[2] BAB II. JENIS-JENIS USAHA PETERNAKAN

  • Untitled-1
  • BAB II. JENIS-JENIS USAHA PETERNAKAN
  • A. MATERI POKOK BAHASAN
    1. Pengertian istilah Usaha Tani dan Usaha Peternakan,
    2. Tujuan mempelajari pengetahuan Usaha Tani dan Usaha Peternakan,
    3. Ruang lingkup Usaha Peternakan,
    4. Jenis-jenis Usaha Peternakan di Indonesia.
  • B. Tujuan Instruksional Umum :
    • Pada akhir kuliah, mahasiswa mampu berpikir taraf 1, yaitu dapat tahu mengenai istilah umum, tujuan, ruang lingkup dan Jenis-jenis Usaha Peternakan yang ada di Indonesia.
  • C. Tujuan Instruksional Khusus :
    • Pada akhir kuliah, mahasiswa dapat :
      1. Mendefinisikan istilah Usaha Tani dan Usaha Peternakan,
      2. Mengidentifikasikan persoalan yang masuk bidang Usaha Tani dan Usaha Peternakan,
      3. Menyatakan kembali konsep – konsep dasar Usaha Tani dan Usaha Peternakan
  • D. Kegiatan :
    • Bagi Pengampu adalah memberi kuliah tatap muka dalam kelas dan belajar mandiri. Bagi mahasiswa harus mengikuti kuliah dan belajar mandiri/berkelompok di luar kelas.
  • E. Peralatan :
    • Papan tulis, spidol, pengeras suara, OHP-OHT, dan diktat kuliah.
  • F. Teori
  • F.1. Pengertian istilah Usaha Tani dan Usaha Peternakan
    • Menurut Soeharto Prawiro Kusumo (1990) dalam bukunya Ilmu Usaha Tani yang dimaksud Ilmu Usaha Tani adalah suatu ilmu terapan yang membahas dan mempelajari atau membahas tentang bagaimana membuat atau menggunakan sumberdaya pertanian secara efektif dan efisien. Dalam ilmu usaha tani menerapkan teori-teori yang universal, prinsip-prinsip ekonomi pertanian, teori marginal, anggaran dan analisa-analisa bidang pertanian.
    • Secara umum bidang Pertanian menyangkut : Budidaya tanaman Pertanian, Budidaya Peternakan, Budidaya Perikanan, Budidaya Perkebunan, Kehutanan dan lain-lain yang berorientasi pada makhluk hidup seperti Biologi, Bioteknologi.
    • Sedangkan Istilah Usaha Peternakan akan lebih jelas tertera Pada Undang-Undang Pokok kehewanan, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1967, tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Peternakan dan Kesehatan Hewan, pada Bab I Pasal 1, dikemukakan beberapa Istilah diantaranya :
      1. Ternak adalah Hewan piara yang kehidupannya yakni mengenai tempat, perkembang biakan serta manfaatnya diatur dan diawasi oleh manusia dan dipelihara khusus sebagai penghasil bahan-bahan dan jasa-jasa yang berguna bagi kepentingan hidup manusia.
      2. Peternak adalah orang atau badan hukum dan atau buruh peternakan yang mata pencaharian nya sebagian atau seluruhnya bersumber kepada peternakan.
      3. Peternakan / Usaha  Peternakan  adalah pengusahaan /pembudidayaan/ pemeliharaan ternak dengan segala fasilitas penunjang bagi kehidupan ternak.
      4. Peternakan murni adalah cara peternakan dimana perkembangbiakan ternak-ternaknya dilakukan dengan jalan pemacekan antara ternak/hewan yang termasuk dalam satu rumpun.
      5. Perusahaan peternakan adalah usaha peternakan yang dilakukan pada tempat tertentu serta perkembang biakannya dan manfaatnya diatur dan diawasi oleh peternak-peternak.
      6. Kelas Ternak adalah sekumpulan atau sekelompok bangsa-bangsa ternak yang dibentuk dan dikembangkan mula-mula disuatu daerah tertentu.
      7. Bangsa Ternak (Breed) adalah Suatu kelompok dari ternak yang memiliki persamaan dalam bentuk morphologis, sifat-sifat fisiologis ddan bentuk anatomis yang karakteristik untuk tiap-tiap bangsa dan sifat-sifat persamaan ini dapat diturunkan pada generasi selanjutnya.
    • Arti dari istilah tersebut dikemukakan terlebih dahulu untuk menghindarkan salah pengertian sekaligus untuk membedakan pengertian “TERNAK” dengan “HEWAN” yang sering salah dalam penggunaan sehari-hari. Tidak semua hewan tergolong ternak dan dengan sendirinya tidak semua hewan dapat diusahakan sebagai ternak. Hewan adalah semua binatang yang hidup di darat baik yang dipelihara maupun yang hidup secara liar. Jadi bisa dikatakan bahwa hewan adalah ternak dalam arti luas.
    • Ada Istilah Animal Husbandry dan Animal Breeding. Dalam Bahasa Indonesia keduanya memiliki arti yang sama yaitu “ BETERNAK”, namun sebenarnya ada perbedaan makna diantara keduanya :
      1. Animal Husbandry adalah Beternak dalam arti luas meliputi komponen memelihara, merawat, mengatur kehidupan, mengatur perkawinan, mengatur kelahiran, penjagaan kesehatan serta mengambil manfaatnya.
      2. Animal Breeding adalah Beternak dalam arti sempit yang hanya menitikberatkan pada usaha mengatur perkembangbiakan seperti mengatur perkawinan, pemilihan bibit, menjaga kemandulan dan kebuntingan serta kelahiran.
        1. Cross Breeding adalah Perkawinan antara hewan/ternak yang berbeda bangsanya (Breed) dimana masing-masing adalah bangsa murni.
        2. Grading Up adalah suatu sistem breeding dimana pejantan murni (biasanya didatangkan dari tempat lain) dikawinkan dengan betina lokal. Sesudah itu keturunannya yang betina dikawinkan pula dengan pejantan murni itu. Hasil-hasil anakan yang jantan terus disingkirkan sampai pada titik tingkat genetik tertentu, sehingga hasil akhir akan diperoleh betina dan pejantan Unggul. Nama yang umum dimasyarakat kalau masih dalam taraf grading up adalah Peranakan.
        3. Close Breeding / Inbreeding adalah Sistem perkawinan antar individu yang masih erat hubungan kekeluargaannya.
        4. Line Breeding adalah In Breeding yang diarahkan pada suatu sifat Individu yang disukai.
        5. Line-crossing adalah persilangan antara lines baik dalam bangsa yang sama ataupun antar bangsa yang berbeda.
    • Karakteristik Peternakan
      1. Karakteristik Ternak adalah Usaha / Industri yang dikendalikan oleh manusia dimana mencakup 4 komponen yaitu : Manusia sebagai subyek, Ternak sebagai obyek, lahan/tanah sebagai basis ekologi dan teknologi sebagai alat untuk mencapai tujuan.
      2. Karakteristik Usaha dinamis, dimana usaha peternakan harus dikaji dengan analisis dinamis dengan referensi waktu dan penuh dengan ketidakpastian.
      3. Karakteristik Produk peternakan adalah karakteristik hasil utama maupun sampingan usaha peternakan. Yaitu Fragile (mudah pecah secara fisik), Perishable (mudah rusak secara kimiawi dan biologi), Quality variation ( Tingkat Variasi yang tinggi dalam kualitas produk) serta Bulky ( Nilai ekonomis hasil samping berlawanan dengan hasil utama).
      4. Karakteristik Produksi Peternakan adalah faktor-faktor produksi usaha peternakan yang jumlahnya relatif banyak serta dominansi pengaruh lingkungan yang besar.
      5. Karakteristik sistim Usaha Peternakan terdiri dari Sistem Intensif (Modal dan teknologi tinggi/banyak dengan tenaga kerja rendah/sedikit) serta sistem Ektensif (Modal dan teknologi rendah/sedikit dengan tenaga kerja tinggi/banyak). Jadi yang Intensif respon supply rendah sedangkan ektensif respon suplly tinggi.
      6. Karakteristik tipe ternak berdasarkan penggunaan pakan yaitu Ternak Non Ruminansia (Berperut tunggal) dan Ternak Ruminansia (Berperut ganda).
    • Dengan demikian ternak-ternak yang dibudidayakan oleh manusia dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu :
      1. Ternak Unggas (Class Aves biasanya Meat type dan Egg type) antara lain Ayam (Gallus domesticus), Itik (Anas planthyrynchos), Entog (Cairina moschata), Angsa (Anser anser) dan Kalkun (Melegris galopavo).
      2. Ternak Potong (Class Mamalia biasanya Meat type) antara lain Ternak Potong Besar : Sapi (Bos species), Kerbau (Buballus bubalis), Kuda (Equs caballus), Keledai (Equs asinus), Zebra (Equs hipotigris) dan Unta (Camell dromedarius). Ternak Potong Kecil : Kambing (Capra species), Domba (Ovis species), Babi (sus species).
      3. Ternak Perah (Class Mamalia biasanya Milk type) antara lain Sapi Perah, Kerbau Perah, Kuda Perah, Kambing Perah dan Unta Perah.
      4. Aneka Ternak adalah ternak-ternak yang tidak dalam satu class antara lain : Kelinci (Lepus cuniculus), Lebah (Apis species), Puyuh (Coturnix coturnix), Bekicot, Walet, Kodok dll.
  • F. 2. Tujuan Mempelajari pengetahuan Usaha Tani dan Usaha Peternakan
    • Pengetahuan Usaha Tani dan Usaha Peternakan memberikan landasan teoritis tentang Seni (Art) manajemen bagaimana membuat dan melaksanakan keputusan pada usaha pertanian atau peternakan untuk mencapai suatu tujuan yang telah disepakati oleh manajer atau keluarga petani/peternak tersebut. Keputusan tersebut akan menentukasi jenis-jenis usaha peternakan yang akan dikerjakan. Jenis usaha tersebut menyangkut Karakteristik, macam usaha, input – output produksi, teknologi, manajemen dan pemasaran.
  • F.3. Ruang Lingkup Usaha Peternakan
    • Secara khusus, ruang lingkup Pengetahuan Usaha Peternakan mencakup telaah jenis atau macam usaha peternakan yang ada di Indonesia yang didasarkan kegiatan ekonomi di bidang produksi peternakan yang dimulai dari adanya kegiatan memasukkan input kemudian diakhiri setelah output dikeluarkan oleh produsen. Di bidang peternakan, output yang utama adalah air susu bagi usaha sapi perah, daging bagi usaha sapi kareman, dan ayam, telur bagi usaha itik dan unggas lainnya. Sedangkan yang termasuk input adalah lahan, bibit ternak, pakan, obat-obatan, peralatan, bahan bakar, tenaga kerja, modal bangunan dan uang.
  • F.4. Jenis-jenis Usaha Peternakan di Indonesia
    • Atas dasar tingkat jumlah produksi, macam teknologi yang dipakai, banyaknya hasil produksi yang dipasarkan, maka macam usaha Peternakan di Indonesia terdiri dari :
      1. Peternakan Tradisional dengan ciri-ciri Jumlah ternak sedikit, Input teknologi rendah, Tenaga kerja Keluarga dan profit rendah (sebagai tabungan).
      2. Peternakan Backyard dengan ciri-ciri Jumlah ternak sedikit, Input teknologi mulai tinggi, Tenaga kerja Keluarga dan profit sedang. Diwakili peternak ayam ras dan sapi perah
      3. Peternakan Modern dengan ciri-ciri Jumlah ternak banyak, Input teknologi tinggi, Tenaga kerja spesifik bidang peternakan dan profit tinggi.
    • Atas dasar Cara pemeliharaan ternak dan manajemen sumberdaya peternakan, maka jenis usaha peternakan dapat dikelompokkan menjadi :
      1. Intensifikasi Usaha Peternakan.
      2. Semi Intensif Usaha Peternakan, dan
      3. Ekstensifikasi Usaha Peternakan
    • Berdasarkan macam output suatu usaha peternakan, maka dapat dibedakan menjadi
      1. Usaha Peternakan Pembibitan (Breeding Farm)
      2. Usaha Peternakan Penggemukkan (Feed Lot)
      3. Usaha makanan Ternak
      4. Usaha Pengolahan Hasil peternakan
      5. Usaha Mesin-mesin Peternakan
      6. Usaha Pemasaran Hasil Peternakan
  • G. Pustaka yang Menunjang
    1. Siswono YH. 2004. Membangun Kemandirian Pangan. Yayasan Padamu Negeri. Jakarta
    2. Soeharto, P. 1990. Ilmu Usaha Tani. Cetakan Kedua. BPFE. Yogyakarta.
    3. Sutawi, 2007. Kapita Selekta Agribisnis Peternakan. UMM Press. Malang
  • H. Umpan Balik
    1. Apa yang mendasari pengembangan usaha peternakan di Indonesia yang semakin maju dengan pesat.
    2. Apa yang saudara ketahui tentang sistem usaha peternakan yang bersifat sub sistem.
    3. Jelaskan sistim usaha Backyard serta komponen apa saja yang sudah menggunakan input teknologi tinggi.
    4. Jelaskan cross breeding dan in breeding serta apa manfaatnya.
    5. Jelaskan mengapa ilmu ekonomi penting untuk dipelajari dalam usaha peternakan.
  • Profil-Ternak-40