[7] Penyusunan Kuesioner Studi Kelayakan Usaha

  • 7-1
  • A. Definisi Kuesioner
    • Langkah awal untuk menggali atau mengumpulkan data
    • Kuesioner merupakan satu set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan  masalah yang diteliti  dan  tiap pertanyaan memiliki jawaban-jawaban  yang mempunyai makna dan tujuan.
  • B. Manfaat Kuesioner
    1. Penyusunan  kuesioner yang  baik akan menjamin pengumpulan data  yang lengkap dan benar
    2. Dapat memberikan hasil analisis yang cermat dan akurat.
    3. Dengan adanya kuesioner, pengamatan lapangan dan wawancara dapat dilakukan secara terarah dan efektif.
  • C. Jenis Pertanyaan
    1. Pertanyaan tentang fakta
    2. Pertanyaan tentang  pendapat (opini)
    3. Pertanyaan tentang persepsi diri
  • C.1. Pertanyaan tentang Fakta
    1. Berisi pertanyaan-pertanyaan tentang fakta-fakta yang dikuasai oleh responden
    2. Termasuk juga pertanyaan klasifikasi:
    3. Pertanyaan tentang kelompok atau keterangan lain yang dikelompokkan :
      1. status perkawinan,
      2. jenis kelamin,
      3. jumlah keluarga dan lainnya
  • C.2. Pertanyaan tentang pendapat (opini)
    • Pertanyaan ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat responden  tentang keadaan atau situasi tertentu.
    • Ada 2 Pendekatan / Cara yaitu :
      1. Mengukur seberapa besar (persentase) pendapat responden yang setuju atau tidak setuju terhadap sesuatu hal yang ditanyakan.
      2. Melihat seberapa besar yang setuju dan tidak setuju, dan mengukur kekuatan atau  kecenderungan pendapat responden
  • C.3. Pertanyaan tentang persepsi diri
    • Menilai pendapat responden mengenai perilakunya sendiri dalam hubungannya dengan orang lain atau lingkungannya.
    • Contoh :
      1. Jumlah atau frekuensi berkunjung responden kepada keluarganya dan bagaimana pengaruh kunjungan tersebut terhadap keluarga-keluarga lain.
      2. Bagaimana pandangan sesorang terhadap dirinya sendiri dalam hal mengadakan kegiatan-kegiatan sosial.
  • D. Bentuk Pertanyaan
    1. PERTANYAAN BERSTRUKTUR (TERTUTUP)
    2. PERTANYAAN TAK BERSTRUKTUR (TERBUKA)
  • D.1. Pertanyaan Berstruktur (tertutup)
    • Pertanyaan berstruktur adalah pertanyaan yang  dibuat sedemikian rupa sehingga dibatasi dalam memberikan jawaban kepada beberapa alternatif  saja atau kepada satu jawaban tertentu saja.
    • Jawaban yang paling mudah adalah:  “ya” atau  “Tidak”.
    • Keunggulan :
      1. Mudah ditabulasi dan dianalisis
      2. Terjamin berada dalam kerangka yang relevan dengan tujuan.
      3. Alternatif jawaban yang diberikan akan lebih memperjelas arti dari pertanyaan bagi Responden.
      4. Responden memberikan penilaian sendiri terhadap jawaban sehingga tidak lagi membutuhkan penilaian lebih jauh.
    • Kelemahan :
      1. Mendorong responden untuk memberikan jawaban tertentu, padahal responden sendiri tidak mengetahui akan hal tersebut.
      2. Jawaban dapat menimbulkan bias, karena jawaban yang diinginkan tidak termasuk dalam alternatif jawaban yang ada.
      3. Menutup kemungkinan adanya jawaban lain yang lebih relevan.
  • D.2. Pertanyaan Tak Berstruktur (Terbuka)
    1. Pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa  sehingga  jawaban dan cara pengungkapannya dapat bermacam-macam.
    2. Responden mempunyai kebebasan dalam menjawab pertanyaan terbuka.
    3. Dalam pertanyaan terbuka, responden tidak terikat kepada alternatif-alternatif jawaban tertentu.
  • E. Hal yang perlu diperhatikan dalam Penyusunan Kuesioner
    1. Perkataan dan kalimat harus sederhana
    2. Bersifat khas
    3. Tidak mengandung arti lain
    4. Tidak menggunakan kata-kata yang samar artinya
    5. Menghindari pertanyaan yang mengandung sugesti
    6. Menghindari pertanyaan presumasi
    7. Menghindari pertanyaan yang terlalu pribadi.
    8. Menghindari pertanyaan yang memerlukan ingatan kuat.
  • F. KUESIONER DALAM PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN
    • Meliputi :
      1. Identitas Responden
      2. Profil Usaha
      3. Aspek-aspek dalam Studi Kelayakan :
        1. Aspek pasar dan pemasaran,
        2. Aspek teknis dan produksi,
        3. Sumber Pembiayaan Usaha,
        4. Aspek keuangan,
        5. Aspek lingkungan
        6. Aspek Manajemen
        7. Aspek sosial ekonomi, dan lainnya
      4. Hambatan, Cara Mengatasi dan Pendukung
  • F.1. Identitas Responden
    1. Nama responden dan jabatan dalam usaha
    2. Jenis kelamin
    3. Umur/tgl lahir
    4. Jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan
    5. Pendidikan :
    6. Usaha utama (pokok) yang dijalani
    7. Usaha lain yang dijalani (jenis usaha, jumlah asset dan pendapatan)
    8. Informasi asosiasi dan perkumpulan usaha Kemitraan usaha yang berjalan ( jenis kemitraan, perusahaan mitra, perjanjian kemitraan dan manfaat kemitraan)
  • F.2. Profil Usaha
    1. Kapan berkembangnya usaha utama di wilayah sekitar.
    2. Kapan pengusaha memulai  usaha  utama.
    3. Izin-izin untuk melakukan  usaha.
    4. Alasan untuk menggeluti usaha tersebut.
    5. Pengalaman usaha dan  cara mendapatkan penga-laman usaha tersebut.
    6. Kedudukan usaha  yang akan dikembangkan (usaha utama/pokok saudara  atau sampingan).
    7. Tempat, ukuran, jumlah dan kapasitas  usaha utama.
    8. Prospek usaha yang akan dikembangkan dan faktor-faktor yang mendukungnya  (bahan baku dan pemasok, teknologi yang dimiliki, permintaan produk hasil  produksi dan pendapatan yang diperoleh).
    9. Sumber dan jenis pembiayaan usaha (modal sendiri dan modal dari lembaga keuangan).
    10. Asosiasi/perkumpulan/wadah yang menaungi usaha.
    11. Kemitraan dengan usaha lain (jenis kemitraan yang dipilih, nama perusahaan mitra,  kendala kemitraan).
    12. Biaya-biaya yang diperlukan untuk usaha  (investasi  dan modal kerja) dengan ukuran/ satuan dan nilai  masing-masing ukuran.
  • F.3. Aspek-aspek dalam Studi Kelayakan :
  • F.3.A. Aspek Pasar dan Pemasaran
    1. Jumlah penjualan produk per bulan/tahun dan besarnya daya serap pasar
    2. Kemudahan menjual produk
    3. Sumber dan perkembangan informasi harga jual produk.
    4. Cara penjualan produk yg dilaksanakan dan alokasi masing-masing cara penjualan.
    5. Daerah/wilayah pemasaran  produk yang ada dan wilayah potensial.
    6. Prosedur, cara pembayaran dan harga jual  produk.
    7. Sasaran (tengkulak, pengumpul, pengecer, supermarket, dll) penjualan produk dan prosentase (alokasi masing-masing sasaran).
    8. Standar mutu produk  (ukuran, berat, warna, bentuk, dll.) yang dihasilkan dan permintaan pasar.
    9. Promosi yang  dilakukan.
    10. Jumlah dan potensi persaingan.
    11. Kebijakan penentuan harga  produk.
    12. Faktor yang mempengaruhi tinggi-rendahnya produk.
    13. Rantai  tata niaga penjualan  produk yang dihasilkan.
    14. Jenis konsumen/kelompok pembeli.
    15. Produk ikutan/sampingan yang dihasilkan.
  • F.3.B. Aspek Teknis dan Produksi
    1. Persyaratan teknis yang  harus dipenuhi.
    2. Teknologi produksi yang digunakan.
    3. Ketersediaan bahan baku, jumlah bahan baku yang dibutuhkan, sumber bahan baku, kelangsungan pengadaan bahan baku dan kendala pengadaannya.
    4. Syarat teknis (misal : ukuran, jumlah ekor/kg, jenis, dll) bahan baku yang dibutuhkan dan harganya.
    5. Proses produksi dan tahapan yang dikembangkan.
    6. Tahapan kritis dalam proses produksi yang mempengaruhi mutu produk.
    7. Kapasitas produksi, dan siklus produksi dari bahan baku sampai  cara meningkatkan jumlah dan mutu produksi
    8. Pola, disain dan mutu produksi
    9. Tata letak peralatan dan mesin
  • F.3.C. Sumber Pembiayaan Usaha
    1. Sumber dana untuk pembiayaan  usaha (modal sendiri, pinjaman)  saat ini  dan rencana ke depan.
    2. Persyaratan  yang diperlukan untuk pinjaman.
    3. Skim kredit yang  diperoleh dari pihak lain (bank dan non bank) meliputi  jumlah kredit, jenis kredit, tingkat suku bunga,  jangka waktu, jenis agunan,  angsuran kredit dan sisa  pinjaman.
  • F.3.D. Aspek Keuangan
    1. Ukuran, volume dan skala usaha yang  ada dan pengembangannya.
    2. Biaya investasi yang dibutuhkan.
    3. Biaya-biaya operasional usaha yang dikeluarkan.
    4. Harga dan spesifikasi bahan baku.
    5. Harga produk, mutu dan jenis produk.
    6. Jumlah, kualifikasi dan biaya tenaga kerja tetap dan  borongan;  tenaga kerja langsung  dan tidak langsung baik yang berasal dari keluarga ataupun luar keluarga.
    7. Penggunaan bahan-bahan penunjang (jenis, kapasitas dan harga satuan) dan biaya-biaya lainnya seperti PBB, retribusi, listrik, keamanan, BBM, dll.
    8. Produksi dan pendapatan yang meliputi :
      1. Produksi dan  pendapatan
      2. Hasil sampingan setahun terakhir
    9. Peralatan dan fasilitas yang digunakan (jenis peralatan, jumlah, spesifikasi, umur ekonomis dan harga pembelian) dan harga atau biaya  masing-masing.
    10. Pengeluaran untuk tenaga kerja/tahun.
    11. Modal kerja yang dibutuhkan.
    12. Jumlah biaya pengadaan bahan baku dan pembantu dalam proses produksi.
    13. Jenis pengeluaran lainnya yang rutin.
    14. Status kepemilikan lahan dan bangunan lainnya.
  • F.3.E. Aspek Lingkungan
    1. Persepsi dan penilaian pengusaha  terhadap kondisi lingkungan sekitar.
    2. Jenis limbah yang dihasilkan (padat, cair, gas dan bau).
    3. Dampak perubahan lingkungan yang ditimbulkan.
    4. Cara-cara dan upaya penanganan untuk menekan dan mencegah dampak yang ditimbulkan usaha.
  • F.3.F. Aspek Manajemen
    1. Kegiatan-kegiatan utama  usaha yang akan dikembangkan.
    2. Pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab (struktur organisasi).
    3. Jumlah, kualifikasi, dan balas jasa (upah) tenaga kerja.
    4. Kebijakan pengembangan SDM.
  • F.3.G. Aspek Ekonomi dan Sosial
    1. Hasil dan sisa pendapatan yang diperoleh  dari usaha.
    2. Perkembangan simpanan yang dimiliki dan  instrumen yang digunakan untuk simpanan.
    3. Pembinaan usaha yang dilakukan  (jenis pembinaan usaha dan yang melakukan  pembinaaan usaha).
    4. Pendapatan non usaha  dan pengeluaran keluarga setahun terakhir.
  • F.4. Hambatan, cara mengatasi dan pendukung
    1. Kelompok usaha
    2. Pelayanan perusahaan/mitra
    3. Pelayanan bank
    4. Teknis produksi
    5. Pemasaran
    6. Sarana transportasi
    7. Energi (listrik/BBM, dll)
    8. Masyarakat sekitar lainnya
  • UMKM-18