[10] BAB X. OPTIMASI USAHA (FIRM)

  • A. Materi Pokok Bahasan Optimasi Usaha adalah :
    1. Usaha (Firm) dan Optimasi Usaha
    2. Kurva Permintaan Pasar dan Kurva Biaya
    3. Keputusan Optimasi
  • B. Tujuan Instruksional Umum adalah sebagai berikut :
    • Pada akhir kuliah, mahasiswa diharapkan mampu berpikir taraf 6, yaitu dapat Evaluasi, mengenai keputusan optimasi usaha.
  • C. Tujuan Instruksional Khusus adalah agar mahasiswa mampu :
    1. Menghitung keuntungan/profit yang maksimum berdasarkan data suatu tabel biaya dan tingkat penjualan produk
    2. Membuat kurva profit yang maksimum pada pasar persaingan sempurna dan persaingan monopoli
    3. Menyimpulkan skala usaha yang optimum.
  • D. Kegiatan
    • Bagi pengampu adalah memberi kuliah tatap muka dalam kelas, memberi tugas terstruktur, belajar dan mengevaluasi. Bagi mahasiswa, diharuskan mengikuti kuliah, menjalankan tugas terstruktur belajar mandiri/berkelompok.
  • E. Peralatan :
    • Papan tulis, Spidol, pengeras suara, OHP – OHT dan diktat kuliah.
  • F. Teori
  • F.1. Usaha (Firm) dan Optimasi Usaha
    • Produsen adalah pengelola perusahaan. Dalam kaitan pengambilan keputusan optimasi, biaya produksi sering menjadi dasar analisisnya mengingat biaya merupakan beban yang harus dikeluarkan sebelum produk dihasilkan. Kenyataan menunjukkan bahwa sering produsen mengeluh karena harga produk yang diterima tidak dapat menutup biaya. Tinggi rendah harga produk sering tergantung pada Pasar Produk yang  dihadapi produsen. Oleh karena itu, optimasi perusahaan dalam hal ini menyangkut segala upaya produsen untuk berproduksi pada skala dan harga tertentu berdasarkan bentuk pasar produknya sehingga diperoleh keuntungan yang maksimum atau jika rugi maka kerugian usahanya minimum.
    • Pasar adalah tempat ”bertemunya” penjual dan pembeli untuk menentukan harga barang dan jasa tertentu. Harga yang terbentuk berdasarkan kekuatan penawaran dan permintaan dari suatu barang dan jasa yang disebut ”harga pasar” barang dan jasa yang bersangkutan. Secara teoritis ”bertemunya” penjual dan pembeli tidak harus secara fisik, tetapi dapat pula melalui telepon, surat-menyurat & media lain.
    • Fungsi penting pasar yang berkaitan dengan optimasi perusahaan ada 5 yaitu :
      1. Pasar menetapkan nilai suatu barang dan jasa yang dinyatakan dalam satuan harga. Dalam mekanisme pasar, terbentuknya harga pasar ditentukan oleh kekuatan penawaran dan penjualan. Selanjutnya gerak harga pasar menentukan keputusan optimasi produsen tentang apa dan berapa jumlah produk yang optimum
      2. Pasar mengorganisir pasar lain. Adanya pasar input/faktor produksi dan pasar output menjadikan produk mempunyai jalinan yang erat. Jika ada kenaikan harga di pasar input, maka pasar output akan terpengaruh untuk terjadinya kenaikan harga.
      3. Pasar mendistribusikan barang. Penghasilan seorang pembeli sangat menentukan jumlah barang/produk yang dibeli. Hal ini berarti jumlah produksi tidak dapat ”dilempar” di pasaran tanpa adanya kekuatan/daya beli konsumen.
      4. Pasar menyelenggarakan penjatahan. Tidak semua barang/produk selalu tersedia setiap saat untuk memenuhi kebutuhan baik konsumtif maupun produktif. Hal ini berarti produsen harus mengatur penjatahan produk berdasarkan pasarnya.
      5. Pasar mempertahankan dan mempersiapkan keperluan di masa yang akan datang.
    • Dalam segala hal keputusan penyelengaraan produksi, produsen akan berorientasi pada pasar terutama dalam hal penanaman modal dan prospek usaha. Bagi produsen, karakteristik bentuk pasar yang dihadapi haruslah diketahui.
    • Secara teori, ada dua golongan bentuk pasar yaitu
      1. Pasar persaingan bebas (Pasar Persaingan Murni dan Pasar Persaingan Sempurna)
      2. Pasar persaingan tidak bebas (Pasar Monopoli dan Pasar Persaingan Monopolistis, Oopoli, Oligopoli)
    • Dibedakan dalam dua bentuk pasar karena ada perbedaan bentuk kurva permintaan/Demand yang khas dan bentuk kurva tersebut diperlukan untuk perhitungan optimasi usaha.
    • Karakteristik pasar persaingan sempurna adalah :
      1. Jumlah pembeli dan penjual sangat banyak, masing-masing perilaku individu tidak mempengaruhi harga pasar (semuanya sebagai ”price taker”/pengikut harga pasar)
      2. Barang yang diperjual-belikan bersifat homogen
      3. Adanya kebebasan membuka dan menutup usaha
      4. Mobilitas sumber daya ekonomi sempurna
      5. Pengetahuan pembeli dan penjual tentang keadaan pasar juga sempurna
    • Dalam praktek, pasar persaingan sempurna tidak pernah ada. Sehingga, dapat membantu produsen dalam memecahkan masalahnya dengan menggunakan pendekatan teori pasar persaingan sempurna. Bentuk kurva Demand berbentuk horisontal/sejajar dengan sumbu datarnya, dan dapat diartikan jika produsen menaikkan harga produk melebihi harga pasar, maka permintaan produk akan menjadi tak terhingga.
    • Karakteristik pasar monopoli adalah pasar yang hanya dikuasai oleh seorang penjual saja, tidak ada barang subtitusi dan pembelinya sangat banyak. Oleh karena itu produsen dapat menentukan harga pasar (”Price Seller”) dan permintaan yang dihadapi produsen sama dengan permintaan pasarnya. Dalam kaitan ini, hukum permintaan ”Jika harga barang naik maka jumlah barang yang diminta konsumen menjadi turun” berlaku sepenuhnya. Bentuk kurva Demand adalah miring dari kiri atas menuju kanan bawah.
  • F.2. Kurva Permintaan Pasar dan Kurva Biaya
    • Untitled-38 Firm
    • Pada pasar persaingan monopoli, kurva Demand (D) mempunyai hubungan dengan AR dan MR sebagai berikut :
      • D : Hy = a – b Qy            AR = Hy = Kurva D
      • TR = (a – b Qy) Q = a Qy – b Qy2 , sehingga MR = TR’ = a – 2b Qy.
      • Dengan demikian D = AR. MR ”slope” nya 2 kali curam lereng D
    • Agar keputusan optimasi dapat ditentukan, maka kurva permintaan pasar tersebut harus dihubungkan dengan kurva biaya produksi persatuan.
    • Keputusan optimasinya berdasarkan Prinsip Marginal sebagai berikut : ”Biaya produksi marginal = Penerimaan produksi marginal”
    • Dalam bentuk kurva, daerah optimum antara skala usaha dan harganya adalah berbeda bagi pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli.
    • Pendekatan dengan biaya marginal dapat pula memakai pendekatan total yang menggunakan kurva total. Pendekatan marginal dapat dikatakan lebih cepat dan praktis untuk mendapatkan optimasi usaha. Optimasi usaha pada pasar persaingan sempurna dijelaskan dalam bentuk kurva persatuan sebagai berikut :
    • Untitled-39 Firm
      • Dalam gambar 25, titik A merupakan titik optimal usaha dengan tingkat keuntungan yang maksimum. Daerah keuntungan maksimum adalah segi empat ABCD. Titik E merupakan titik pulang pokok (Break-event point) dimana dalam usaha ini tidak untung dan tidak rugi. Titik F merupakan titik dimana harga produk = biaya variabel/satuan dan disebut titik ”Gulung tikar”, karena usaha akan lebih rasional jika ditutup pada kasus harga produk lebih rendah dari titik ini.
      • Harga produk yang bergerak di bawah titik E dan sampai pada titik F, usaha yang dilakukan mengalami kerugian. Optimasi produsen di sepanjang titik EF masih dapat dibenarkan karena kerugian akan menjadi minimum dengan menjalankan operasi usaha dibandingkan bila ditutup sama sekali (Penerimaan masih mampu menutup biaya tetap dan ada tambahan penerimaan diatas biaya variabel). Operasi perusahaan tetap dilaksanakan menunggu perkembangan harga, menjaga prestise dan memantapkan langganan. Operasi perusahaan di bawah titik F menyebabkan beban biaya perusahaan lebih tinggi dari biaya tetapnya karena biaya variabel tidak dapat ditutup dengan harga produk, sehingga lebih baik usaha ditutup. Dengan demikian beban perusahaan hanya sebesar biaya tetapnya.
    • Untitled-40 Firm
      • Dalam gambar 26, titik A merupakan titik optimal usaha dengan keuntungan maksimum. Daerah keuntungan maksimum adalah segi empat ABCD. Titik E merupakan titik ”Pulang Pokok” dan sekaligus titik ”Gulung Tikar” usaha. Hal ini karena semua biaya merupakan biaya variabel dan tidak ada pembagian biaya tetapnya.
    • Optimasi usaha pada pasar monopoli dijelaskan dalam bentuk kurva per satuan sebagai berikut :
    • Untitled-41 Firm
      • Dalam gambar 27, titik A merupakan kombinasi harga dan kuantitas produk yang menghasilkan keuntungan maksimum. Daerah keuntungan maksimum adalah segi empat ABCD (perhatikan cara membuat garis MR lerengnya 2 kali lebih curam dari lereng D).
    • 2. Optimasi ”Long Run”
      • Dengan prinsip yang sama, maka pada Optimasi Usaha Pasar Monopoli ”Long Run” akan memiliki luas daerah yang lebih besar sehingga berimplikasi pada keuntungan maksimum yang lebih besar daripada  ”Short Run”.
  • F.3. Keputusan Optimasi
    • Dalam upaya menentukan keputusan optimasi, perlu disediakan data baik berupa tabel atau fungsi yang menggambarkan hubungan antara biaya dan permintaan pasarnya. Sebagai contoh, data tabel 6 merupakan gambaran biaya usaha dan profitnya pada pasar persaingan sempurna.
    • Untitled-42 Firm
    • Berdasarkan tabel 8, maka optimasi usaha tercapai pada penjualan produk 8 satuan.
    • Gambaran biaya usaha dan keuntungan maksimum pada pasar monopoli seperti tercantum dalam tabel 9 sebagi berikut :
    • Untitled-43 Firm
    • Berdasarkan tabel 9, maka penjualan produk 50 satuan merupakan optimasi usaha pada pasar monopoli.
  • G. Pustaka yang Menunjang
    1. Ferguson, C. E. Dan Gould JP. 1975. Micro Economic Theory. Richard D. Irwin Inc. Homewood. Illinois. England.
    2. Sudarman, A. 1980. Teori Ekonomi Mikro. BPFE – UGM. Yogyakarta.
    3. Sudarsono. 1983. Pengantar Ekonomi Mikro. LP3ES. Jakarta.
  • H. Umpan Balik
    1. Lengkapilah Tabel di bawah ini dan Jika pasar yang dihadapi adalah pasar persaingan sempurna dengan harga produk Rp 38,-. Tentukanlah besarnya skala usaha yang optimum, besarnya keuntungan usaha dan buatlah kurva titik optimasinya beserta daerah keuntungan yang maksimum tersebut.
      • Untitled-1
      • 16-1-P-64