka diharapkan juga bisa berperan sebagai seorang pemimpin.
  • Apakah itu Kepemimpinan? Ada banyak definisi tentang kepemimpinan, namun satu definisi dari Stephen Covey cukup menarik untuk didalami. “Kepemimpinan adalah mengkomunikasikan potensi dan nilai yang ada dalam diri orang lain, sedemikian jelas sehingga mereka mulai sendiri melihatnya” (The 8th Habit, p. 98) . Di atas definisi singkat itulah makna-makna lain tentang kepemimpinan dibangun.
  • Sebagai gambaran, tabel di bawah ini memberi perbandingan tentang seorang manajer dan tuntutan terhadap seorang pemimpin.
  • Dasman-35
  • TUGAS UTAMA PEMIMPIN MANAJEMEN SEKOLAH :
  • MEMBANGUN BUDAYA TRUST (RASA SALING PERCAYA)
  • Kenyataan dunia usaha saat ini adalah jelas: berubah atau mati. Keunggulan kompetitif diperoleh tidak dari sejarah kekuatan perusahaan di masa lampau, tetapi dari kemampuannya untuk membangun kekuatan baru dalam menghadapi munculnya tantangan dan peluang baru. Dengan kata lain, keunggulan kompetitif muncul dari kemampuan organisasi untuk menggunakan sumber dayanya yang ada untuk mengganti pola sukses di masa lampau dengan pendekatan-pendekatan inovatif di masa sekarang. Membangun kekuatan baru berarti menuntut perusahaan untuk meninggalkan, paling tidak sebagian, dari pola kerja lamanya.
  • Rasa percaya di antara anggota organisasi menambah kemungkinan keberhasilan suatu perubahan. Artinya, rasa percaya menambah keberanian bahwa orang akan meninggalkan pola kerja lama demi pendekatan-pendekatan yang baru. Rasa percaya adalah suatu modal bersama (collaborative capital) yang bisa dipergunakan demi mencapai kemajuan.
  • Kata Trust atau Rasa Percaya dibedakan dari kata “Keyakinan”. Kita percaya pada seseorang karena kita melakukan penilaian atas kemampuan atau karakter dari orang tersebut. Kita percaya pada seseorang karana dia menunjukkan bahwa memang layak untuk dipercaya. Sedangkan “keyakinan” berasal dari pengetahuan tertentu, dibangun atas dasar akal dan fakta.
  • “Rasa Percaya” dibangun atas dasar iman. Namun “percaya” di sini juga bukan berarti “iman mutlak”. Dalam situasi ekstrim, iman bisa dipandang sebagai suatu keyakinan yang kebal terhadap kontradiksi informasi atau peristiwa. Iman murni adalah melewati batas akal budi. Namun “percaya” biasanya dipandang lebih rapuh dari “iman”. Rasa “percaya” bisa patah atau hilang. Kita bisa menarik rasa “percaya” kita dari seseorang, dan demikian pula orang lain bisa tidak lagi “percaya” kepada kita. Jadi “percaya” lebih dari hanya sekedar “keyakinan” dan sedikit di bawah iman buta. “Percaya” adalah kesadaran bahwa dia yang dipercaya bisa memenuhi harapan positif kita.
  • Rasa “percaya” tersebut sedemikian kompleks sehingga amat sulit untuk menumbuhkannya lagi sekali itu hilang. Oleh karena itu, rasa percaya harus dipandang sebagai asset penting yang harus dilindungi oleh organisasi dan dikembangkan sama seperti asset penting lainnya.
  • Merancang dan mengimplementasikan struktur dan proses-proses formal dari organisasi supaya dapat menjaga rasa percaya adalah sebuah tugas yang tidak mudah. Bagian paling sulit adalah untuk membangun kultur atau budaya rasa percaya, yang sering disebut sebagai “perangkat lunak” dari hidup satu organisasi. Tahun 1980-an banyak perusahaan Amerika memusatkan perhatian dan tenaga untuk membangun “perangkat keras” organisasi. Akan tetapi perangkat keras selalu ada batasnya. Sebaliknya, perusahaan-perusahaan Jepang mengembangkan “perangkat lunak” yakni budaya yang menyatukan produktivitas dengan roh manusia, yang tidak ada batasnya.
  • Budaya organisasi menunjuk pada aspek-aspek informal dari hidup organisasi yang memiliki penagruh pada kinerja kelompok. T. Ohno, pimpinan Toyota, mengamati bahwa sukses datang bukan dari system formal organisasi,namun dari “roh” yang menopang system tersebut.
  • Bagian-bagian paling kritis dalam usaha mengembangkan budaya rasa percaya tinggi dalam organisasi atau tim adalah:
    1. Bagaimana mengembangkan visi bersama yang mencerminkan keunggulan kompetitif:
      • Rasa percaya akan lebih mudah tumbuh di dalam organisasi yang mengartikulasikan secara jelas tujuan dan keinginan yang mau dicapai bersama. Hal ini menjadi amat penting ketika perbedaan individu muncul, ketika anggota organisasi saling mempertanyakan motif masing-masing, apakah masing-masing bertindak demi kepentingan pribadi atau demi kepentingan keseluruhan organisasi. Adanya visi bersama yang diterima sebagai tujuan bersama membantu individu untuk mengatasi masalah-masalah perbedaan pendapat atau kepentingan tersebut. Visi bersama menjadi semacam daya ikat untuk terus membangun rasa percaya di tengah segala perbedaan.
    2. Bagaimana menghidupi nilai dan prinsip-prinsip dasar secara nyata dan terasakan:
      • Rasa percaya semakin mudah tumbuh ketika orang berbagi prinsip hidup dan norma-norma yang sama. Rasa percaya tumbuh ketika orang bisa memiliki harapan atau ekspektasi tentang konsistensi dan tindakan jujur. Misalnya di perusahaan Pepsi nilai “result and integrity”  atau “hasil dan integritas” amat dirasakan pentingnya. Dua kata itu memiliki tempat tersendiri dalam budaya organisasi mereka. Kata “hasil” menunjuk pada konsistensi untuk memberikan hasil seperti yang dijanjikan. Integritas menyangkut keseluruhan sikap keterbukaan dan kejujuran, sekaligus komitmen pada yang lain. Meski hanya dua kata, namun dua kata ini mampu membangun fondasi amat kokoh dalam budaya Pepsi.
    3. Membangun kebiasaan untuk saling mengenal di semua level organisasi:
      • Amat sulit mempercayai orang yang tidak kita kenal. Rasa percaya dibangun dari kontak langsung antara pimpinan dengan anggota organisasi. Dengan hadirnya teknologi informasi yang membuat orang bisa berkomunikasi tanpa perlu bertatapan muka, semakin penting bagi organisasi untuk mencari cara agar hubungan personal antar anggota organisasi tetap terjaga.
      • Hewlett-Packard melembagakan sejumlah teknik manajerial yang memastikan ada kontak teratur dan terus menerus antara anggota organisasi di semua level. Hal ini termasuk kebijakan pelayanan “pintu terbuka” atau “open-door policy” dimana perbedaan jabatan disingkirkan dan percakapan bisa berlangsung bebas. Setiap orang boleh mengungkapkan ide, pendapat, masalah atau keprihatinan mereka. Pelayanan ini dibuat untuk membangun rasa saling percaya antar anggota organisasi
    4. Mendorong budaya berani mengambil resiko dan bereksperimen.
      • Di dalam konteks bisnis dan situasi dunia yang berubah cepat, kemampuan untuk mengambil keputusan secara cepat dan maju ke depan dengan inisiatif-inisiatif adalah kunci dalam mempertahankan rasa percaya. Hal ini didukung oleh budaya organisasi yang memungkinkan bahwa karyawan atau anggota organisasi diberi otonomi secukupnya dalam menjalankan berbagai aspek usaha dengan disertai rasa percaya bahwa mereka yang gagal akan diberi kesempatan untuk belajar dari kesalahan mereka dan menjadi lebih baik dalam pekerjaan dan tanggung jawab selanjutnya. Kemampuan untuk melewati saat-saat sulit, saling mendukung ketika berada dalam kondisi rawan, akan mampu membangun rasa percaya yang luar biasa. Memang tidak berarti kemudian bisa asal-asalan atau nekat-nekatan mengambil resiko, namun “well-intentioned failure” atau kegagalan sebagai buah sebuah usaha serius dan baik dalam jangka panjang akan amat berarti.
    5. Membuat symbol-simbol nyata dari Rasa Percaya:
      • Keterbukaan adalah symbol nyata dari Rasa Percaya. Kesediaan untuk diaudit, secara jujur melaporkan barang atau penghargaan yang diterima dari pelanggan atau supplier untuk disposisi lebih lanjut, dsb memberi gambaran tentang level rasa percaya yang ada dalam budaya organisasi.
      • Logo Perusahaan Unik-12Logo Perusahaan Unik-16

Tinggalkan komentar