[4] BAB IV. SEGI EKONOMI DARI PRODUKSI

  • Untitled-1
  • A. Materi Pokok Bahasan Segi Ekonomi dari Produksi adalah :
    1. Pengertian istilah ekonomi dan produksi,
    2. Tujuan mempelajari pengetahuan ekonomi di bidang produksi,
    3. Ruang lingkup ekonomi produksi peternakan,
    4. Konsep-konsep dan hukum-hukum ekonomi yang umum dipakai.
  • B. Tujuan Instruksional Umum :
    • Pada akhir kuliah, mahasiswa mampu berpikir taraf 1, yaitu dapat tahu mengenai istilah umum, tujuan, ruang lingkup dan konsep-konsep dasar serta hukum-hukum ekonomi produksi.
  • C. Tujuan Instruksional Khusus :
    • Pada akhir kuliah, mahasiswa dapat :
      1. Mendefinisikan istilah ekonomi produksi,
      2. Mengidentifikasikan persoalan yang masuk bidang ekonomi produksi,
      3. Menyatakan kembali konsep – konsep dasar dan hukum – hukum ekonomi yang umum berlaku
  • D. Kegiatan :
    • Bagi Pengampu adalah memberi kuliah tatap muka dalam kelas dan belajar mandiri. Bagi mahasiswa harus mengikuti kuliah dan belajar mandiri/berkelompok di luar kelas.
  • E. Peralatan :
    • Papan tulis, spidol, pengeras suara, OHP-OHT, dan diktat kuliah.
  • F. Teori
  • F.1. Pengertian Istilah Ekonomi dan Produksi
    • Istilah ekonomi yang kita kenal saat ini berasal dari kata “Oikonomie” yang ditulis oleh Aristoteles dalam kitabnya yang berjudul “Negara”. Di dalam kitab itu dibedakan antara arti oikonomi yang menyelidiki peraturan-peraturan rumah tangga dan “Chremastiti” yang mempelajari peraturan-peraturan tukar-menukar. Aristoteles dengan kitabnya itu telah diakui sebagai kaum perintis jalan bagi ekonomi yang bersifat teori. Peraturan-peraturan rumah tangga mengandung makna bahwa kepala rumah tangga mengandung makna bahwa kepala rumah tangganya. Jika suatu “oikos” (rumah tangga) mempunyai kelebihan sesuatu, maka sudah menjadi kewajaran untuk dipertukarkan dengan barang dan jasa lain yang berlebihan di rumah tangga yang lain. Dalam perkembangan lebih lanjut, pengetahuan ekonomi telah menjadi suatu “ilmu pengetahuan” karena memiliki sifat-sifat “ilmu” yaitu :
      1. Pengetahuan ekonomi diperoleh dengan metode/tata cara ilmiah. Metode ilmiah menekankan pada keruntutan berpikir (sistematika), asumsi atau anggapan untuk berlakunya pengetahuan yang diperoleh, dan pengujian di alam yang nyata.
      2. Pengetahuan ekonomi mampu menjelaskan fenomena/gejala di alam yang nyata menjadi suatu abstraksi/sari yang bersifat general (berlaku umum).
      3. Pengetahuan ekonomi mampu memprediksikan/memperkirakan kejadian yang akan datang. Dalam hal ini tentu saja harus didukung oleh asumsi dasarnya karena sering prediksi tidak cocok disebabkan asumsi tersebut tidak berlaku lagi.
    • Ilmu ekonomi termasuk golongan Ilmu Sosial dan adakalanya dinamakan “ratu” ilmu-ilmu sosial mengingat di dalam kelompok ilmu-ilmu sosial tersebut ilmu ekonomilah yang pertama menggunakan metode kuantitatif dalam analisa-analisanya. Perhatian yang utama dalam Ilmu Ekonomi adalah untuk menelaah “Bagaimana seharusnya menggunakan sumberdaya yang terbatas untuk memenuhi kepuasan akhir”.
    • Sekarang ini ada banyak definisi mengenai Ilmu Ekonomi. Samuelson, P. A (1973) dalam buku “Ekonomics” mendefinisikan Ilmu Ekonomi sebagai berikut : “Ilmu ekonomi adalah suatu telaah mengenai bagaimana seharusnya manusia/ masyarakat menentukan pilihannya, baik dengan atau tanpa menggunakan uang dalam menggunakan sumberdaya yang terbatas jumlahnya dan yang mempunyai alternatif penggunaan untuk menghasilkan barang serta jasa kemudian menyebarkannya baik untuk keperluan sekarang atau masa yang akan datang di antara anggota-anggota masyarakat”.
    • Definisi lain dapat dibuat sebagai berikut :
      • “ Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam upaya memenuhi kebutuhan materiil sepuasnya-puasnya dengan sumberdaya yang terbatas:. Hal penting yang harus menjadi perhatian bagi mahasiswa adalah bahwa : “Definisi bukanlah Hukum, melainkan keterangan pemakaian kata yang didefinisikan tersebut”. Dengan demikian sudah sewajarnya setiap orang dapat mendefinisikan berdasarkan pengertiannya masing-masing untuk membuat perkataan maupun pernyataan yang diungkapkan. Perkataan Ekonomi dapat didefinisikan dengan baik jika definisi itu terdapat ungkapan :
        1. Kebutuhan materiil (barang dan jasa yang dapat di ukur) yang harus dipuaskan.
        2. Sumberdaya (alam, tenaga kerja, modal, kecakapan) yang tebatas (langka) jumlah dan kwalitas
        3. Adanya upaya (aktifitas) manusia untuk memenuhi kebutuhan materiil tersebut.
    • Dalam upaya memenuhi kebutuhan, manusia memerlukan barang dan jasa. Barang dan jasa tersebut tidak tersedia begitu saja, tetapi harus dibuat dengan pengorbanan tertentu. Daging sapi yang menjadi bahan pangan untuk kepuasan manusia tidak tersedia secara langsung tetapi melalui proses yang panjang. Bermula dari rumput kemudian melibatkan kegiatan manusia untuk mengelola lahan, sapi dan modal sampai menjadi daging yang siap dimakan telah terjadi perubahan bentuk, sifat tempat dan waktu.
    • Perubahan-perubahan tersebut mengarah pada suatu perubahan barang dan jasa yang kurang berguna menjadi barang yang lebih berguna untuk memenuhi kepuasan manusia. Produksi dalam artian yang umum didefinisikan sebagai segala kegiatan yang ditujukan untuk menciptakan atau menambah guna atas suatu benda untuk memenuhi kebutuhan kepuasan manusia. Setiap proses untuk menghasilkan barang dan jasa dinamakan “Proses Produksi”. Produksi dalam artian lebih “operasional” adalah suatu proses dimana satu atau beberapa barang dan jasa yang di sebut “input” diubah menjadi barang dan jasa yang di sebut “output”.
    • Banyak jenis kegiatan yang terjadi dalam proses produksi karena ada perubahan bentuk, tempat, dan waktu penggunaan hasil-hasil produksi. Masing-masing perubahan tersebut menentukan penggunaan input untuk menghasilkan output yang diinginkan. Ekonomi Produksi dapat diartikan sebagai “Peraturan rumah tangga di bidang produksi oleh karena terbatasnya sumberdaya sedangkan kebutuhan produsen tidak kunjung dipuaskan”.
  • F.2. Tujuan Mempelajari Ekonomi Produksi
    • Mata kuliah Ekonomi Produksi memberikan landasan teoritis tentang bagaimana seorang produsen menentukan keputusan optimasi kegiatan produksinya berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi. Optimasi kegiatan produksi mengandung pengertian bahwa produsen selalu mengambil keputusan yang optimal dalam bekerja. Keputusan yang optimal adalah bekerja dengan kuantitas dan harga produk yang mendatangkan keuntungan maksimum atau jika rugi maka kerugian tersebut harus minimum. Optimasi kegiatan produksi mencakup optimasi input-output, input-input, output-output, dan optimasi suatu perusahaan (firm). Disamping bahasan optimasi yang merupakan puncak pengetahuan ekonomi produksi, maka dibahas pula mengenai teori produksi dan biaya produksi sebagai landasan untuk menuju optimasi kegiatan produksi.
  • F.3. Ruang Lingkup Ekonomi Produksi Peternakan
    • Secara khusus, ruang lingkup ekonomi produksi peternakan mencakup telaah kegiatan ekonomi di bidang produksi peternakan yang dimulai dari adanya kegiatan memasukkan input kemudian diakhiri setelah output dikeluarkan oleh produsen. Di bidang peternakan, output yang utama adalah air susu bagi usaha sapi perah, daging bagi usaha sapi kareman, dan ayam, telur bagi usaha itik dan unggas lainnya. Sedangkan yang termasuk input adalah lahan, bibit ternak, pakan, obat-obatan, peralatan, bahan bakar, tenaga kerja, modal bangunan dan uang. Batasan ruang lingkup tersebut penting dikemukakan mengingat “makna produksi” secara mendasar dapat mencakup semua kegiatan yang memasukkan input untuk mendapat output.
  • F.4. Konsep dan Hukum Ekonomi Produksi
    • Konsep adalah lambang-lambang yang dipergunakan untuk menyatakan buah pikiran yang mempunyai arti khusus. Sedangkan hukum adalah peraturan-peraturan tentang sesuatu hal yang telah disepakati kebenarannya. Konsep dan hukum ekonomi di bidang produksi yang sering dijumpai di bab yang lebih lanjut adalah sebagai berikut :
      1. Konsep Efisiensi
        • Ada dua konsep efisiensi dalam penyelenggaraan produksi yaitu efisiensi teknis dan ekonomis. Efisiensi teknis menyatakan perbandingan output fisik dengan input fisik telah mencapai maksimum. Efisiensi ekonomis menyatakan kondisi proses produksi telah mencapai keuntungan yang maksimum berupa nilai uang (bukan berupa hasilproduk fisik).
      2. Konsep Biaya Alternatif Terbaik/Opportunity Cost
        • Opportunity Cost adalah nilai produk yang tidak diproduksikan karena inputnya telah digunakan untuk menghasilkan produk lain. Jika input X telah digunakan untuk produksi Y1 dengan laba Rp 1000,-, sedangkan penggunaan input X untuk produksi alternatifnya Y2 adalah Rp 2000,-, maka Opportunity Cost Y1 adalah Rp 2000,-. (Rp 2000,- adalah laba terbaik dari laba yang mungkin dapat diperoleh).
      3. Konsep Keuntungan Maksimum dan Kerugian Minimum
        • Keuntungan maksimum dan kerugian minimum merupakan perwujudan perilaku produsen yang mengejar kepuasan maksimum dari apa yang dikerjakan. Dengan menggunakan konsep tersebut memudahkan analisis kuantitatif dari perilaku produsen yang bersifat abstrak.
      4. Konsep Optimasi
        • Optimasi adalah keputusan produsen bekerja dengan optimal (optimum = seimbang = baik). Keadaan ini tercapai jika keuntungan maksimum tercapai atau dalam kerugian minimum.
      5. Konsep Jangka Waktu Produksi
        • Ada dua jangka waktu yang menjadi perhatian dalam analisis produksi yaitu jangka pendek (Short Run) dan jangka panjang (Long Run). Short Run adalah waktu yang cukup lamauntuk mengubah output tanpa mengubah kapasitas usaha (perusahaan). Sedangkan Long Rn adalah jangka waktu yang cukup lama untuk mengubah output dengan mengubah kapasitas usaha (perusahaan).
      6. Konsep Mekanisme Pasar
        • Mekanisme pasar adalah bekerjanya perekonomian melalui pasar. Dalam mekanisme pasar, tingkat harga ditentukan oleh kebebasan bertindak agen-agen ekonomi yang menghasilkan kekuatan permintaan dan penawaran.
      7. Konsep Marjinal/Marginal
        • Konsep adalah perbandingan antara nilai tambahan produk dengan nilai tambahan satu satuan input. Konsep ini untuk menentukan tingkat optimalisasi.
      8. Law of Increasing Return
        • Hukum ini menyatakan bahwa setiap penambahan input kepada input yang tetap, akan menghasilkan tambahan output yang semakin besar dibanding tambahan inputnya.
      9. Law of Diminishing Return
        • Hukum Law of diminishing return ini menyatakan bahwa setiap penambahan input kepada input yang tetap akan menghasilkan tambahan output yang semakin lama menjadi semakin kecil dibandingkan tambahan inputnya.
      10. Law of Decreasing Return
        • Hukum Law of Decreashing Return ini menyatakan bahwa setiap penambahan input kepada input yang tetap akan menghasilkan penurunan output yang semakin lama menjadi semakin besar dibandingkan tambahan inputnya.
      11. Economics of Scale dan Diseconomic of Scale
        • Economics of Scale adalah penghematan kegiatan produksi karena skala usaha menjadi lebih besar. Sedangkan Diseconomic of Scale adalah pemborosan kegiatan produksi karena skala usaha menjadi lebih besar
  • G. Pustaka yang Menunjang
    1. Bishop, C. E. dan Toussaint, W. D. 1979. Pengantar Analisa Ekonomi Pertanian.Mutiara. Jakarta.
    2. Boediono. 1982. Ekonomi Mikro. Seri Sinopsis Ilmu-ilmu Ekonomi. BPFE-UGM. Yogyakarta.
    3. Sudarman, A. 1980. Teori Ekonomi Mikro. BPFE – UGM. Yogyakarta.
    4. Zimmerman, L. J. 1967. Sejarah Pendapat-pendapat Tentang Ekonomi. Sumur Bandung. Bandung.
  • H. Umpan Balik
    1. Jelaskan definisi Ekonomi Produksi!
    2. Jelaskan persoalan yang termasuk lingkup Ekonomi Produksi!
    3. Jelaskan pengertian Law of Increasing Return, Law of Diminishing Return, Law Of Decreashing Return, dan Optimasi kegiatan produksi!
    4. Menurut saudara apa yang menjadi komponen input dan output dalam usaha pemeliharaan sapi perah.
    5. Apakah yang dimaksud kepuasan dalam ilmu ekonomi. Apabila kita memelihara ayam petelur, maka apa yang menjadi kepuasannya.
  • 13. P-246