[8] BAB VIII. PERMINTAAN DAN PENAWARAN

  • IEU
  • MATERI POKOK BAHASAN :
    1. Permintaan Barang dan Jasa ……………………………………………………………………………
    2. Penawaran Barang dan Jasa…………………………………………………………………………….
    3. Harga Pasar …………………………………………………………………………………………………..
    4. Elastisitas ………………………………………………………………………………………………………
  • BAB VIII. PERMINTAAN DAN PENAWARAN
    • Dalam mempelajari pasar, di mana di dalam pasar terdapat penjual dan pembeli. Penjual dan pembeli yang berinteraksi akan melakukan proses tawar-menawar. Proses tawar-menawar ini menunjukkan adanya permintaan dan penawaran barang.
    • Penjual akan menawarkan barang dagangannya dengan harga yang telah ditentukan dan pembeli akan meminta barang diinginkan dengan harga rendah. Proses tawar-menawar ini akan berlangsung hingga tercapai kesepakatan harga. Pada bab ini, kita akan mempelajari permintaan, penawaran, dan pembentukan harga barang di dalam pasar.
    • Pokok-pokok bahasan tersebut dapat kalian pelajari dalam pembahasan berikut ini.
  • 8.1. PERMINTAAN BARANG DAN JASA
  • A. PENGERTIAN PERMINTAAN
  • Coba kalian perhatikan contoh pengalaman Rori berikut ini. Rori ingin membuka usaha toko pracamgan, untuk itu dia membeli buah Telur di pasar, tetapi sebelumnya dia membuat catatan belanja berikut ini.
  • IEU-24Berdasarkan daftar belanjaan Rori di atas menunjukkan bahwa pada suatu saat harga telur sebesar Rp 15.500,00, Rori akan membeli telur sebanyak 140 kg. Namun ketika harga Rp 17.000,00, maka Rori hanya akan membeli telur sebanyak 20 kg.
  • Kesediaan Rori untuk membeli telur dalam berbagai jumlah pada tingkat harga tertentu merupakan contoh permintaan.
  • Pada saat Rori menyusun daftar permintaan telur, apakah hanya mempertimbangkan harga saja? Tentunya tidak, bukan? Desi juga harus mempertimbangkan uang yang dimilikinya. Jika uang yang tersedia dapat digunakan untuk memenuhi keinginan Desi untuk membeli telur maka permintaan telur dapat terjadi.
  • Lalu apakah yang dimaksud permintaan? Apabila dalam merumuskan pengertian permintaan hanya memerhatikan faktor harga barang dan jumlah barang yang diminta, serta menganggap faktor-faktor selain harga tidak berubah, maka permintaan adalah keseluruhan jumlah barang atau jasa yang bersedia diminta pada berbagai tingkat harga, waktu, dan tempat tertentu.
  • B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERMINTAAN
  • Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa selain faktor harga masih ada faktor-faktor lain yang memengaruhi permintaan. Namun, faktor-faktor selain harga pengaruhnya tidak sekuat faktor harga.
  • Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi permintaan.
    1. Harga Barang itu Sendiri
      1. Harga barang akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika harga naik jumlah permintaan barang tersebut akan meningkat, sedangkan jika harga turun maka jumlah permintaan barang akan menurun.
    2. Harga Barang Subtitusi (Pengganti)
      • Harga barang dan jasa pengganti (substitusi) ikut memengaruhi jumlah barang dan jasa yang diminta.
      • Apabila harga dari barang substitusi lebih murah maka orang akan beralih pada barang substitusi tersebut.
      • Akan tetapi jika harga barang substitusi naik maka orang akan tetap menggunakan barang yang semula.
      • Contohnya Daging Ayam adalah pengganti Daging Sapi. Jika di pasar harga Daging Ayam lebih murah dibandingkan Daging Sapi, maka permintaan akan Daging Ayam lebih banyak bila dibandingkan permintaan terhadap Daging Sapi.
    3. Harga Barang Komplementer (Pelengkap)
      • Barang pelengkap juga dapat memengaruhi permintaan barang/jasa.
      • Misalnya Usaha Budidaya Ayam Pedaging, barang komplementernya Bibit. Apabila harga bibit ayam naik, maka kecenderungan orang untuk memelihara ayam pedaging akan turun, begitu juga sebaliknya.
    4. Pendapatan
      • Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan besarnya permintaan akan barang dan jasa.
      • Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka permintaan akan barang dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya jika pendapatannya turun, maka kemampuan untuk membeli barang juga akan turun. Akibatnya jumlah barang akan semakin turun.
      • Misalnya pendapatan Ibu Maskur dari hasil dagang minggu pertama Rp 200.000,00 hanya dapat untuk membeli daging ayam 8 kg. Tetapi ketika hasil dagang minggu kedua Rp 400.000,00, Ibu Maskur dapat membeli daging ayam sebanyak 16 kg.
    5. Selera Konsumen
      • Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat pula.
      • Misalnya, sekarang ini banyak orang yang mencari hand phone yang dilengkapi fasilitas musik, game dan TV, karena selera konsumen akan barang tersebut tinggi maka permintaan akan hand phone yang dilengkapi musik, game dan TV akan meningkat.
    6. Intensitas Kebutuhan Konsumen
      • Intensitas kebutuhan konsumen berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta.
      • Kebutuhan terhadap suatu barang atau jasa yang tidak mendesak (tertier), akan menyebabkan permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut rendah. Sebaliknya jika kebutuhan terhadap barang atau jasa sangat mendesak (primer) maka permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut menjadi meningkat,
      • Misalnya dengan meningkatnya curah hujan maka intensitas kebutuhan akan jas hujan semakin meningkat. Konsumen akan bersedia membeli jas hujan hingga Rp 25.000,00 walaupun kenyataannya harga jas hujan Rp 15.000,00.
    7. Perkiraan Harga di Masa Depan
      • Apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen cenderung menambah jumlah barang yang dibeli karena ada kekhawatiran harga akan semakin mahal. Sebaliknya apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan turun, maka konsumen cenderung mengurangi jumlah barang yang dibeli.
      • Misalnya ada dugaan kenaikan harga bahan bakar minyak mengakibatkan banyak konsumen antri di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) untuk mendapatkan bensin atau solar yang lebih banyak.
    8. Jumlah Penduduk
      • Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat.
  • C. MACAM-MACAM PERMINTAAN
  • Permintaan dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara lain permintaan berdasarkan daya beli dan jumlah subjek pendukung.
    1. Permintaan Menurut Daya Beli
      • Berdasarkan daya belinya, permintaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu permintaan efektif, permintaan potensial, dan permintaan absolut.
        1. Permintaan efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa yang disertai dengan daya beli atau kemampuan membayar. Pada permintaan jenis ini, seorang konsumen memang membutuhkan barang itu dan ia mampu membayarnya.
        2. Permintaan potensial adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang dan jasa yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum melaksanakan pembelian barang atau jasa tersebut. Contohnya Pak Karno sebenarnya mempunyai uang yang cukup untuk membeli Laptop, namun ia belum mempunyai keinginan untuk membeli Laptop.
        3. Permintaan absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang tidak disertai dengan daya beli. Pada permintaan absolut konsumen tidak mempunyai kemampuan (uang) untuk membeli barang yang diinginkan. Contohnya Arifin ingin membeli sepeda gunung. Akan tetapi uang yang dimiliki Arifin tidak cukup untuk membeli sepeda Gunung. Oleh karena itu keinginan Arifin untuk membeli sepeda gunung tidak bisa terpenuhi.
    2. Permintaan Menurut Jumlah Subjek Pendukungnya
      • Berdasarkan jumlah subjek pendukungnya, permintaan terdiri atas permintaan individu dan permintaan kolektif.
      • (1) Permintaan individu
        • Permintaan individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Contoh bentuk permintaan individu seperti pada Tabel 1 mengenai daftar permintaan telur Rori.
      • (2) Permintaan kolektif
        • Permintaan kolektif atau permintaan pasar adalah kumpulan dari permintaan-permintaan perorangan/individu atau permintaan secara keseluruhan para konsumen di pasar.
        • Contohnya, selain Rori, di pasar juga ada beberapa pembeli lainnya yang akan membeli telur. Jika permintaan Rori dan teman-temannya tersebut digabungkan maka terbentuk permintaan pasar.
        • Bentuk permintaan kolektif dapat kalian lihat pada Tabel dibawah ini
        • IEU-25
  • D. HUKUM PERMINTAAN
    • Coba perhatikan lagi pada Tabel diatas mengenai daftar permintaan telur Rori.
    • Apa yang bisa anda simpulkan dari tabel tersebut di atas ? Ketika harga telur Rp 15.500,00/kg permintaan Rori sebesar 140 kg. Namun ketika harga telur Rp 17.000,00/kg, permintaan turun menjadi 20 kg. Mengapa demikian ?.
    • Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi harga suatu barang, permintaan akan turun.
    • Kondisi tersebut menggambarkan bunyi hukum permintaan. Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta.
    • Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi: Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang bersedia diminta dan sebaliknya semakin naik tingkat harga, maka semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta
    • Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).
  • E. KURVA PERMINTAAN
    • Hukum permintaan yang telah kalian pelajari di atas dapat digambarkan menggunakan suatu grafik yang disebut kurva permintaan.
    • Perhatikan kembali daftar permintaan yang dilakukan Rori dalam membeli telur pada tabel berikut ini.
    • IEU-26
    • IEU-27Berdasarkan tabel di atas dapat dibuat grafik seperti gambar di samping.
  • Bentuk kurva permintaan di samping memiliki kemiringan (slope) negatif atau bergerak dari kiri atas ke kanan bawah.
  • Artinya apabila harga telur turun, jumlah barang yang diminta bertambah atau sebaliknya (ceteris paribus).
    • Perlu kalian sadari, bahwa ketika menganalisis permintaan, terdapat dua istilah yang berbeda, yaitu permintaan dan jumlah barang yang bersedia diminta.
    • Apakah perbedaan dari kedua istilah tersebut?
    • Menurut para ahli ekonomi, permintaan adalah keseluruhan dari kurva permintaan atau keseluruhan dari titik yang ada pada kurva (A + B + C + D + E + F + G). Dengan demikian permintaan menggambarkan keadaan keseluruhan daripada hubungan antara harga dan jumlah permintaan.
    • Adapun jumlah barang yang bersedia diminta adalah banyaknya permintaan pada suatu tingkat harga tertentu. Misalnya titik A, menggambarkan bahwa pada harga Rp 15.500,00 jumlah yang diminta adalah 140 kg. Dengan demikian, setiap titik yang ada pada kurva menggambarkan jumlah barang yang diminta.
  • F. PERGESERAN KURVA PERMINTAAN
    • Pergeseran kurva permintaan menunjukkan adanya perubahan permintaan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor selain harga.
    • Pergeseran kurva permintaan ditunjukkan dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri.
    • Kembali pada contoh di depan mengenai permintaan Rori terhadap telur. Pada contoh di depan menunjukkan bahwa berubahnya jumlah telur yang diminta Rori akibat dari perubahan harga telur itu sendiri.
    • Bagaimana jika faktor lainnya seperti pendapatan Rori memengaruhi jumlah telur yang diminta? Apabila pendapatan Rori mengalami peningkatan, maka jumlah telur yang diminta pun juga akan meningkat. Namun ketika pendapatan Rori mengalami penurunan maka jumlah telur yang diminta akan turun.
    • Untuk lebih jelasnya perhatikan Tabel di bawah ini dan bentuk kurva berikut ini.
    • IEU-28
    • Perhatikan kurva permintaan di atas. Kurva permintaan mengalami pergeseran ke kanan dari D ke D1 dan bergeser ke kiri dari D ke D2.
    • Pergeseran ke kanan dari kurva permintaan menunjukkan pertambahan jumlah permintaan karena adanya peningkatan pendapatan.
    • Sedangkan kurva bergeser ke kiri menunjukkan penurunan jumlah permintaan karena penurunan pendapatan.
    • Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya perubahan pendapatan dapat mengubah jumlah permintaan akan barang serta dapat menggeser kurva permintaan.
  • 8.2. PENAWARAN BARANG DAN JASA
  • A. PENGERTIAN PENAWARAN
    • Anda semua tentunya masih ingat mengenai daftar permintaan telur Rori, bukan?
    • Jika kalian sudah lupa, mari kita bersama-sama mengingat kembali mengenai permintaan.
    • Berdasarkan daftar permintaan telur Rori dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang diminta semakin sedikit. Hal tersebut apabila dilihat dari sisi pembeli.
    • Bagaimana jika dilihat dari sisi penjual telur? Supaya kalian dapat menjawab pertanyaan tersebut, mari kita pelajari bersama mengenai daftar penjualan telur Pak Mulyanto sebagai penjual berikut ini.
    • IEU-29Tabel di atas menunjukkan berbagai jumlah telur yang ingin dijual oleh Pak Mulyanto pada berbagai tingkat harga tertentu pada saat tertentu.
  • Pak Mulyanto sebagai penjual tentunya ingin mendapat keuntungan yang besar.
    • Oleh karena itu jika Pak Mulyanto menjual telurnya dengan harga Rp 15.500,00, jumlah telur yang ingin ditawarkan sebanyak 50 kg. Apabila harganya naik menjadi Rp 15.750,00, jumlah telur yang ditawarkan adalah 60 kg. Akan tetapi jika harga telur setiap satu kilogramnya sebesar Rp 17.000,00, Pak Mulyanto akan menjual lebih banyak lagi telurnya, yaitu sebanyak 110 kg.
    • Daftar yang menunjukkan penjualan telur Pak Mulyanto itulah merupakan contoh penawaran.
    • Penawaran adalah keseluruhan jumlah barang yang bersedia ditawarkan pada berbagai tingkat harga tertentu dan waktu tertentu.
    • Jika harga naik, jumlah barang yang ditawarkan bertambah. Begitu juga ketika harga turun, maka jumlah barang yang ditawarkan juga turun atau semakin sedikit.
    • Seperti halnya pembeli, apakah penjual juga hanya memperhitungkan faktor harga saja dalam menyusun daftar penawaran? Tentu saja tidak. Pada kenyataannya banyak sekali faktor yang memengaruhi penawaran penjual.
    • Namun ketika merumuskan penawaran, cukup dengan menghubungkan harga dan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Faktor-faktor selain harga dianggap tidak berubah (ceteris paribus).
  • B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENAWARAN
    • Penawaran dan produksi mempunyai hubungan yang sangat erat. Hal-hal yang mendorong dan menghambat kegiatan produksi berpengaruh terhadap jumlah penawaran.
    • Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran.
    • (1) Harga Barang itu Sendiri
      1. Apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika barang yang ditawarkan turun jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun.
      2. Misalnya jika harga jagung meningkat dari Rp 3.000,00 menjadi Rp 4.000,00, maka jumlah jagung yang penjual tawarkan akan meningkat pula.
    • (2) Harga Barang Pengganti
      1. Apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan.
      2. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah.
      3. Contohnya harga kopi meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh lebih rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.
    • (3) Biaya Produksi
      1. Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-bahan pelengkap, dan sebagainya.
      2. Apabila biaya-biaya produksi meningkat, maka harga barang-barang hasil produksi akan tinggi.
      3. Akibatnya produsen akan menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran juga akan meningkat
    • (4) Kemajuan Teknologi
      1. Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan jasa.
      2. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan biaya produksi (faktor efisiensi) dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang banyak.
      3. Misalnya untuk menghasilkan 1 kg pakan jadi ayam petelur biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan Manja sebesar Rp 5.000,00. Harga jualnya sebesar Rp 7.500,00/kg. Namun dengan menggunakan mesin/teknologi yang lebih modern, perusahaan Manja mampu menekan biaya produksi menjadi Rp 4.000,00. Harga jual untuk setiap 1 kilogramnya tetap yaitu Rp 7.500,00/kg. Dengan demikian perusahaan Manja dapat memproduksi pakan jadi ayam petelur lebih banyak.
    • (5) Pajak
      1. Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi tinggi, akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang.
    • (6) Perkiraan Harga di Masa Depan
      1. Perkiraan harga di masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan.
      2. Misalnya pada saat krisis ekonomi, harga-harga barang dan jasa naik, sementara penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan mengurangi jumlah produksi barang dan jasa, karena takut tidak laku.
  • C. MACAM-MACAM PENAWARAN
    • Apabila ditinjau dari jumlah barang yang ditawarkan, penawaran dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu penawaran perorangan dan penawaran kolektif.
      1. Penawaran Individu
        • Penawaran individu adalah jumlah barang yang akan dijual oleh seorang penjual.
        • Contoh penawaran telur oleh Pak Mulyanto.
      2. Penawaran Kolektif
        • Penawaran kolektif disebut juga penawaran pasar.
        • Penawaran kolektif adalah keseluruhan jumlah suatu barang yang ditawarkan oleh penjual di pasar.
        • Penawaran pasar merupakan penjumlahan dari keseluruhan penawaran perorangan.
        • Contoh penawaran kolektif yang dilakukan oleh Pak Mulyanto dan pedagang buah telur di pasar dapat kalian lihat tabel di bawah ini.
        • IEU-30
  • D. HUKUM PENAWARAN
    • Coba kalian perhatikan daftar penawaran telur Pak Mulyanto.
    • Pada tabel tersebut akan terlihat bahwa apabila harga Rp 15.500,00, jumlah telur yang ditawarkan Pak Mulyanto sebanyak 50 kg. Pada saat harga Rp 15.750,00. Pak Mulyanto menawarkan telurnya sebanyak 60 kg. Hingga pada harga Rp 17.000,00, jumlah telur yang ditawarkan sebanyak 110 kg.
    • Apa yang dapat anda simpulkan dari tabel di atas?
    • Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit.
    • Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga.
    • Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi: “ Semakin tinggi harga, maka semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan, sebaliknya Semakin rendah harga, maka semakin sedkit jumlah barang yang bersedia ditawarkan”
    • Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).
  • E. KURVA PENAWARAN
    • Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang ditawarkan.
    • Coba kalian perhatikan Tabel di bawah ini mengenai daftar penawaran telur Pak Mulyanto.
    • Kurva penawaran dapat dibuat berdasarkan tabel tersebut.
    • IEU-31
    • Perhatikan kurva di atas. Kurva bergerak dari kiri bawah ke kanan atas.
    • Dengan demikian maka kurva penawaran mempunyai slope positif.
    • Artinya jumlah barang yang ditawarkan berbanding lurus dengan harga suatu barang.
    • Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan.
  • F. PERGESERAN KURVA PENAWARAN
    • Sama halnya pada pergeseran kurva permintaan, maka kurva penawaran juga dapat mengalami pergeseran karena adanya perubahan faktor-faktor yang memengaruhi penawaran selain faktor harga.
    • Bergesernya kurva penawaran ditandai dg bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri.
    • Kurva penawaran bergeser ke kiri, artinya ∑ penawarannya mengalami kenaikan.
    • Namun, ketika kurva penawaran barang bergeser ke kiri, berarti terjadi penurunan penawaran barang.
    • Misalnya diperkirakan harga telur bulan depan akan naik karena harga pakan naik.
    • Kenaikan harga telur menyebabkan penurunan penawaran telur. Sehingga ketika diperkirakan harga di masa depan naik, maka penjual akan mengurangi jumlah barang yang dijualnya.
    • Namun harus diingat bahwa Usaha Peternakan ayam petelur adalah usaha biologis sehingga apa bisa kita seenaknya menaikkan atau menurunkan jumlah produksi telurnya.
    • Tabel berikut ini yang akan menunjukkan jumlah telur yang ditawarkan Pak Mulyanto sebelum dan sesudah kenaikan harga.
    • IEU-32
    • Perhatikan kurva penawaran di atas.
    • Kurva penawaran S bergeser ke kiri menjadi S1.
    • Hal ini menunjukkan bahwa jumlah penawaran akan telur mengalami penurunan.
    • Penurunan kurva penawaran telur tsb sbg akibat dari meningkatnya harga pakan.
    • Jadi dapat disimpulkan bahwa adanya perubahan dari salah satu atau lebih faktor-faktor yang dulu dianggap tetap, akan mengubah jumlah penawaran sekaligus menggeser kurva penawaran.
  • 8.3. HARGA PASAR
  • A. PENGERTIAN HARGA PASAR
    • Setelah mempelajari mengenai permintaan dan penawaran.
    • Permintaan selalu berhubungan dengan pembeli, sedangkan penawaran berhubungan dengan penjual.
    • Apabila antara penjual dan pembeli berinteraksi, maka terjadilah kegiatan jual beli.
    • Pada saat terjadi kegiatan jual beli di pasar, antara penjual dan pembeli akan melakukan tawar-menawar untuk mencapai kesepakatan harga.
    • Pembeli selalu menginginkan harga yang murah, agar dengan uang yang dimilikinya dapat memperoleh barang yang banyak.
    • Sebaliknya, penjual menginginkan harga tinggi, dengan harapan ia dapat memperoleh keuntungan yang banyak.
    • Perbedaan itulah yang dapat menimbulkan tawar-menawar harga.
    • Harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak disebut harga pasar.
    • Pada harga tersebut jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta.
    • Dengan demikian harga pasar disebut juga harga keseimbangan (ekuilibrium).
  • B. TERBENTUKNYA HARGA PASAR
    • Faktor terpenting dalam pembentukan harga adalah kekuatan permintaan dan penawaran.
    • Permintaan dan penawaran akan berada dalam keseimbangan pada harga pasar jika jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.
    • Untuk lebih jelasnya perhatikan Tabel di bawah ini mengenai daftar permintaan dan penawaran buah telur.
    • IEU-33
    • Pada kurva di atas, titik keseimbangan pasar terjadi pada titik E (ekuilibrium), di mana pada harga Rp 16.250,00, jumlah barang barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan yaitu sebesar 350 kg.
    • Harga sebesar Rp 16.250,00 disebut harga keseimbangan, sedangkan jumlah telur 350 kg disebut sebagai jumlah keseimbangan.
    • Apabila pada tingkat harga Rp 17.000,00 penjual menawarkan telurnya sebanyak 500 kg, sedangkan pembeli hanya membutuhkan telur sebanyak 200 kg, apa yang akan terjadi?
    • Tentunya penjual akan terjadi kelebihan penawaran (surplus) sebanyak 300 kg telur (500 kg – 200 kg).
    • Begitu juga pada tingkat harga Rp 16.500,00 dan Rp 16.750,00, penjual akan mengalami kelebihan jumlah telur yang dijual.
    • Berbeda halnya pada saat tingkat harga Rp 15.500,00, jumlah telur yang ingin dibeli sebanyak 500 kg, namun penjual hanya menjual telurnya sebanyak 200 kg.
    • Dg demikian permintaan sebanyak 300 kg telur tidak bisa terpenuhi oleh penjual.
    • Apabila di pasar jumlah permintaan lebih banyak dari pada jumlah penawaran maka akan terjadi kelebihan permintaan atau disebut juga shortage.
    • Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses terbentuknya harga pasar jika terdapat hal-hal berikut ini.
      1. Antara penjual dan pembeli terjadi tawar-menawar.
      2. Adanya kesepakatan harga ketika jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.
  • 8.4. ELASTISITAS (EKONOMI)
    • Dalam ilmu ekonomi, Elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya.
    • Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.
    • (1)  Penggunaan
      1. Penggunaan paling umum dari konsep elastisitas ini adalah untuk meramalkan apa yang akan barang/jasa dinaikkan.
      2. Pengetahuan mengenai seberapa dampak perubahan harga terhadap permintaan sangatlah penting.
      3. Bagi produsen, pengetahuan ini digunakan sebagai pedoman seberapa besar ia harus mengubah harga produknya.
      4. Hal ini sangat berkaitan dengan seberapa besar penerimaan penjualan yang akan ia peroleh.
      5. Sebagai contoh, anggaplah biaya produksi sebuah barang meningkat sehingga seorang produsen terpaksa menaikkan harga jual produknya.
      6. Menurut hukum permintaan, tindakan menaikkan harga ini jelas akan menurunkan permintaan.
      7. Jika permintaan hanya menurun dalam jumlah yang kecil, kenaikan harga akan menutupi biaya produksi sehingga produsen masih mendapatkan keuntungan.
      8. Namun, jika peningkatan harga ini ternyata menurunkan permintaan demikian besar, maka bukan keuntungan yang ia peroleh. Hasil penjualannya mungkin saja tidak dapat menutupi biaya produksinya, sehingga ia menderita kerugian.
      9. Jelas di sini bahwa produsen harus mempertimbangkan tingkat elastisitas barang produksinya sebelum membuat suatu keputusan. Ia harus memperkirakan seberapa besar kepekaan konsumen atau seberapa besar konsumen akan bereaksi jika ia mengubah harga sebesar sepuluh persen, dua puluh persen, dan seterusnya.
        • IEU-22
    • (2) Definisi matematis
      • Koefesien elastisitas diukur dari persentase perubahan kuantitas barang dibagi dengan persentase perubahan harga. Secara sederhana kalimat tersebut dapat dirumuskan:
      • IEU-34
    • (3) Elastisitas penawaran
      1. Dalam ilmu ekonomi, elastisitas penawaran didefinisikan sebagai ukuran kepekaan jumlah penawaran suatu barang dengan harga barang itu sendiri.
      2. Elastisitas penawaran mengukur persentase perubahan jumlah penawaran yang terjadi akibat persentase perubahan harga.
      3. Sebagai contoh, jika harga sebuah barang naik 10%, jumlah penawarannya naik 20%, maka koefesien elastisitas permintaannya adalah 20%/10% = 2. (Case & Fair, 1999: 119).
      4. Jumlah barang yang ditawarkan, dalam jangka pendek, berbeda dengan jumlah barang yang diproduksi, karena sebuah perusahaan biasanya tidak langsung menawarkan semua produknya ke konsumen, melainkan menyimpan sebagian produknya untuk dijual dikemudian hari (atau biasa disebut sebagai stok barang).
      5. Meskipun demikian, dalam jangka panjang, jumlah barang yang ditawarkan dianggap sama dengan jumlah barang yang diproduksi.
    • (4)  Elastisitas permintaan
    • Dalam ilmu ekonomi, elastisitas permintaan atau price elasticity of demand (PED) adalah ukuran kepekaan perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga.
      • a. Pengenalan
        1. Elastisitas permintaan mengukur seberapa besar kepekaan perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga.
        2. Ketika harga sebuah barang turun, jumlah permintaan terhadap barang tersebut biasanya naik —semakin rendah harganya, semakin banyak benda itu dibeli. Elastisitas permintaan ditunjukan dengan rasio persen perubahan jumlah permintaan dan persen perubahan harga.
        3. Ketika elastisitas permintaan suatu barang menunjukkan nilai lebih dari 1, maka permintaan terhadap barang tersebut dikatakan elastis di mana besarnya jumlah barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya harga.
        4. Sementara itu, barang dengan nilai elastisitas kurang dari 1 disebut barang inelastis, yang berarti pengaruh besar-kecilnya harga terhadap jumlah-permintaan tidak terlalu besar.
        5. Sebagai contoh, jika harga sepeda motor turun 10% dan jumlah permintaan atas sepeda motor itu naik 20%, maka nilai elastisitas permintaannya adalah 2; dan barang tersebut dikelompokan sebagai barang elastis karena nilai elastisitasnya lebih dari 1.
        6. Perhatikan bahwa penurunan harga sebesar 1% menyebabkan peningkatan jumlah permintaan sebesar 2%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa jumlah permintaan atas sepeda motor sangat dipengaruhi oleh besarnya harga yang ditawarkan.
          • IEU-35
        7. Untuk barang-barang normal, penurunan harga akan berakibat pada peningkatan jumlah permintaan.
        8. Permintaan terhadap sebuah barang dapat dikatakan inelastis bila jumlah barang yang diminta tidak dipengaruhi oleh perubahan harga.
        9. Barang dan jasa yang tidak memiliki subtitusi biasanya tergolong inelastis.
        10. Permintaan terhadap antibiotik, misalnya, dikatakan sebagai permintaan inelastis karena tidak ada barang lain yang dapat menggantikannya.
        11. Daripada mati terinfeksi bakteri, pasien biasanya lebih memilih untuk membeli obat ini berapapun biayanya.
        12. Sementara itu, semakin banyak sebuah barang memiliki barang subtitusi, semakin elastis barang tersebut.. meskipun permintaan inelastis sering diasosiasikan dengan barang “kebutuhan,” banyak juga barang yang bersifat inelastis meskipun konsumen mungkin tidak “membutuhkannya.”
        13. Permintaan terhadap garam, misalnya, menjadi permintaan inelastis bukan karena konsumen sangat membutuhkannya, melainkan karena harganya yang sangat murah.
      • b.  Definisi matematis
      • IEU-36
      • Apakah yang dimaksud dengan penawaran?
      • Dari pembicaraan kita mengenai permintaan, tampaklah bahwa permintaan merupakan kegiatan ekonomi yang dilihat dari sudut konsumen/pembeli.
      • IEU-23IEU-21

Tinggalkan komentar