[6] BAB VI. BIAYA PRODUKSI

  • Untitled-1
  • A. Materi Pokok Bahasan Biaya Produksi adalah :
    1. Pengertian dan Unsur-unsur Biaya Produksi
    2. Fungsi Biaya Produksi dan kurvanya
    3. Perilaku Biaya Jangka Pendek dan Jangka Panjang
  • B. Tujuan Instruksional Umum :
    • Pada akhir kuliah, mahasiswa mampu berpikir taraf 3 yaitu dapat menerapkan teori dengan menggambarkan perilaku biaya produksi.
  • C. Tujuan Instruksional Khusus :
    1. Menjelaskan kembali pengertian dan unsur-unsur biaya produksi
    2. Membedakan perilaku biaya produksi jangka pendek dan jangka panjang
    3. Menghitung biaya per unit produk dengan teliti
    4. Melukiskan gambar kurva biaya produksi.
  • D. Kegiatan
    • Bagi pengampu adalah memberi kuliah tatap muka di kelas, memberi tugas terstruktur, belajar mandiri dan mengevaluasi. Bagi mahasiswa adalah mengikuti kuliah, mengerjakan tugas dan belajar mandiri/kelompok.
  • E. Peralatan
    • Papan tulis, spidol, pengeras suara, OHP-OHT, dan diktat kuliah.
  • F. Teori :
  • F.1. Pengertian dan Unsur-unsur Biaya Produksi
    • Biaya dalam pengertian ekonomi adalah semua “beban” yang harus ditanggung untuk menyediakan barang agar siap dipakai konsumen.
    • Dalam bidang produksi, biaya adalah “beban” yang harus ditanggung oleh produsen untuk menyelenggarakan proses produksi dinyatakan dalam bentuk uang. Pengertian “beban” yang harus ditanggung meliputi semua bentuk pengeluaran uang maupun yang bukan pengeluaran uang nyata.
    • Golongan-golongan biaya termasuk :
      1. Biaya Expenditure / biaya eksplisit / Pengeluaran nyata.
        • Sebagai contoh adalah pembelian tunai pakan, obat-obatan dan upah tenaga kerja.
      2. Biaya Implisit / Pengeluaran yang tidak nyata.
        • Sebagai contoh adalah penyusutan alat yang dipakai lebih dari satu tahun yaitu bangunan kandang, mesin-mesin, dan peralatan tempat pakan. Penyusutan merupakan taksiran kerugian uang karena kerusakan alat tersebut.
      3. Biaya sosial / external cost yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengganti kerugian-kerugian fisik luar akibat adanya produksi dari suatu perusahaan.
        • Sebagai contoh yaitu biaya pencemaran lingkungan, biaya keramaian.
      4. Biaya Internal / private cost yaitu biaya yang memang dikeluarkan untuk proses produksi itu sendiri.
        • Sebagai contoh biaya pembelian pakan, obat-obatan, dan bibit ternak.
      5. Biaya alternative / Opportunity cost adalah merupakan biaya ganti kerugian dari keuntungan rata-rata.
        • Sebagai contoh jika uang yang digunakan dalam proses produksi itu sendiri dimasukkan dalam bank. Tanpa kerja dari produsen, bank akan memberikan keuntungan berupa bunga. Bunga dari bank inilah sebagai biaya alternatif rata-rata yang harus diperhitungkan oleh produsen.
      6. Biaya tetap / Fixed Cost adalah biaya yang besarnya tidak berubah total dengan berubahnya produk.
        • Sebagai contoh adalah biaya penyusutan bangunan dan peralatan yang tahan lama (lebih dari satu tahun), bunga bank dan gaji pegawai tetap.
      7. Biaya variabel / Varibel Cost adalah biaya yang totalnya berubah-ubah dengan berubahnya produk.
        • Sebagai contoh adalah biaya pembelian pakan, upah pekerja harian, dan perbaikan peralatan dan bangunan. Biaya variabel diperlukan untuk membiayai input yang habis dipakai sekali dalam proses produksi.
    • Suatu hal yang harus mendapat perhatian adalah bahwa pembedaan biaya tersebut merupakan beban yang seharusnya diperhitungkan dalam proses produksi. Pada kenyataan sehari-hari, prinsip perhitungan biaya tersebut dilaksanakan oleh “Perusahaan komersiil”.
    • Dalam bidang usahatani, prinsip perhitungan biaya berdasarkan apa yang dirasakan sebagi beban karena petani bertindak sebagai investor, manager dan sekaligus pekerja kasarnya sehingga menyulitkan perhitungannya.
    • Sebagai contoh, unsur biaya dalam produksi ayam pedaging/petelur skala kecil meliputi :
      1. Biaya pembelian bibit / DOC (Day Old Chick)
      2. Biaya pembelian pakan konsentrat
      3. Biaya pembelian obat-obatan
      4. Biaya pembelian pakan tambahan (Feed Suplement)
      5. Biaya upah tenaga kerja
      6. Biaya pembelian litter / alas kandang
      7. Biaya pembelian bahan baker
      8. Biaya transportasi
      9. Biaya perbaikan kandang dan peralatan
      10. Biaya penyusutan kandang dan peralatan tahan lama
      11. Biaya pembayaran bunga bank
      12. Biaya untuk perizinan dan iuran
  • F.2. Fungsi Biaya Produksi
    • Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya tetap dan biaya variabel. Besarnya biaya variabel ditentukan oleh besarnya produk yang dihasilkan sehingga biaya totalpun akan ditentukan oleh besarnya produk yang dihasilkan. Sehingga, biaya total merupakan fungsi dari produk atau Biaya (x) = f (produk = Y).
    • Fungsi biaya total mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
      1. Fungsi biaya total terletak di kuadran pertama karena jatah produksi Y dan biaya total X positif.
      2. Penggalnya dengan sumbu X positif, karena menunjukkan biaya tetap.
      3. Setiap tambahan produksi Y akan menambah biaya produksi X, sehingga dy/dx positif dan fungsi biaya total adalah menaik.
    • Sebagai fungsi biaya total dapat dipakai :
      1. Fungsi linier sederhana : X = a + bY
      2. Fungsi parabola kuadrat : X = a + b1Y + b2Y2
      3. Fungsi kubik : X = a + b1Y – b2Y2 + b3Y3
      4. Fungsi polinom pangkat tinggi : X = a + cYb
      5. Fungsi Eksponensial : X = aebY
    • Perilaku biaya produksi menurut teori tradisional dibedakan dalam perilaku biaya jangka pendek (Short Run) dan biaya jangka panjang (Long Run).
    • Pada perilaku biaya jangka pendek dikenal pemisahan biaya tetap dan biaya variabel, sedangkan pada perilaku biaya jangka panjang semua biaya merupakan biaya variabel.
    • Kurva biaya total dan biaya per satuan produk secara teoritis merupakan kebalikan dari perilaku kurva produksi
    • Untitled-6 Biaya
  • F.3. Perilaku Biaya Produksi
    • Adapun sifat-sifat kurva biaya per satuan produk dalam perilaku biaya produksi jangka pendek adalah sebagai berikut :
      1. Biaya tetap rata-rata (BTR) dengan bertambahnya produk menurun secara terus- menerus mendekati sumbu horizontal secara asimtotik.
      2. Biaya variabel rata-rata (BVR) dengan bertambahnya produk mula-mula menurun kemudian menaik setelah mencapai minimumnya. Jika BVR minimum maka biaya marginal (BM) = BVR. BVR mendekati kurva biaya rata-rata (BR) secara asimtotik.
      3. BR dengan bertambahnya produk mula-mula menurun, kemudian menaik setelah mencapai minimumnya. Jika BR minimum maka BM = BR.
      4. BM dengan bertambahnya produk kurvanya mula-mula menurun kemudian menaik setelah mencapai minimumnya. Jika BR dan BVR menurun dengan bertambahnya produk, maka BM berada di bawah kurva BR dan BVR. Tetapi, jika BR dan BVR menaik maka BM akan berada di atas kurva BR dan BVR tersebut
    • Dalam jangka panjang, maka perilaku biaya berbeda dengan perilaku biaya jangka pendek. Hal ini penting dipahami mengingat pengambilan keputusan optimasi juga berbeda pada ke dua perilaku biaya tersebut. Bentuk kurva biaya jangka panjang dikenal dengan Kurva Amplop karena memang BR jangka panjang terlihat “mengamplopi” kurva-kurva biaya jangka pendek dan gambar keseluruhan kurva  seperti gambar sisi belakang amplop surat.
    • Adapun sifat-sifat kurvanya sebagai berikut :
      1. BR jangka panjang dengan bertambahnya produk mula-mula menurun, kemudian menaik setelah mencapai minimumnya. Kurva BR jangka panjang merupakan batas luar kurva BR jangka pendek.
      2. BM jangka panjang dengan bertambahnya produk mula-mula menurun, kemudian menaik setelah mencapai minimum. Pada waktu BR jangka panjang menurun, maka BM jangka panjang berada di bawah kurva BR jangka panjang serta BR dan BM jangka pendek. Tetapi setelah BR jangka panjang menaik maka kurva BM jangka panjang berada di atas ketiganya.
      3. Waktu BR jangka panjang minimum maka kurva BR dan BM baik jangka pendek maupun jangka panjang adalah sama.
    • Hubungan kurva produksi dan kurva biaya produksi dapat pula dibuat dalam bentuk seperti tabel berikut :
    • Untitled-7 Biaya
    • Tabel 4 juga memberikan gambaran bahwa jika PR maksimum, maka BVR minimum dan jika PM maksimum maka BM minimum.
  • G. Pustaka Yang Menunjang
    1. Bishop, C. E dan Toussaint, W.D. 1979. Pengantar Analisa Ekonomi Pertanian. Mutiara. Jakarta
    2. Johannes, H. dan Budiono Sri Handoko. 1984. Pengantar Matematika Untuk Ekonomi. LP3ES. Jakarta.
    3. Kay, R. D. 1981. Farm Management. Mc. Graw-Hill International Book Company. Japan.
    4. Sudarsono. 1983. Pengantar Ekonomi Mikro. LP3ES. Jakarta.
  • H. Umpan Balik
  • Untitled-8 Biaya
  • 15. P-80