[3] BAB III. SIKAP DAN KEPRIBADIAN ENTREPRENEURSHIP

  • 2. Entreprenurship September 2011
  • SIKAP DAN KEPRIBADIAN ENTREPRENEURSHIP……………….
    1. Karakteristik Entrepreneurship………………………………………..
    2. Entrepreneur sebagai pribadi…………………………………………..
    3. Bentuk Sikap Mental Entrepreneur…………………………………..
    4. Kepribadian Entrepreneur ………………………………………………
    5. Kiat-kiat membangun kepribadian Entrepreneur………………..
  • BAB III. SIKAP DAN KEPRIBADIAN ENTREPRENEURSHIP
    • Dalam Bab ini akan membahas tentang Sikap dan Kepribadian Entrepreneurship sebagai kelanjutan dari Konsep Dasar Entrepreneurship.
    • Sikap dan Kepribadian Entrepreneurship sebagian besar akan menyoroti perwatakan pribadi seorang Entrepreneur yang dapat dipakai sebagai cermin serta dapat dikembangkan dalam jangka waktu tertentu bagi sebuah perusahaan atau organisasi untuk memperoleh profit yang maksimal dengan pemanfaatan sumber daya yang efektif dan Efisien.
    • Pembahasan pada Bab ini dimulai dari Karakteristik Entrepreneurship, Makna Entrepreneur sebagai pribadi, Bentuk dan Sikap Mental Entrepreneur, Kepribadian Entrepreneur, Kiat-kiat membangun Kepribadian Entrepreneur serta diakhiri dengan Motif berprestasi dalam Entrepreneurship.
  • 3.1. Karakteristik Entrepreneurship
    • Kegiatan Entrepreneur tidak dapat dilepaskan dari unsur individu Entrepreneur itu sendiri.
    • Maju mundurnya usaha Entrepreneur akan sangat ditentukan oleh inisiatif, gagsan dan inovasi, karya dan kreatifitas serta berfikir positif.
    • Keberhasilan Entrepreneur dicapai apabila wirausahawan menggunakan gagasan terhadap produk, proses, dan jasa-jasa inovasi sebagai alat untuk mengendalikan perubahan.
    • Inovasi ala Schumpeter terdiri dari dua sisi pengertian yaitu, technical world and business world.
    • Dari sisi teknis, perubahan teknologi disebut invensi, namun manakala bisnis terlibat didalamnya maka upaya itu disebut inovasi.
    • Kadjatmiko & Gana (2001) berpandangan bahwa inovasi sesungguhnya bersumber pada suatu yang eksis di perusahaan dan diluar perusahaan. Inovasi yang efektiv adalah sederhana, focus, menerima apa yang dikatakan orang, spesifik, jelas, dimulai dari yang kecil dan design aplikasi yang hati-hati.
    • Garis besar Karakteristik dari Entrepreneurship pada umumnya meliputi hal-hal sebagai berikut :
    • (1) Berjiwa Wirausaha/Wirausaha/Entrepreneur
      1. Entrepreneur adalah individu-individu yang berorientasi kepada tindakan dan bermotivasi tinggi yang mengambil resiko dalam mengejar tujuannya.
      2. Tanda-tanda berikut memberikan sebuah profil dari seorang Entrepreneur, yaitu : Percaya pada diri sendiri, berorientasi kepada tindakan, pengambilan resiko, berorientasi ke masa depan, keorisinilan dll.
      3. Jiwa dan sikap Entrepreneurship akan selalu dimiliki oleh orang-orang percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen), berinisiatif (energik dan percaya diri), motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan), jiwa kepemimpinan (berani tampil beda), dimana mereka yang selalu mencari perubahan , berusaha mengikuti dan menyesuaikan pada perubahan itu, serta memanfaatkannya sebagai peluang serta mampu memilih dan mengambil keputusan alternative yang paling tinggi produktivitasnya.
    • Terdapat Sembilan ciri pokok keberhasilan, dan bukan ciri-ciri pribadi (personal traits)
      1. dorongan prestasi yang tinggi,
      2. bekerja keras, tidak tinggal diam,
      3. memperhatikan kualitas produknya, baik barang maupun jasa,
      4. bertanggung jawab penuh,
      5. berorientasi pada imbalan yang wajar,
      6. optimis,
      7. berorientasi pada hasil karya yang baik (excellence oriented),
      8. mampu mengorganisasikan, dan
      9. berorientasi pada uang
    • Dasar ini meliputi watak-watak yang seharusnya dimiliki oleh Entrepreneur untuk dikembangkan.
    • Mungkin tidak keseluruhan sifat-sifat tersebut di atas dapat dimiliki oleh seorang Entrepreneur, namun semakin banyak maka semakin besar peluang menjadi Entrepreneur yang sukses.
    • Perlu diketahui disini bahwa perwatakan tersebut saling berkaitan atau berhubungan. Misalnya, orang-orang yang yakin akan dirinya mungkin menerima tanggung jawab atas perbuatannya bersedia mengambil resiko dan menjadi pemimpin.
  • (2) Kepemimpinan
    • Para Entrepreneur berdasarkan pekerjaannya pada hakekatnya adalah pemimpin, karena harus mencari peluang-peluang, memulai proyek, mengumpulkan sumber-sumber daya manusia dan financial yang diperlukan untuk melaksanakan proyek, menentukan tujuan untuk mereka sendiri dan orang lain serta bertindak untuk memimpin dan membimbing orang lain untuk mencapai tujuan.
    • Kesimpulannya seorang Entrepreneur yang berhasil adalah pemimpin yang berhasil pula
    • Kadarsan (2001), menyatakan bahwa kepemimpinan (leadership) adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggta kelompok sehingga memiliki empat aplikasi tentang kepemimpinan. Bedasarkan unsur-unsurnya kepemimpinan terbagi ke dalam lima yaitu, leader, pengikut, organisasi, objective dan lingkungan.
    • Entrepreneur yang juga merupakan seorang pemimpin perusahaan harus menyadari tujuan perusahaan akan dapat di capai dengan baik jika terbentuk jalinan kerja sama yang baik antara lingkungan internal dan eksternal.
    • Seorang pemimpin dalam melakukan kepemimpinannya dapat menggunakan bentuk-bentuk kekuasaan yang dirasakan (perceived power), seperti Memaksa (Coercive), Imbalan (Reward), Sah (Legitimate), Ahli (Expert), Dan Referensi (Referent). Begitu pula dalam melakukan kegiatan seorang pemimpin dipengaruhi oleh lingkungan baik internal maupun eksternal perusahaan.
    • Menurut Marshall (1996), kepemimpinan yang tepat pada saat ini adalah kepemimpinan kolaborasi, dimana seorang pemimpin memiliki fungsi uama sebagai sponsor, sebagai fasilisator, sebagai pelatih, sebagai papan gema, sebagai agen katalis, sebagai dokter, sebagai anggota, serta sebagai manajer administrator. Menurut Reddin (1970), dengan teori tiga dimensi kepemimpinan dilihat dari aktifitasnya, tipe kepemimpinan dibagi menjadi 8 tipe, yaitu Deserter, Bureaucrat, Missionary, Develop, Autocrat, Benevolent, Autocrat Compromise, dan Excecutif.
    • Batasan Administrasi : Manajemen : Kepemimpinan adalah sebagai berikut :
      1. Administrasi : upaya mengarahkan orang lain untuk melakukan sesuatu yang diinginkan oleh pihak ketiga dengan menggunakan cara-cara yang ditentukan oleh pihak ketiga tsb.
      2. Manajemen : upaya mengarahkan orang lain dalam rangka mencapai tujuan dengan menggunakan cara-cara tertentu, yang ditetapkan oleh manajer.
      3. Kepemimpinan : upaya memandu, mendorong, dan memfasilitasi orang lain dalam rangka mencapai tujuan dengan menggunakan cara-cara tertentu, yang mana cara dan tujuan tersebut ditentukan atau disepakati oleh orang tersebut.
    • Entre-7
    • Entre-8
  • (c) Mengambil Resiko
    • Entrepreneur menyukai resiko karena mereka ingin berhasil. Mereka mendapat kepuasan besar dalam melakukan tugas-tugas yang sulit dengan menerapkan ketrampilan-ketrampilannya.
    • Pada umumnya orang takut menghadapi resiko karena ia ingin aman.Padahal kita tahu bahwa setiap aktivitas pekerjaan pasti mengandung resiko yang merupakan hakiki daripada seorang Entrepreneur. Setiap resiko pasti mengandung potensi kegagalan dan kesuksesan.
    • Keputusan yang diambil seorang Entrepreneur dilakukan dengan cara memilih alternative-alternatif.
    • Faktor yang mempengaruhi setiap alternative antara lain :
      1. Daya tarik setiap alternative
      2. Sejauh mana bersedia untuk dijalankan.
      3. Ratio kemungkinan sukses atau gagal
      4. Seberapa jauh dapat meningkatkan kemungkinan sukses dan mengurangi gagal.
    • Meskipun imbalan dalam ber-Entrepreneur menggiurkan, tapi ada juga biaya yang berhubungan dengan kepemilikan bisnis tersebut.
    • Memulai dan mengoperasikan bisnis sendiri membutuhkan kerja keras, menyita banyak waktu dan membutuhkan kekuatan emosi.
    • Kemungkinan gagal dalam bisnis adalah ancaman yang selalu ada bagi Entrepreneur, tidak ada jaminan kesuksesan.
    • Entrepreneur harus menerima berbagai resiko berhubungan dengan kegagalan bisnis.
    • Tantangan berupa kerja keras, tekanan emosional, dan risiko meminta tingkat komitmen dan pengorbanan jika kita mengharapkan mendapatkan imbalan.
  • (4) Mengambil Keputusan
    • Masa depan organisasi atau perusahaan/usaha ditentukan oleh hasil keputusan. Data kuantitatif biasanya tersedia untuk mengambil keputusan rutin, tetapi fakta dan angka kerapkali tidak mempunyai arti bagi keputusan tingkat puncak yang mempengaruhi masa depan organisasi. Dalam setiap Problem solving akan selalu diikuti untuk mengambil keputusan dalam rangka memecahkan masalah tersebut. Namun setiap langkah keputusan itu biasanya akan terangkai munculnya masalah baru. Oleh karena itu pengambilan keputusan adalah bersifat dinamis bukan statis.
    • Orientasi sikap pengambilan keputusan sangat dipengaruhi oleh factor internal individu seorang Entrepreneur serta factor eksternal dari lingkungan mikro dan makro perusahaan.
  • (5) Perencanaan
    • Dalam sebuah usaha atau bisnis terdapat dua macam perencanaan, yaitu perencanaan rutin dan perencanaan tidak rutin (incidental) berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi. Pada sebuah perencanaan bisnis terdapat dua cara yaitu perencanaan jangka pendek dan perencanaan jangka panjang.
    • Entrepreneur yang berhasil juga merupakan pemimpin yang berhasil. Dikatakan sebagai pemimpin karena mereka harus mencari peluang-peluang, melalui proyek-proyek, mengumpulkan sumber daya (bahan, teknologi, manusia dan modal) yang diperlukan untuk melaksanakan proyek, menentukan tujuan, baik untuk mereka sendiri maupun untuk orang lain, dan memimpin serta membimbing orang lain untuk mencapai tujuan. Seorang pemimpin yang efektif akan selalu mancari cara-cara yang lebih baik. Pemimpin yang berhasil adalah jika dalam kegiatan percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efesien yang meningkat, dan keberhasilan yang berkesinambungan dari bisnis perusahaannya.
  • (6) Menggunakan Waktu yang Efektif
    • Melalui time schedule maka akan dicapai hasil-hasil yang lebih baik. Ingat Time is Money. Dengan demikian bagi para wirausahawan waktu adalah salah satu harta perusahaan yang penting.
    • Sikap dan Perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan positif merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan agar wirausahawan tersebut dapat maju/sukses.
    • Pendapat M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993) mengemukakan delapan karakteristik yang meliputi :
      1. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.
      2. Lebih memilih risiko yang moderat.
      3. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil
      4. Selalu menghendaki umpan balik yang segera
      5. Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan
      6. Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik .
      7. Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah
      8. Selalu menilai prestasi dengan uang.
    • Entrepreneur selalu komitmen dalam melakukan tugasnya sampai berhasil. Ia tidak setengah-setengah dalam melakukan pekerjaannya. Ia berani mengambil resiko terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan artinya risiko yang di ambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang didukung oleh komitmen yang kuat, mendorong Entrepreneur untuk terus berjuang mencari peluang sampai ada hasil. Hasil-hasil ini harus nyata/jelas dan objektif dan merupakan umpan balik bagi kelancaran kegiatannya. Dengan semangat optimis yang tingggi karena ada hasil yang diperoleh, maka uang selalu dikelolah secara proaktif dan dipandang sebagai sumber daya.
  • 3.2. Entrepreneur Sebagai Pribadi
    • Setiap orang/individu adalah unik, tidak ada duanya (mempunyai pengalaman masa lampau yang berbeda, hidup dalam situasi kehidupan yang berlainan, mempunyai ikatan dan tanggungjawab yang berlainan dan mempunyai tujuan hidup yang berlainan).
    • Pekerjaan, keadaan keluarga, dan keuangan serta faktor–faktor lain akan ikut menentukan sikap terhadap Entrepreneurship.
    • Entrepreneur mempunyai berbagai kewajiban dan ikatan terhadap diri sendiri dan orang lain termasuk istri anda, keluarga, atasan atau karyawan. Dalam merencanakan masa depan, bersifatlah realistik dalam menentukan hal–hal mengenai diri anda; yang dapat diubah dan yang tidak dapat diubah. Pengalaman masa lampau seharusnya dapat membantu dalam memahami lebih baik situasi sekarang.
    • Kebanyakan Entrepreneur mempunyai tujuan dan pengharapan tertentu. Semakin jelas tujuan, semakin besar kemungkinan mencapai tujuan.
  • Imbalan Dalam Wirausaha
    • Tiap orang tertarik kepada Entrepreneurship kerena berbagai imbalan yang dapat dikelompokkan dalam tiga kategori dasar : Laba, Kebebasan, dan kepuasan dalam menjalani hidup.
    • a. Imbalan Laba
      1. Entrepreneur mengharapkan hasil yang tidak hanya mengganti kerugian waktu dan uang yang diinvestasikan tetapi juga memberikan imbalan yang pantas bagi resiko dan inisiatif yang mereka ambil dalam mengoperasikan bisnis mereka sendiri.
      2. Dengan demikian imbalan berupa laba merupakan motivasi yang kuat bagi Entrepreneur tertentu. Laba adalah salah satu cara dalam mempertahankan nilai perusahaan. Beberapa Entrepreneur mungkin mengambil laba bagi dirinya sendiri atau membagikan laba tersebut, tetapi kebanyakan Entrepreneur puas dengan laba yang pantas.
    • b. Imbalan Kebebasan
      1. Kebebasan untuk menjalankan perusahaannya merupakan imbalan lain bagi seorang Entrepreneur.
      2. Hasil survey dalam bisnis berskala kecil tahun 1991 menunjukkan bahwa 38% dari orang-orang yang meninggalkan pekerjaan nya di perusahaan lain karena mereka ingin menjadi bos atas perusahaan sendiri.
      3. Beberapa Entrepreneur menggunakan kebebasannya untuk menyusun kehidupan dan perilaku kerja pribadinya secara fleksibel.
      4. Kenyataannya banyak Entrepreneur tidak mengutamakan fleksibiltas disatu sisi saja. Akan tetapi Entrepreneur menghargai kebebasan dalam karir Entrepreneurship, seperti mengerjakan urusan mereka dengan cara sendiri, memungut laba sendiri dan mengatur jadwal sendiri.
    • c. Imbalan Berupa Kepuasan Dalam Menjalani Hidup
      • Entrepreneur sering menyatakan kepuasan yang mereka dapatkan dalam menjalankan bisnisnya sendiri. Pekerjaan yang mereka lakukan memberikan kenikmatan yang berasal dari kebebasan dan kenikmatan ini merefleksikan pemenuhan kerja pribadi pemilik pada barang dan jasa perusahaan. Banyak perusahaan yang dikelola oleh Entrepreneur tumbuh menjadai besar akan tetapi ada juga yang relative tetap berskala kecil.
    • Entre-9
  • 3.3. Bentuk Sikap Mental Entrepreneur
    • Kebanyakan orang membiarkan keadaan luar mengendalikan sikap mereka, sedangkan para Entrepreneur menggunakan sikap mereka untuk mengendalikan keadaan. Sikap mental positif memudahkan untuk memfokuskan pada kegiatan dan kejadian atas hasil yang ingin dicapai. Malahan pengalaman negatif mempunyai segi yang positif. Entrepreneur harus bersikap mental secara positif terhadap semua peristiwa dan mencari hikmah dari setiap pengalaman
    • Para Entrepreneur memiliki pandangan hidup yang sehat. Mereka merupakan individu yang matang yang telah mengembangkan cara menilai pengalaman secara sehat.
    • Beberapa bentuk sikap mental Entrepreneur yang ingin maju yaitu :
      1. Bersikap mental positif.
      2. Mempunyai tekad yang kuat
      3. Tekun, bekerja keras dan bertanggung jawab
      4. Selalu melakukan perbaikan diri dengan menggunakan pengetahuan, prestasi masa lampau, dan pandangan ke depan untuk menciptakan tujuan baru
      5. Selalu berusaha meningkatkan kualitas diri dengan melakukan perubahan untuk memotivasi diri mencapai sasaran yang lebih tinggi
      6. Percaya diri akan kemampuan dan kemauan
      7. Meningkatkan konsep diri dan kesan yang diperoleh orang lain dari diri sendiri dengan diawali penampilan menarik
    • Beberapa saran dan faktor yang berguna bagi Entrepreneur dalam mengembangkan sikap mental yang positif sebagai berikut :
      1. Pusatkan perhatian anda sedemikian rupa dan gunakanlah pikiran anda secara produktif.
      2. Pilihlah sasaran–sasaran positif dalam pekerjaan
      3. Bergaullah dengan orang–orang yang berpikir dan bertindak secara wirausaha. Cara berpikir, cara–cara dan ciri–ciri dari orang–orang di sekitar mungkin berimbas pada individu
      4. Jauhilah pikiran dan ide–ide yang negatif
      5. Sadarlah bahwa andalah yang mengendalikan pikiran anda, dan gunakanlah pikiran tersebut secara produktif
      6. Haruslah selalu awas terhadap peluang–peluang yang meningkatkan situasi, baik dalam kehidupan pribadi, kehidupan kerja maupun dalam kehidupan masyarakat
      7. Jangan takut meninggalkan suatu ide, jika tidak menghasilkan hasil yang benar. Lebih baik mengubah arah daripada mengejar suatu ide yang tidak akan berhasil secara memuaskan
      8. Lingkungan akan mempengaruhi prestasi. Jika lingkungan tidak memenuhi kebutuhan anda, ubahlah lingkungan itu, atau pindah ke lingkungan lain yang lebih positif dan memungkinkan tercapainya sasaran yang patut diinginkan
      9. Percayalah pada diri dan bakat. Sukses akan datang kepada mereka yang percaya pada kemampuan mereka dan menggunakan kemampuan itu sepenuhnya.
      10. Hilangkan beban mental dengan mengambil tindakan. Pusatkan pikiran pada suatu problem tertentu. Sekali mengambil keputusan, ambillah tindakan untuk memecahkan persoalan itu. Usahakan agar konflik mental diselesaikan secepat mungkin.
      11. Para wirausaha adalah orang yang mengetahui bagaimana menemukan kepuasan dalam pekerjaan dan prestasinya. Tunjukkan sikap mental yang positif terhadap pekerjaan anda, karena sikap inilah yang akan ikut menentukan keberhasilan.
      12. Otak merupakan alat yang berdaya luar biasa. Menyediakan waktu beberapa saat setiap hari untuk merenungkan pikiran yang akan memungkinkan anda terarah pada kegiatan yang berarti.
      13. Kebanyakan orang membatasi pikirannya pada masalah dan kegiatan sehari-hari. Gunakanlah imajinasi untuk meluaskan pikiran anda dan cobalah berpikir yang “besar”. Orang yang dapat melihat “gambaran besar” merupakan orang yang bersifat wirausaha dan merupakan calon-calon pemimpin bisnis maupun masyarakat.
      14. Rasa humor ikut mengembangkan sikap mental yang sehat. Terlalu serius dapat merugikan pekerjaan dan tidak sehat. Menunjukkan rasa humor berpengaruh pada orang lain dengan jalan menyebarkan optimisme dan suasana yang santai.
      15. Pikiran haruslah terorganisasi dengan baik dan mampu memfokuskan pada berbagai masalah. Haruslah mampu memindahkan perhatian dari satu masalah ke masalah lain dengan upaya yang minim.
    • Entre-10
  • 3.4. Kepribadian Entrepreneur
    • Alex Inkeles dan David H. Smith (1974), adalah salah satu diantara ahli yang mengemukakan tentang kualitas dan sikap orang modern tercermin pada orang yang berpartisipasi dalam produksi modern yang dimanifestasikan dalam bentuk sikap, nilai dan tingkah laku dalam kehidupan sosial. Ciri–cirinya meliputi keterbukaan terhadap pengalaman baru, selalu membaca perubahan sosial, lebih realitis terhadap fakta dan pendapat, berorientasi pada masa kini dan masa yang akan datang bukan pada masa lalu, berencana, percaya diri, memiliki aspirasi, berpendidikan dan keahlian, respect, hati–hati dan memahami produksi.
    • Ciri–ciri orang modern yang dikemukakan oleh Siagian, 1972, yaitu :
      1. Kesiapan diri dan keterbukaan terhadap inovasi
      2. Kebebasan yang besar dari tokoh–tokoh tradisional
      3. Mempunyai jangkauan dan pandangan yang luas terhadap berbagai masalah.
      4. Berorientasi pada masa sekarang dan masa yang akan datang
      5. Selalu berencana dalam segala kegiatan
      6. Mempunyai keyakinan pada kegunaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
      7. Percaya bahwa kehidupan tidak dikuasai oleh nasib dan orang tertentu
      8. Memiliki keyakinan dan menggunakan keadilan sesuai dengan prinsip masing– masing.
      9. Sadar dan menghormati orang lain
    • Menurut Suryana (2003) yang dikutif dari Harsojo, modernisasi sebagai sikap yang menggambarkan :
      1. Sikap terbuka bagi pembaruan dan perubahan
      2. Kesanggupan membentuk pendapat secara demokratis
      3. Berorientasi pada masa kini dan masa depan
      4. Meyakini kemampuan sendiri
      5. Meyakini kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi
      6. Menganggap bahwa ganjaran itu hasil dari prestasi
    • Orang yang terbuka terhadap pengalaman–pengalaman baru akan lebih siap untuk merespon segala peluang dan tanggap terhadap tantangan dan perubahan sosial. Misalnya, dalam mengubah standar hidupnya. Orang yang terbuka terhadap ide–ide baru inilah merupakan Entrepreneur yang inovatif dan kreatif yang ditemukan dalam jiwa Entrepreneurship. Pandangan yang luas dinamik dan kesediaan untuk pembaharuan, bisa lebih cepat berkembang dalam lapangan industri tidak lepas dari suatu latar belakang pendidikan dan pengalaman perjalanan yang banyak..
    • Menurut Kathleen dkk (1986), pola tingkah laku Entrepreneurship diatas tergambar pula dalam perilaku dan kemampuan sebagai berikut :
      1. Kepribadian, aspek ini bisa diamati dari segi kreativitas, disiplin diri, kepercayaan diri, keberanian menghadapi resiko, memilki dorongan, dan kemauan kuat.
      2. Hubungan, dapat dilihat dari indikator komunikasi dan hubungan antar personal, kepemimpinan dan manajemen.
      3. Pemasaran, meliputi kemampuan dalam menentukan produk dan harga, periklanan dan promosi.
      4. Keahlian dalam mengatur, diwujudkan dalam bentuk penentuan tujuan, perencanaan, dan penjadwalan serta pengaturan pribadi.
      5. Keuangan, indikatornya adalah sikap terhadap uang dan cara mengatur uang.
    • Banyak para ahli menyebutkan bahwa kepribadian Entrepreneur sama dengan Profil Entrepreneur. Entrepreneur selalu berkomitmen dalam melakukan tugasnya sampai berhasil. Ia tidak setengah-setengah dalam melakukan pekerjaannya. Karena itu, ia selalu tekun, ulet, pantang menyerah sebelum pekerjaannya berhasil dan tindakannya tidak didasari oleh spekulasi melainkan perhitungan yang matang.
    • Ada beberapa ciri-ciri Entrepreneurship yang dikemukakan oleh para ahli antara lain  oleh Vernon A dkk, (1989).
    • Bentuk ciri-ciri seorang Entrepreneur sebagai berikut :
      1. Keinginan yang kuat untuk berdiri sendiri
      2. Kemauan untuk mengambil resiko
      3. Kemampuan untuk belaja
    • Entre-11
  • Sedangkan menurut Suryana (2003) ciri-ciri seorang Entrepreneur sebagai berikut :
  • Entre-12
  • 3.5. Kiat-Kiat mengembangkan Kepribadian Entrepreneur
    • Menurut Sudarmayanti (2007), pengembangan adalah setiap usaha memperbaiki pelaksanaan pekerjaan yang sekarang atau yang akan datang dengan memberikan informasi mempengaruhi sikap atau menambah kecakapan.
    • Dengan kata lain pengembangan adalah setiap kegiatan untuk merubah perilaku yang terdiri dari pengetahuan, kecakapan, dan sikap.
    • Pengembangan diri merupakan suatu usaha yang perlu dilaksanakan dalam rangka tercapainya peningkatan mutu. Seseorang perlu mengembangkan pengetahuan, kecakapan dan keterampilan serta kepribadiannya sesuai dengan bidang tugas dan kedudukannya, agar siap menghadapi beban kerja yang secara kuantitatif akan selalu perkembangan. Dengan adanya pengembangan tersebut, maka diharapkan seseorang mempunyai kemampuan kerja yang serbaguna, berhasilguna dan dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan serta tuntutan organisasi dimana ia bekerja. Pengembangan diri, dalam realisasinya dapat dilakukan baik oleh dirinya sendiri maupun atas prakarsa organisasi, yang salah satunya yaitu dengan cara mengikuti pendidikan dan latihan. Tujuan pengembangan adalah : menambah pengetahuan, menambah keterampilan dan merubah sikap.
    • Pengembangan merupakan proses perubahan ke arah yang lebih baik, maju atau lebih dewasa secara fisik dan umur. Setiap individu hakekatnya memiliki potensi yang dapat dikembangkan, baik secara individu maupun kelompok melalui pelatihan.
    • Potensi tersebut merupakan salah satu pembeda antara individu yang satu dengan individu yang lain, dengan ciri antara lain :
      1. Kemampuan dasar : seperti tingkat intelegensia, kemampuan abstraksi, logika dan daya tangkap.
      2. Sikap kerja : ketekunan, ketelitian, tempo kerja dan daya tahan terhadap stres.
      3. Kepribadian : pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan seseorang baik jasmaniah, mental, rohani, emosional maupun sosial, yang semuanya ditata dalam cara khas dibawa pengaruh dari luar. Pola ini terwujud dalam bentuk tingkah laku dalam usahanya menjadi manusia yang dikehendaki.
      4. Upaya Meningkatkan Potensi Diri
    • Untuk menjadi individu selalu berupaya meningkatkan potensi diri, perlu melakukan antara lain :
      1. Mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan.
      2. Mengembankan dan berbagi serta menerima tanggung jawab.
      3. Mengembangkan jaringan informasi dan jaringan efetif.
      4. Membantu pihak lain mendapat keterampilan yang dibutuhkan yang lebih efektif.
      5. Mengembangkan kreativitas personal dan tim
      6. Mencari cara menciptakan perubahan.
      7. Siap menantang cara berpikir yang sudah lama diterima.
      8. Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
      9. Mengerjakan pekerjaan yang dapat menikmati.
      10. Terus belajar.
    • Hal-hal yang perlu dimiliki seseorang untuk menjadi wirausaha sukses adalah :
      1. Mencari Kesempatan dengan memiliki ide dan visi bisnis yang jelas.
      2. Kegigihan
      3. Tanggung Jawab Pada Pekerjaan
      4. Kualitas Kerja
      5. Menanggung Resiko baik waktu dan uang
      6. Penetapan Tujuan
      7. Mencari Informasi
      8. Rencana Yang Sistematis
      9. Pengorganisasian dan operasional usaha yang profesional
      10. Kerjasama dan Persuasi
      11. Bekerja keras sesuai dengan urgensi/kepentingan
      12. Menjalin kemitraan.
      13. Percaya Diri
    • Untuk mengetahui pribadi Entrepreneur yang kita miliki, dapat dianalisis dengan menggunakan instrumen Analisis Pribadi Entrepreneur.
  • Wir-13
  • Wir-14
  • Wir-15
  • Wir-16
  • Wir-17
  • Wir-18
  • Wir-19
  • Wir-20
  • Wir-21
  • Wir-22
  • Motto sebagai Kiat Kepribadian Entrepreneur
    1. Keberhasilan Dimulai Dari Kebersamaan Dan Kerjasama Serta Didukung Oleh Prakarsa Perseorangan.
    2. Keterbukaan Menumbuhkan Kreativitas Dan Inovasi
    3. Komitmen Terhadap Mutu Menjiwai Setiap Perilaku.
    4. Keunggulan “Excellence” Menjadi Dasar Rasa Percaya Diri Dan Kebanggaan Pada Perusahaan
    5. Janganlah Kita Bekerja Demi Uang, Tetapi Uang Harus Bekerja Demi Kita.
    6. Hidup Hari Esok Harus Lebih Baik Dari Hari Ini,
    7. Memulai Dengan Yang Kecil Berakhir Yang Besar
  • Kesimpulan
    1. Entrepreneurship adalah suatu kemampuan kreatif dan inovatif dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang dijadikan dasar, kiat dalam usaha atau perbaikan hidup.
    2. Hakikat dasar Entrepreneurship adalah kreativitas dan inovasi.
    3. Kreativitas berfikir sesuatu yang baru (thinking new things) sedangkan inovasi adalah berbuat sesuatu yang baru (doing new things).
    4. Objek Entrepreneurship meliputi kemampuan merumuskan tujuan dan memotivasi diri, berinisiatif, kemampuan membentuk modal dan mengatur waktu, mental yang kuat dan kemampuan untuk mengambil hikmah dari pengalaman.
    5. Watak, sifat, jiwa, dan nilai Entrepreneurship muncul dalam bentuk prilaku Entrepreneurship dengan ciri-ciri :
      1. Percaya diri
      2. Berorientasi pada tugas dan hasil
      3. Berani menghadapi resiko
      4. Berjiwa Pemimpin
      5. Keorisinilan
      6. Berorientasi pada masa depan.
    6. Jiwa Entrepreneurship tidak hanya dimiliki oleh pengusaha dan berlaku dalam bidang bisnis semata, tetapi juga dimiliki oleh setiap orang yang memiliki jiwa kreatif dan inovatif, baik secara individu maupun kelompok.
    7. Keberhasilan berEntrepreneur sangat tergantung pada beberapa faktor yaitu Kemauan, Kemampuan, Peluang dan Kesempatan.
    8. Harta terbesar untuk mempertahankan kemampuan Entrepreneur adalah sikap positif. Di samping itu, tekad, pengalaman, ketekunan dan bekerja keras adalah prasyarat pokok  untuk menjadi seorang Entrepreneur yang berhasil
  • 2-saran-ampuh-menjadi-pengusaha-sukses-2dp-bbm-motivasi-terbaru
  • MOTIVASI-KERJAkeluarga-sederhana-tapi-bahagia

Tinggalkan komentar