{2} Buku Pedoman Skripsi Tahun 2009

  • untitled-2
  • KATA PENGANTAR
  • Puji syukur kehadirat Allah SWT, dengan terselesainya penyusunan Buku Pedoman Penyusunan Skripsi untuk Fakultas Pertanian Universitas Islam Kadiri. Buku ini disusun dengan maksud untuk dijadikan pedoman buku dalam menyusun skripsi bagi mahasiswa dan keseragaman bimbingan oleh Dosen Pembimbing. Mudah-mudahan dengan adanya buku ini akan mempermudah bagi mahasiswa dalam penyusunan skripsi dan diharapkan semua ketentuan dalam buku ini dipenuhi. Dengan perkataan lain skripsi mahasiswa dapat diterima oleh Fakultas Pertanian apabila semua ketentuan dalam buku pedoman ini dipenuhi.
  • Buku Pedoman secara bertahap akan dilakukan perbaikan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan sehingga dengan demikian skripsi yang disusun mahasiswa dapat sesuai dengan tuntutan keadaan.
  • Kami menyadari bahwa Buku Pedoman yang kami susun ini masih jauh dari sempurna untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi sempurnanya buku yang kami susun ini. Akhirnya mudah-mudahan buku yang sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang memerlukan. Amin.
  • Kediri, September 2009
  •  Tim Penyusun
  • untitled-3untitled-4
  • I. PENDAHULUAN
    1. Pengertian
      • Seorang Mahasiswa Fakultas Pertanian Program Strata Satu (S1) pada akhir studinya diwajibkan untuk membuat Karya Tertulis Ilmiah.
      • Karya tulis tersebut sebagai bahan ujian akhir untuk memperoleh ijazah sarjana yang sesuai dengan SK MENPAN No. 59/1987 dikenal dengan nama Skripsi untuk program S1 dan Tesis untuk S2 serta disertasi untuk S3.
      • Dalam kaitannya dengan hal di atas, maka skripsi yang dimaksud dalam pedoman ini ialah karangan ilmiah yang ditulis berdasarkan atas hasil penelitian (percobaan atau survey) disertai dengan penggalian pendapat-pendapat dari sejumlah pustaka yang merupakan syarat pokok bagi mahasiswa dalam menempuh ujian akhir untuk memperoleh gelar sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Islam Kadiri.
    2. Tujuan
      • Buku Pedoman Penelitian Skripsi ini disusun dengan tujuan agar para mahasiswa mendapatkan tuntunan yang pasti sewaktu menulis skripsi oleh dosen pembimbing. Dengan perkataan lain, skripsi mahasiswa dapat diterima oleh Fakultas Pertanian UNISKA, apabila semua ketentuan dalam Pedoman Penulisan Skripsi ini dipenuhi.
  • II. BAGIAN-BAGIAN SKRIPSI
    1. Kerangka
      • Pada umumnya skripsi dapat dibagi menjadi dua bagian:
        1. Pelengkap
        2. Tubuh utama skripsi
    2. Bagian Pelengkap
        1. Sampul
        2. Halaman Judul
        3. Halaman Persetujuan dari Dosen Pembimbing
        4. Halaman Pengesahan dari Dosen Penguji
        5. Ringkasan
        6. Halaman Riwayat Hidup
        7. Halaman Kata Pengantar
        8. Halaman Daftar Isi
        9. Halaman Daftar Tabel
        10. Halaman Daftar Gambar dan Ilustrasi
        11. LampiranBagian pelengkap skripsi terdiri dari:
    3. Tubuh Utama Skripsi
        1. Pendahuluan
        2. Tinjauan Pustaka
        3. Bahan dan Metode
        4. Hasil dan Pembahasan
        5. Kesimpulan dan Saran
        6. Daftar PustakaTubuh utama skripsi terdiri dari:
  • III. BAGIAN PELENGKAP
    1. Sampul
      • Sampul skripsi berwarna hijau tua. Pada sampul tersebut dicetak Judul Skripsi, Nama lengkap penulis, lambang dan nama Universitas Islam Kadiri, Fakultas Pertanian, Jurusan dan tahun skripsi tersebut diajukan. Semua huruf dicetak dengan huruf besar kecuali kata “oleh” yang dicetak dengan huruf kecil. Semua huruf dicetak dengan tinta emas. Sampul terdiri dari dua bagian sampul depan dari karton (hard cover) dan sampul dalam dari kertas HVS putih. Contoh sampul dapat dilihat pada lampiran 1, sedangkan contoh logo (lambang) Universitas Islma Kadiri disajikan pada lampiran 16.
      • Pada punggung sampul dicantumkan nama penulis, kata SKRIPSI dan tahun kelulusannya. Cara penulisan mengikuti punggung buku.
    2. Halaman Judul Skripsi
      • Halaman judul skripsi dicetak pada halaman baru. Isi halaman ini hamper sama dengan halaman sampul skripsi, hanya ditambahkan Nomor Induk mahasiswa dan keterangan maksud dari penulisan skripsi tersebut, yang terletak dibawah nama mahasiswa. Contoh pada lampiran 2.
    3. Halaman Persetujuan
      • Halaman persetujuan dicetak pada halaman baru. Halaman ini antaralain memuat judul skripsi, nama penulis, nomor pokok mahasiswa, jurusan, nama dan tanda tangan pembimbing, Nama dan tanda tangan ketua Jurusan, dan tanggal persetujuan. Contoh pada lampiran 3.
    4. Halaman Pengesahan
      • Halaman pengesahan dicetak pada halaman baru. Halaman ini antaralain memuat: nama penguji dan tanggal kelulusan. Contoh pada lampiran 4.
    5. Halaman Peruntukan
      • Halaman peruntukan bukan merupakan halaman yang wajib untuk diadakan. Pada halaman tersebut dituliskan untuk siapa skripsi didedikasikan. Pada halaman ini tidak dibenarkan menulis motto. Contoh pada lampiran 5.
    6. Ringkasan
      • Ringkasan diketik pada halaman baru dan diberi judul RINGKASAN yang diketik dengan huruf besar di tengah halaman. Ringkasan mencakup : alenia pertama berisi tujuan penelitian yang dilanjutkan penjelasan tentang tempat dan waktu pelaksanaan penelitian. Alenia kedua memuat metode, berisi penjelasan tentang rancangan/analisis penelitian. Hasil percobaan disajikan pada alenia ketiga. Keseluruhan ringkasan dianjurkan tidak lebih dua halaman diketik 1 spasi. Contoh pada lampiran 6.
    7. Halaman Kata Pengantar
      • Halaman kata pengantar diketik pada halaman baru dan diberi judul KATA PENGANTAR yang diketik dengan huruf besar di tengah halaman tanpa diakhiri sebuah titik. Pada halaman ini penulis menjelaskan dalam rangka apa skripsi ini dibuat dan penyampaian terima kasih pada Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping, Perorangan lain yang telah memberi bimbingan, nasehat, saran dan kritik dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan kepada perorangan atau badan yang telah memberikan bantuan fasilitas dan sebagainya yang dirasakan langsung oleh mahasiswa. Contoh pada lampiran 7.
    8. Halaman Riwayat Hidup
      • Riwayat Hidup penulis diperlukan dalam suatu skripsi, dengan menggunakan sebanyak-banyaknya satu halaman. Didalamnya dicantumkan tempat dan tanggal lahir, siapa kedua orang tuanya, pendidikan sejak sekolah dasar hingga mencapai gelar Pendidikan Tinggi terakhir, pengalaman kerja dengan menyebutkan secara singkat jabatan yang pernah dipangkunya apabila ada.  Contoh pada lampiran 8.
    9. Halaman Daftar Isi
      • Halaman daftar isi diketik pada halaman baru dan diberi judul DAFTAR ISI yang diketik dengan huruf besar tanpa diakhiri dengan sebuah titik. Penempatan DAFTAR ISI di tengah-tengah kertas.
      • Dalam daftar isi dimuat daftar pustaka dan lampiran. Keterangan-keterangan yang mendahului daftar isi tidak perlu dimuat dalam daftar isi ini.
      • Judul bab diketik dengan huruf kecil kecuali huruf pertama tiap kata diketik dengan huruf besar. Baik judul bab maupun anak bab tidak diakhiri dengan titik. Nomor bab menggunakan angka romawi dan anak bab diberi nomor dengan angka Arab. Baik nomor bab maupun anak bab tidak diakhiri dengan titik. Anak-anak bab tidak perlu dicantumkan dalam daftar isi.
    10. Halaman Daftar Tabel
      • Halaman daftar tabel diketik pada halaman baru dan diberi judul DAFTAR TABEL yang diketik dengan huruf besar tanpa diakhiri dengan titik. Penempatan daftar table di tengah-tengah kertas. Daftar table menyangkut semua table yang terdapat dalam teks dan tabel dalam lampiran.
      • Nomor tabel menggunakan angka Arab. Nomor diketik tepat pada permulaan batas tepi kiri pengetikan dan tidak diakhiri titik, sedangkan perkataan halaman diketik pada batas pinggir kanan sedemikian rupa sehingga huruf akhir “n” jatuh tepat 3 cm dari tepi kertas. Nomor tabel dan halaman diketik dua spasi dibawah daftar tabel.
      • Jarak tabel pertama dari daftar tabel adalah 4 spasi. Judul tabel harus sama dengan judul tabel dalam teks. Akhir dari setiap judul tabel dihubungkan dengan titik-titik dengan nomor halaman dimana tabel tersebut dijumpai dalam teks. Judul yang memerlukan lebih dari satu baris diketik satu spasi. Jarak antar judul tabel yang satu dengan berikutnya adalah dua spasi. Contoh pada lampiran 10.
    11. Halaman Daftar Gambar
      • Halaman daftar gambar diketik pada halaman baru. Halaman ini memuat DAFTAR GAMBAR, nomor gambar, judul gambar dan nomor halaman tempat pemuatannya baik dalam teks maupun dalam lampiran.
      • Ketentuan tentang pengetikan seperti diuraikan dalam halaman daftar tabel (butir 10). Contoh Daftar gambar dapat dilihat pada lampiran 11.
    12. Halaman Daftar Simbol
      • Halaman daftar symbol diketik pada halaman baru dan diberi judul DAFTAR SIMBOL yang diketik dengan huruf besar tanpa diakhiri dengan titik. Penempatan DAFTAR SIMBOL di tengah-tengah kertas. Dalam daftar symbol dimuat uraian tentang symbol tersebut dan satuannya. Daftar symbol digunakan apabila dalam skripsi memuat banyak simbol-simbol yang dirasa mengganggu dicantumkan dalam teks.
  • IV. TUBUH UTAMA SKRIPSI
  • Tubuh utama skripsi dibagi dalam beberap bab, diawali dengan bab Pendahuluan dan diakhiri dengan Daftar Pustaka, jumlah bab tidak dibakukan, melainkan menurut keperluan yang wajar dari penulisan dalam mengemukakan skripsinya. Secara umum tubuh utama skripsi terdiri dari bab Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, Hasil dan Pembahasan, Kesimpulan dan Saran serta Daftar Pustaka.
    1. Pendahuluan
      • Bab ini terdiri dari : (a) Latar Belakang, alas an mengapa penelitian itu perlu dilakukan. Sumber permasalahan yang didapat, apakah dari pengamatan di lapangan, dari pernyataan pemerintah, dari media masa, atau dari pustaka ilmiah yang memuat hasil-hasil penelitian dimana kita akan melanjutkan penelitian yang telah dilakukan itu. (b) Tujuan Penelitian, merupakan bentuk lain dari hasil perumusan masalah penelitian selain judul. Bentuk perumusan ini penting, karena dapat menjadi penuntun langkah-langkah berikutnya. Tidak ada aturan yang baku mengenai cara merumuskan tujuan penelitian, tetapi dari rumusan tersebut diharapkan dapat memberikan petunjuk tentang data apa yang diperlukan guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam penelitian itu. (c) Manfaat Penelitian, berkaitan erat dengan tujuan penelitian yang berisi uraian tentang kemungkinan penerapan hasil penelitian. (d) Hipotesis, merupakan dugaan atau pendapat sementara terhadap masalah yang dipilih, yang keberadaannya akan dibuktikan dalam penelitian.
    2. Tinjauan Pustaka
      • Berisi teori-teori yang diperlukan dari buku-buku teks, atau berisi dari laporan hasil penelitian sebelumnya, yang dapat diperoleh dari bulletin, jurnal, tesis, disertasi dan bentuk laporan hasil penelitian lain. Diktat kuliah penuntun praktikum dan semua bahan yang diberikan selama perkuliahan tidak termasuk pustaka. Isinya harus relevan dan problem yang diteliti dan diusahakan dari tinjauan pustaka dapat memberikan landasan ilmiah tentang : (a) Masalah Penelitian, (b) Metode yang dipilih (bila perlu), dan (c) Mendudukan letak penelitian diantara penelitian-penelitian sejenis yang telah dilaksanakan. Landasan ilmiah ini penting, agar penelitian tidak berifat mencoba-coba (trial and error).
    3. Metode Penelitian
      • Berisi antaralain : (a) Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian, sub-sub ini pada dasarnya menjelaskan deskripsi kondisi lingkungan (tanah, iklim, sosial dan ekonomi petani, dll) tempat penelitian dilakukan dan bukan semata-mata menulis nama desa, kecamatan, hari, tanggal, bulan dan tahun. (b) Alat dan Bahan, yang digunakan dalam penelitian yang berhubungan dengan atau berpengaruh terhadap hasil penelitian, dijelaskan tentang spesifikasi alat dan bahan tersebut. (c) Metode Penelitian, mencakup rancangan dan rencana analisis datanya, sedangkan untuk penelitian non-eksperimenal berisi teknik pengambilan contoh dan analisis datanya serta pendekatan model yang akan diuji dalam penelitian. (d) Pelaksanaan, dikemukakan prosedur pelaksanaan penelitian secara terperinci dan lengkap, tidak termasuk variable rambang (hal-hal yang tidak berpengaruh dalam penelitian) dan (e) Pengamatan dan Pengumpulan data, dijelaskan tentang prosedur dan cara pengambilan data penunjang apa saja yang perlu dikumpulkan.
    4. Hasil dan Pembahasan
      • Menurut data utama, penunjang dan pelengkap yang diperlukan untuk memperkuat hasil penelitian. Data dapat disajikan dalam bentuk kalimat, tabel, grafik, gambar, dan atau foto.
      • Tabel yang dicantumkan dalam teks mencakup tabel yang memuat data yang dibahas (misalnya tabel notasi dan tabel matriks korelasi). Tabel sidik ragam, tabel data pelengkap, tebel yang terlalu panjang, program komputer, peta, metode analisis data, analisis ekonomi prosedur analisis laboratorium. Dimuat dalam lampiran. Ketentuan yang sama berlaku untuk grafik, gambar dan foto. Khusus untuk tabel analisis ragam, guna meringkas penyajian nilai jumlah kuadrat (JK) dan hitung dapat dihilangkan. Juga harus diingat ketentuan dalam membuat tabel. Bagaimana bila ada interaksi dan bagaimana bila tidak ada interaksi. Analisis data lebih lanjut sangat diperlukan, apakah analisis statistika (korelasi dan regresi), analisis ekonomi atau analisis yang lain.
      • Dalam bab ini sekaligus juga disajikan pembahasan, mengapa terjadi hasil yang demikian itu. Mengapa perlakuan terbukti melakukan perbedaan-perbedaan nyata, bagaimana penjelasan teorinya dan kaitannya dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya (dari hasil penelitian jurnal, bulletin, tesis, dan disertasi). Tetapi pembahasan yang justru sangat penting bila data yang diperoleh tidak mendukung hipotesis percobaan.
    5. Kesimpulan dan Saran
      1. Kesimpulan berisi hasil-hasil utama dalam hubungannya dengan tujuan dan hipotesis yang telah dirumuskan. Apakah tujuan telah tercapai atau hipotesis telah terbukti kebenarannya. Kesimpulan bukan merupakan ringkasan hasil.
      2. Saran memuat penjelasan tentang hasil lebih lanjut, apakah perlud diulangi lagi (yaitu bila hipotesis tidak terbukti kebenarannya) atau permasalahan apa yang perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Untuk penelitian-penelitian pengembangan (“on form research”, demoplot dll) dalam anak bab saran dapat disarankan implikasi hasil penelitian kepada masyarakat.
  • V. PUSTAKA
    1. Cara Mengutip Pustaka
      • Ada dua cara yang lazim dilakukan untuk mencantumkan pustaka dalam teks skripsi : (1) cara nama-tahun, atau (2) cara-nomor Contoh : Black (1960). dan Black (2) atau (2), Fakultas Pertanian menetapkan bahwa untuk penulisan pustaka dalam skripsi mengikuti cara nama dan tahun. Nama pengarang yang ditulis dalam teks hanya menyangkut nama keluarga, sedangkan nama pengarang terdiri dari dua kata atau lebih, yang ditulis hanya nama belakang.
      • Nama pengarang dapat ditulis diawal, ditengah atau di akhir kalimat tergantung pada susunan kalimat.
      • Contoh :
        1. Berdasarkan penelitian Truog (1984)…
        2. Truog (1984) mengemukakan bahwa…
        3. Petani dengan mendapatkan…
      • Bila pustaka yang dikutip ditulis oleh dua penulis, maka kedua nama penulis tersebut ditulis lengkap. Bilamana pustaka yang dikutip terdiri dari 3 orang penulis, maka nama ketiga penulis wajib dicantumkan pada saat kutipan pertama kalimat dimuat dalam teks, dan selanjutnya ditulis seperti contoh ini : Kein et al. (1980). Bilamana suatu pustaka yang dikutip ditulis oleh 4 orang penulis atau lebih, maka pencantumannya dalam teks cukup diketik seperti contoh ini : Smith et al. (1986). Bilamana dua atau lebih makalah ditulis oleh seorang penulis dalam tahun yang sama, maka caranya adalah sebagai berikut : Piere (1987a) dan Piere (1987b).
      • Cara mengutip pendapat penulis yang tercantum dalam pustaka lain mengikuti contoh berikut:
        1. Truog, 1984 (dalam Syafei, 1988) mengemukakan bahwa…
        2. Petani… (Truog, 1984 dalam Syafei; 1988).
      • Pada pengutipan pustaka yang berupa tabel, nama pengarang dan tahun dikutip pada akhir kalimat judul tabel.
    2. Daftar Pustaka
      • DAFTAR PUSTAKA diketik dengan huruf besar, simetrik,  dan dicantum-kan di halaman baru tanpa diakhiri dengan sebuah titik.
      • Daftar pustaka berisi semua pustaka yang digunakan penulis dalam menyusun skripsi.
      • Cara menulis pustaka dalam Daftar Pustaka wajib mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
        • (1) Penulis pustaka dalam Daftar Pustaka tergantung pada setiap jenis pustaka:
          1. Pustaka berupa majalah (jurnal/buletin)
            • Nama pengarang, tahun penerbitan, judul penulisan, nama majalah, volume dan nomor majalah serta nomor halaman di mana tulisan dengan judul tersebut dimuat.
          2. Pustaka berupa buku teks
            • Nama pengarang tahun penerbitan, judul buku, nomor edisi (bila bukan edisi pertama), nama penerbit dan tempat penerbit (nama kota).
          3. Pustaka berupa buku prosiding (kumpulan beberapa makalah)
            • Nama pengarang dalam makalah itu, tahun penerbitan, judul tulisan/makalah, nomor halaman dimana tulisan dengan judul buku, nama penerbit dan nama kota penerbit. Contoh penulisan pustaka-pustaka tersebut di atas dan beberapa penulisan untuk pustaka yang lain dapat dilihat dalam lampiran 12.
        • (2) Pustaka disusun berdasarkan urutan alphabet dari nama penulis atau nama belakang.
        • (3) Nama kecil pengarang yang tidak disingkat dalam pustaka asli tidak dibenarkan disingkat dalam daftar pustaka
        • (4) Adakalanya seorang penulis menulis suatu pustaka secara mandiri, sedang pada pustaka lain ditulis bersama koleganya (seorang atau lebih). Dalam hal ini maka cara mencantumkan dalam daftar pustaka pertama adalah makalah yang ditulis secara mandiri dan diikuti makalah-makalah yang ditulis bersama koleganya dengan memberi tanda garis pada pustaka kedua dan pustaka selanjutnya sepanjang nama pengarang yang sama tanpa memperhatikan urutan tahun.
        • (5) Judul pustaka diketik dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama tiap kata. Kata-kata penghubung, kata depan dan keterangan tempat diketik dengan huruf kecil.
        • (6) Nama-nama lembaga, jurnal, periodical, atau buletin dapat disingkat sejauh singkatan itu dapat dikenal dan dimengerti. Gunakan pedoman yang dikemukakan dalam “Abbreviations of the American Standar Association” atau The List of Periodical, Abstracted by Chemical Abstrac”.
        • (7) Untuk penulisan nama pengarang Indonesia disarankan mengikuti Pedoman Penyusunan Nama Pengarang Indonesia menurut kesepakatan bersama dalam “Lokakarya Peraturan Katalogisasi dan Authority File Pengarang Indonesia”, yang oleh Departemen Pendidikan Kebudayaan tahun 1975 telah disetujui yaitu : “Nama Pengarang Indonesia yang terdiri dari dua unsur atau lebih, dengan tidak memperhatikan latar belakang masing-masing nama itu, maka dalam penyusun biografi nama akhir itu yang dicantumkan lebih dahulu, kemudian diikuti tanda koma setelah itu nama pertamannya. Nama akhir itu kemungkinan dapat berupa nama keluarga, nama marga, nama ayah, nama kecil, atau apapun tidak perlu diperhatikan”.
          • Contoh :
          • Basuki Abdullah ditulis : Abdullah, Basuki
          • Seno Sastroamidjojo ditulis : Sastroamidjojo, Seno
          • Sutan Takdir Alisyahbana ditulis : Alisyahbana, Sutan Takdir
          • I Nyoman Suwandi Pendit ditulis : Pendit, I Nyoman Suwandi
          • Derajat Kesarjanaan, misalnya Prof., Dr., Ir., dr., Drs., SH., B.Sc., M.A., M.Sc. dan lain-lain dalam daftar pustaka tidak perlu dicantumkan. Mengingat sulitnya mengetahui gelar yang lengkap dari pengarang-pengarang buku dan adanya perbedaan-perbedaan istilah gelar di berbagai Negara di dunia, maka dalam teks skripsi, gelar-gelar tersebut tidak harus dicantumkan. Contoh penulisan pustaka dapat dilihat pada lempiran 12.
  • VI. GAMBAR, TABEL, LAMBANG, SATUAN & SINGKATAN, & CETAK MIRING
    1. Gambar
      • Istilah gambar mencakup gambar, ilustrasi, grafik, diagram, denah, peta, bagan, monogram, potret.
      • Gambar harus dibuat pada kertas naskah skripsi. Semua tanda dalam gambar harus serasi dan jelas. Usahakan gambar dimuat pada halaman khusus, ditempatkan simetrik dari batas tepi pengetikan tanpa garis bingkai, penempatannya dapat sejajar lebar kertas atau sejajar panjang kertas. Pembuatan grafik cukup menggunakan salib-sumbu (lihat lampiran 13). Gunakan tinta hitam atau hasil proses komputer untuk tanda-tanda yang dimuat dalam gambar.
      • Nomor urut dan judul gambar diketik dibawah gambar dan dimulai dua spasi dibawahnya. Jarak antara baris dan judul adalah satu spasi dibawahnya. Jarak antara baris dalam judul adalah satu spasi. Judul gambar tanpa diakhiri dengan tanda petik. Judul gambar diketik dengan huruf kecil, termasuk kata penghubung, kecuali huruf besar, dan ditempatkan simetrik. Keterangan gambar ditempatkan di atas judul gambar.
      • Gambar yang berukuran lebih besar dari ukuran kertas apabila dimuat dalam teks skripsi disarankan skalanya diperkecil. Ukuran gambar yang lebih besar dipernankan dimuat dalam lampiran (misal : peta).
      • Gambar yang dikutip dari sumber lain harus dicantumkan nama penulis dan tahun publikasi makalah bersangkutan, dalam tanda kurung dibelakang judul. Bila gambar merupakan komplikasi dari berbagai sumber, maka cara memberikan tanda-tanda gambar harus dibedakan, dengan diberi tanda superskrip sedangkan keterangannya diberikan pada catatan kaki di bawah judul gambar itu. Contoh gambar dapat dilihat pada lampiran 14.
    2. Tabel
      • Tabel diketik pada kertas naskah skripsi. Lajur disusun sedemikian rupa sehingga tabel mudah dibaca. Singkata-singkatan yang dipakai didalam tabel, wajib mengikuti ketentuan yang lazim digunakan.
      • Tabel dimuat dalam satu halaman dan tidak boleh dipisah, tabel dengan jumlah lajur dan baris yang lebih besar dari ukuran kertas diusahakan untuk memperkecil skalanya sehingga muat dalam satu halaman kertas naskah skripsi. Ada kalanya diperlukan superskrip untuk maksud tertentu, hingga batas masih terbaca oleh mata normal. Untuk tabel tidak diperlukan garis kolom.
      • Tabel, nomor tabel, dan judul tabel diketik di atas tabel. Judul tabel ditempatkan simetrik dan tanpa diakhiri dengan titik. Setiap kata pada judul tabel diketik dengan huruf besar, kecuali pada kata penghubung, kata depan, dan keterangan tempat. Jarak antara baris akhir dari judul tabel dengan tabel adalah dua spasi. Jarak antara baris yang satu dengan yang lain dalam judul adalah satu spasi.
      • Tabel yang dikutip dalam sumber lain (pustaka) wajib dicantumkan nama penulis dan tahun publikasinya dalam tanda kurung dibelakang judul tabel. Tabel yang memuat data yang berasal dari sumber berbagai sumber pustaka, diberi superskrip yang sama. Superskrip itu kemudian dijelaskan pada catatan kaki di bawah tabel atau dibuat lajur khusus disebelah kanan tabel, yang memuat nama penulis dan tahun publikasi masing-masing makalah yang dijadikan sumber data. Contoh tabel dapat dilihat pada lampiran 15.
    3. Lambang
      • Lambang untuk Peubah (variabel) dipakai untuk memudahkan penulisan peubah tersebut dalam rumus dan dalam pernyataan aljabar lainnya. Semua huruf harus dinyatakan dalam abjad latin dan abjad yunani, baik huruf besar maupun kecilnya. Lambang dapat terdiri dari satu atau dua huruf. Lambang dapat diberi subskrip atau superskrip atau kedua-duanya. Subskrip dan superskrip dapat berupa huruf atau angka. Pilihlah lambar yang sudah lazim digunakan dalam ilmu saudara.
      • Awal suatu kalimat tidak dibenarkan dimulai dengan lambang; karenanya susunlah kalimat sedemikian rupa sehingga tidak perlu diawali dengan lambang peubah.
    4. Satuan dan Singkatan
      • Hindarkan pemakaian angka, seperti halnya lambang peubah pada awal suatu kalimat. Gunakan angka untuk tanggal, nomor halaman, persentase, dan waktu, seperti : 2 Januari 1983; 09.00 pagi, halaman 83, 27 persen. Dalam skripsi sebaiknya jumlah dinyatakan dalam angka sedangkan satuan ukuran dinyatakan dengan singkatan satuannya, terkecuali bila satuan itu tidak didahului oleh satuan angka, misalnya: tabung diukur dalam diameter dan lebarnya adalah 10 cm. perlu diperhatikan bahwa penulisan satuan ukuran tidak diberi tanda titik dibelakangnya. Untuk angka kurang dari 10 digunakan angka, seperti empat bagian. Bilamana dalam satu kalimat memuat satu rangkaian angka-angka lebih besar dari 10, maka semuanya dicantumkan dengan angka sedangkan singkatan satuannya cukup dicantumkan setelah urutan angka terakhir, misalnya : 0, 4, 10, dan 20oC.
      • untitled-5
      • Untuk menyatakan suatu desimal, gunakan tanda titik, sedang ribuan atau kelipatan ribuan ditulis berikut : 1.000 : 1.000.000
    5. Cetak Miring (italic)
      • Huruf yang dipakai untuk cetak miring sama besar dengan huruf untuk naskah. Contoh pada mesin ketik IBM, huruf italic dimuat pada kepala Light Static 12 pitch. Bilamana tidak tersedia huruf italic, pemberian garis bawah perkataan diartikan bahwa perkataan tersebut dimaksudkan dicetak miring.
      • Kata-kata latin harus diketik miring atau diberi garis bawah, misalnya : et al., i.e., viz., z priori tet a tet, oryza sativa L. Pare, Thio bacillus ferrooxidans Temple dan Calmer, Rhixopus nigrecaus.
      • Istilah asing diketik biasa dan diberi tanda petik, misalnya : “curing”, “split application”, “appendage”.
  • VII. SYARAT-SYARAT PENGETIKAN
    1. Kertas
      • Skripsi diketik di atas kertas HVS/foto copy berukuran A4 dan berat minimal 70 mg. Perbanyakannya dapat dilakukan dengan foto copy yang bersih dengan berat kertas minimal 70 mg.
    2. Mengetik
      • Naskah skripsi diketik dengan mesin komputer. Batas pengetikan, 4 cm dari kiri kertas, 3 cm dari batas kanan dan bawah, 3 cm dari batas atas tidak termasuk nomor halaman.
      • Jarak antar kata harus diperhatikan, sehingga batas kanan kertas tidak perlu lurus betul, untuk itu diperbolehkan memutuskan kata dengan ketentuan mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baku dan benar. Setiap alenia baru kata pertama diketik masuk 5 ketukan, sedang setalah tanda koma, titik koma dan titik dua diberi jarak satu ketukan kecuali setelah tanda titik untuk kalimat baru diberi jarak dua ketukan. Setiap bab dimulai pada halaman baru, diketik dengan huruf besar di tengah-tengah halaman. Anak bab diketik ditengah-tengah halaman dengan huruf kecil kecuali huruf pertama pada setiap kata diketik dengan huruf besar. Antara bab diketik di tepi halaman dengan huruf kecil kecuali huruf pertama pada kata pertama diketik dengan huruf besar. Antara anak-anak bab dengan anak-anak bab/anak bab (bila tidak ada anak-anak bab diberi jarak 2 ½ spasi. Antara baris dalam teks tulisan diketik 2 spasi, kecuali untuk kalimat judul anak bab, anak-anak bab, judul tabel dan gambar diketik 1 spasi.
    3. Perbaikan Kesalahan
      • Naskah skripsi yang dipersembahkan dengan baik tidak memuat kesalahan baik kesalahan naskah maupun kesalahan ketik.
    4. Pemakaian Bahasa Indonesia Baku
      • Bahasa Indonesia yang wajib digunakan dalam naskah harus Bahasa Indonesia yang baku dan benar sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD). Kaidah tata bahasa harus ditaati.
      • Kalimat haruslah utuh dan lengkap, pergunakan tanda baca seperlunya agar dapat dibedakan anak kalimat dari kalimat induknya, kalimat yang diterangkan.
      • Kata ganti orang, terutama kata ganti orang pertama (saya, kami), jangan digunakan dalam kalimat naskah, kecuali dalam kalimat kutipan. Pemisahan kata menjadi suku kata pada batas mengetikan sebelah kanan harus mengikuti ketentuan tata bahasa. Kalimat terakhir pada baris kalimat di dasar tidak boleh di potong. Apabila suatu alenia terakhir pada halaman tersebut minimum tersisa dua baris. Demikian pula bagian yang dipindahkan pada halaman berikutnya minimum dua baris.
      • Gunakan buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan. Pedoman Umum Pembentukan Istilah, dan Kamus Umum Bahasa Indonesia sebagai pedoman.
    5. Nomor Halaman
      • Halaman-halaman bagian persiapan skripsi diberi nomor berbeda dengan nomor halaman tubuh utama skripsi. Halaman-halaman persiapan diberi nomor angka kecil Romawi yang diketik di tengah halaman dan 3 cm dari batas bawah kertas. Angka nomor halaman tubuh utama skripsi berupa angka arab dan dimulai pada bab pendahuluan dan seterusnya sampai dengan lampiran-lampiran yang diketik pada 3 cm dari batas atas kertas dan 3 cm dari batas kertas sebelah kanan. Tiap bab dimulai pada halaman baru dan nomor halamannya dicantumkan pada bagian tengah halaman dan 3 cm dari batas bawah kertas.
  • VIII. PEDOMAN SEMINAR ILMIAH
    1. Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir, setiap mahasiswa program strata-1 Fakultas Pertanian Universitas Islam Kadiri diwajibkan melakukan seminar ilmiah paling sedikit 2 (dua) kali, masing-masing untuk Proposal Penelitian untuk Skripsi dan Hasil Penelitian Skripsi.
    2. Persyaratan Seminar
      • Seorang mahasiswa diperbolehkan melakukan seminar ilmiah bila telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
        1. Telah menyelesaikan makalah seminar berupa Proposal Penelitian Skripsi dan atau Hasil Penelitian Skripsi.
        2. Telah mendapat persetujuan dosen pembimbing dan Ketua Jurusan/Dekan.
        3. Telah mengikuti seminar mahasiswa yang pelaksanaanya telah diatur oleh jurusan masing-masing.
    3. Tata Tertib Seminar
      • Sebelum pelaksanaan seminar, pemrasaran harus sudah mendaftar ke bagian seminar paling lambat 5 hari sebelum seminar dilaksanakan.
      • Jurusan mengumumkan pelaksanaan seminar selambat-lambatnya 2 hari sebelum seminar dilaksanakan.
      • Seminar dipimpin oleh seorang moderator dan dibantu oleh seorang notulen.
      • Pemrasaran wajib menyertakan makalah seminar dosen pembimbing dan peserta seminar paling lambat tiga hari sebelum pelaksanaan seminar.
      • Seminar dianggap sah apabila telah dihadiri oleh dosen pembimbing dan sekurang-kurangnya 10 mahasiswa peserta seminar.
      • Seminar dimulai dengan pembukaan oleh moderator, dilanjutkan dengan presentasi proposal oleh pemrasaran secara lisan selama 10 menit kemudian diteruskan dengan penyampaian pertanyaan dan saran oleh peserta seminar teraakhir saran-saran dari dosen pembimbing kurang lebih 10 menit dan ditutup oleh moderator.
      • Pemrasaran seminar diwajibkan memakai “Official Cup” (baju putih, celana hitam, dasi hitam, sepatu hitam dan jas almamater).
      • Seluruh peserta seminar diwajibkan berpakaian rapi.
  • IX. PEDOMAN UJIAN SKRIPSI
    1. Seorang mahasiswa berhak menempuh ujian sekripsi apabila telah memenuhi syarat-syarat umum ujian (lihat Buku Pedoman Fakultas Pertanian).
    2. Ketentuan tentang syarat-syarat serta tugas dan hak majlis penguji, tata cara pelaksanaan ujian dan penilaian ujian sarjana mengacu kepada Buku Pedoman Fakultas Pertanian.
    3. Tata Tertib Ujian Skripsi
      1. Mahasiswa berhak mengajukan ujian akhir setelah skripsi disetujui oleh dosen pembimbing.
      2. Naskah skripsi rangkap 3 sudah diserahkan kepada Jurusan paling lambat 7 hari sebelum pelaksanaan ujian, sedangkan naskah skripsi dan undangan diserahkan kepada penguji selambat-lambatnya 4 hari sebelum ujian.
      3. Dalam ujian skripsi, mahasiswa diwajibkan berpakaian rapi dengan menggunakan “Official Cup”.
      4. Majlis penguji diwajibkan berpakaian PDH/batik/berdasi bagi penguji pria dan PDH/batik/blouser bagi penguji wanita.
      5. Ujian dimulai setelah semua Majlis Penguji hadir dan Ketua Majlis Penguji selesai melakukan pengecekan terhadap persyaratan ujian dan lembar-lembar lain yang diperlukan, seperti : lembar penilaian, lembar revisi dan berita acara ujian.
      6. Mahasiswa dipanggil oleh Ketua Majlis Penguji guna mempresentasikan skripsinya secara lisan (tidak boleh membaca) selama kurang lebih 5-10 menit untuk kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab. Presentasi skripsi diwajibkan menggunakan olat bantu OHP dan atau Slide Projektor.
      7. Dalam acara tanya jawab Ketua Majlis Penguji bertindak sebagai moderator. Pelaksanaan diskusi (tanya jawab) tidak harus dilakukan secara bergantian untuk setiap penguji, melainkan dapat dilakukan secara simultan.
      8. Ujian skripsi dilaksanakan paling lama 2 jam.
      9. Pertanyaan-pertanyaan dalam ujian skripsi tidak hanya menyangkut hal-hal yang secara langsung terdapat dalam skripsi. Akan tetapi lebih bersifat komprehensif dalam arti meliputi segala pengetahuan yang diperoleh selama kuliah yang terkait dengan skripsi.
      10. Dalam memberikan pertanyaan-pertanyaan, majelis penguji berkewajiban pula memberikan bekal terakhir kepada mahasiswa terutama terhadap bidang ilmu yang lemah.
      11. Setiap saran penguji yang tidak memerlukan jawaban mahasiswa misalnya tipologi penulisan, tidak perlu diulas secara lisan tetapi cukup disampaikan secara tertulis dalam lembar revisi dan atau naskah skripsi.
    4. Penilaian Ujian Skripsi
      1. Kemampuan dalam presentasi dan penampilan secara keseluruhan yang menyangkut : sistematika dalam presentasi, penggunaan bahasa yang baik dan benar serta gaya bahasa ilmiah, dan sifat tanggap mahasiswa dalam menerima saran-saran dan kritikan.
      2. Kemampuan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terkait dengan skripsi dan bidang ilmu mahasiswa.
      3. Kemampuan penalaran, menyangkut pemecahan masalah praktis di lapangan, jangkauan ke masa depan dan kemampuan mensintesa berbagai bidang ilmu yang terkait.
      4. Kemampuan penulisan skripsi, meliputi : sistematika penulisan, perumusan kalimat serta tata dan gaya bahasa, tata cara pengetikan, konsistensi alur penyajian dan kerapian skripsi.
    5. Lain-lain
      1. Apabila karena sesuatu hal anggota majelis penguji (termasuk dosen pembimbing) tidak hadir, Ketua Majelis Penguji berhak mengambil alih tugas anggota penguji yang dimaksud dan bila perlu menggantinya dengan dosen lain. Ketua Majelis Penguji wajib melaporkan pelaksanaan ujian kepada PimpinanFakultas.
      2. Apabila karena sesuatu hal mahasiswa teruji tidak hadir tanpa alas an yang jelas, Majelis Penguji dapat menetapkan jadwal ujian tunda dalam waktu yang tidak terlalu lama. Sangsi akademik dapat dikenakan terhadap pelanggaran ini setelah mendapat persetujuan dari Majelis Penguji dan disyahkan oleh Pimpinan Fakultas.
  • LAMPIRAN
  • untitled-6 untitled-7 untitled-8 untitled-9 untitled-10 untitled-11 untitled-12 untitled-13 untitled-14 untitled-15 untitled-16 untitled-17 untitled-18 untitled-19

Tinggalkan komentar