[8] BAB VIII. PERENCANAAN BISNIS

  • 2. Entreprenurship September 2011
  • MATERI POKOK BAHASAN :
  • PERENCANAAN BISNIS ………………………………………………………
    1. Kaidah Perencanaan Bisnis ……………………………………………
    2. Komponen dan Kerangka dalam Perencanaan Bisnis ……….
    3. Analisis Peluang ……………………………………………………………
    4. Perencanaan dan Sumber Pembiayaan ……………………………
  • BAB VIII. PERENCANAAN BISNIS
  • 8.1. Kaidah Perencanaan Bisnis
  • Perencanaan Bisnis merupakan instrumen penting yang digunakan untuk memulai sebuah kegiatan Entrepreneur.
  • Berbagai kaidah dalam penyusunan perencanaan bisnis penting untuk diperhatikan.
  • Hal ini berkaitan dengan meminimalisasi kemungkinan kegagala dan menekan resiko. Karena salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan dan menyebabkan kegagalan Entrepreneur adalah perencanaan.
  • Kaidah Prencanaan bisnis memuat berbagai syarat yang harus dimiliki oleh perencanaan bisnis dalam menjamin keberhasilan Entrepreneur.
  • Sebuah perencanaan bisnis yang baik memenuhi syarat;
    1. Sebagai fungsi alat pemasaran ide dan perencanaan, secara fundamental sebuah perencanaan bisnis merupakan uraian yang bermuara pada harapan adanya dukungan dan sokongan dari investor dan partner potensial, yang juga menjadi sarana perencanaan kegiatan yang baik. Fungsi ini juga menuntut sebuah perencanaan menunjukkan bahwa kegiatan Entrepreneur menuntut dedikasi dan cita-cita yang tidak terbatas.
    2. Sebagai sebuah satu paket kesatuan, yang memuat narasi mengenai latarbelakang, tujuan Entrepreneur, berbagai pernyataan finansial yang dijelaskan secara terinci, presentasi mengenai mekanisme kerja Entrepreneur, berbagai material pendukung yangmemungkinkan Entrepreneur dapat berjalan dengan baik serta berbagai jawaban penting mengantisipasi pertanyaan pertanyaan potensial tentang kegiatan.
    3. Sebagai sebuah media penjelasan bagi audiens, rencana bisnis adalah sebuah pernyataan yang ditujukan bagi penyandang dana dan para eksekutif. Membuat apa yang penting bagi audens, apa yang mungkin menarik mereka untuk terlibat dan menyokong ide Entrepreneur serta apa porsi dari rencana yang dipersiapkan untuk audiens
    4. Sebagai sebuah pernyataan tujuan, rencana bisnis harus menyajika secara jelas penjelasa apa yang akan diperoleh dengan melakukan Entrepreneur, tahapan apa saja yang harus dilampaui untuk mencapai tujuan dan apa yang diperlukan untuk setiap fase,
    5. Fleksibel, yang dinyatakan dengan penyesuaian setiap aspek rencana berdasarkan keguinaannya, sederhana sehingga membuat setiap pernyataan menjadi penting. • Kemampuan menginformasikan, dengan menjelaskan semua detail penting, menyusun struktur yang baik dari perencanaan, menggunakan alat analisa yang baku, menggunakan ilustrasi yang baik dan menunjukkan tekad serta keyakinan atas pencapaian tujuan Entrepreneur
  • Beberapa hal penting yang harus diperhatikan sebagai penentu baik tidaknya perencanaan bisnis adalah sebagai berikut ;  
    1. Hakekat PerencanaanPerancanaan Bisnis – adalah langkah perencanaan formal dalam memulai sebuah kegiatan usaha baru yang dipusatkan pada keseluruhan usaha dan menjelaskan semua elemen yang terlibat dalam pelaksanaan. Perencanaan bisnis juga harus mengarah pada strategi pemasaran dan arah pengembangan masa depan
    2. Detail, sebuah perencanaan bisnis harus disampaikan secara detail dan komprehensif / menyeluruh. Menjelaskan mengapa usaha ini akan dapat mengahsilkan keuntungan.
    3. For investor, catat bahwa perencanaan iiniditujukan pada incvestor dan pemodal sebagai kebutuhan utama memulai usaha.
    4. Market idea, perencanaan merupakan bentuk lain dari memasarkan ide yang diharapkan aka ndapat memberikan keuntungan
    5. Management skills, resources, and strategies, perencanaan bisnisn yang baik memuat dengan baik keterampilan, sumberdaya yang dimiliki dan strategi yang disiapkan dalam mengantisipasi setiap kemungkinan kesalahan / kegagalan dan meningkatkan peluang sukses usaha
  • Beberapa Kunci penting dalam perencanaan bisnis adalah sebagai berikut ;
    1. Orang – harus memiliki motif dan energi yang tinggi, memiliki skill yang relevan
    2. Peluang – memuat keungguilan kompetitif yang dimiliki usaha yangdapat dipertahankann
    3. Kompetisi – mengidentifikasi kelemahan pesaing, respon kompetisi yang akan terjadi dan bagaimana menciptakanm kolaborasi yang sehat degnan kompetitor, bila mungkin. Konteks- konteks ekonomi, lingkungan dan perundang-undangan haruslah kondusif
    4. Resiko – yang telah dikenali dan mudah diatasi
    5. Menjual perencanan- penting untuk mengenal klepada siapa rencana ini akan ditujukan karena investor memiliki type baik pasive maupun aktif.
    6. Sumber daya nonfinansial – penting bagi perencanaan memuat secara detail sumberdaya non finansial yang akan menyokong keberhasilan Entrepreneur, yaitu ; networks, Tim dalam top management,  Dewan penasehat / advisory boards Rekanan kerja / partners
  • 8.2. Komponen dan Kerangka dalam Perencanaan Bisnis
  • Perencanaan bisnis yang baik memiliki beberapa komponen penting yang harus dipenuhi untuk dapat menjadi alat dan pedoman pelaksanaan Entrepreneur yang baik. Untuk itu beberapa pertanyaan penting tentang wira usaha harus dapat dijawab oleh sebuah perencanaan Entrepreneur.
  • Pertanyaan-pertanyaan ini merupakan komponen utama yang akan membentuk struktur perencanaan Entrepreneur, yaitu ;
    1. Apa yang akan dilakukan dalam kegiatan Entrepreneur
    2. Apa peluang yang ingin diraih
    3. Seberapa besar peluang yang dapat diraih
    4. Bagaimana keuntungan akan diperoleh
    5. Bagaimana Situasi kompetisi yang mungkin terjadi
    6. Apa yang menjadi kunci keberhasilan Entrepreneur dan bagaimana mengantisipasi kemungkinan kegagalan
    7. Apakah rencana dapat dilaksanakan
    8. Bagaimana penggunaan investasi dan pendayagunaan modal
    9. Kegiatan apa saja yang dilakukan dalam Entrepreneur untuk mencapai tujuan kegiatan
  • Dari semua komponen diatas, tanpa mengurangi nilai penting komponen yang lain, terdapat satu komponen penting yang menjadi tulang punggun perencanaan Entrepreneur, yaitu Analisis Peluang.
  • Analisis peluang merupakan sebuah model analitis rasional yang akan memberikan jawaban atas pertanyaan tentang peluang yang akan diraih, besaran peluang, dan konsekwensi yandibutuhkan untuk mengejar peluang tersebut.
  • Pada dasarnya karakteristik Perencanaan Bisnis dapat dijelaskan sebagai berikut;
    1. Menunjukkan visi yang jelas
    2. Memahami target dan saran pemasaran
    3. Informasi yang detail mengenai kompetitor dan industri yang akan dimasuki
    4. Menyajikan bukti atas tim Entrepreneur yang berkompeten
    5. Singkat namun jelas.
    6. Menandai resiko kritis
    7. Merinci sumberdaya dan penggunaannya
    8. Proyeksi fiansial yang teratur dan rasional
    9. Kesimpulan yang baik untuk menarik pembacanya
  • Kerangka dasar penyusunan rencana Entrepreneur umumnya adalah sebagai berikut :
    1. Executive summary / ringkasan Eksekutif, memuat secara ringkas latar belakang, tujuan dan rencana kerja Entrepreneur
    2. Industry analysis / Analisis Peluang, memuat uraian mengenai keadaan obyektif yang melatar belakangi industri dimana kegiatan Entrepreneur tersebut akan berkerja. Dalam bagian ini disajikan berbagai data dan analisa obyerktif
    3. Company description / Deskripsi Entrepreneur, memuat tentang deskripsi kegiatan yang akan dilakukan oleh Entrepreneur
    4. Product and services description / Deskripsi Produk dan Jasa, memuat tentang uraian mengenai produk dan jasa yang akan dipasarkan melalaui kegiatan Entrepreneur
    5. Market description / Deskripsi Pasar, memuat uraian mengenai keadaan permintaan dan penawaran dalam pasar produk barang dan jasa, serta pangsa pasar yang tersedia untuk operasionalisasi Entrepreneur
    6. Marketing strategy / Strategi Pemasaran, memuat uraian mengenagi bagaimana rencana strategis pemasaran produk barang dan jasa mentikapi keadaan pasarnya.
    7. Operations description / Deskripsi operasi, memuat usaian operasionalisasi sumberdaya untuk melaksanakan kegiatan
    8. Staffing description / Deskripsi personalia, memuat penempatan personalia dalam kegiatan, yang memungkinan usaha akan dapat berjalan dengan baik berdasarkan spesifikasi profesional dan kompetensi personalia
    9. Financial projection / Proyeksi Finansial, merupakan uraian proyeksi penggunaan sumberdaya keuangan untuk pelaksanaan kegiatan
    10. Capital needs / Kebutuhan Dana, memuat perhitungan rencana finansial yang diramu dengan rencana penerimaan, untuk menunjukkan kebutuhan dana untuk memulai usaha
    11. Milestones / Tahapan, memuat tata kala tahapan kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan.
  • 8.3. Analisis Peluang (Opprotunity Analysis)
  • Analisis peluang, merupakan komponen UTAMA dalam perencanaan bisnis yang memuat deskripsi detail dari produk maupun jasa yang akan menjadi kegiatan utama Entrepreneur.
  • Penilaian atas peluang dan sudut pandang Entrepreneurwan atas peluang tersebut, merupakan kunci pertama yang harus dipenuhi dalam analisis.
  • Kunci kedua yang diperlukan adalah spesifikasi dan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan perencanaan dalam upaya meraih peluang. Ketiga, adalah sumber kapital yang diharapkan.
  • Dengan mengasumsikan bahwa peluang merupakan kebutuhan pasar yang belum tereksploitasi secara optimal, maka analisis peluang secara prinsip harus memuat beberapa hal yang berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan berikut :
    1. Apa kebutuhan pasar yang dapat dipenuhi, yang berkaitan dengan ide Entrepreneur ?.
    2. Apa pandangan personal yang telah dialami entrpreneur, yang berkaitan dengan kebutuhan pasar tersebut ?.
    3. Kondisi sosial apa yang melatar belakangi kebutuhan pasar tersebut ?.
    4. Data apa saja yang mendukung pandangan tentang kebutuhan pasar tersebut ?
    5. Paten dan HAKI apa yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut ?
    6. Kompetisi apa yang dapat muncul sebagai akibat upaya memnuhi kebutuhan pasar tersebut ?
    7. Bagaimana bentuk dan typologi pasar global atas pemenuhan kebutuhan tersebut ?
    8. Bagaimana persaingan global yang dihadapi atas pemenuhan kebutuhan tersebut?.
    9. Dimana Uang dihasilkan dalam kegiatan ini?
    10. Bagaimana penggunaan investasi dan pendayagunaan modal
  • 8.4. Perencanaan dan Sumber Pembiayaan
  • Di Amerika Serikat, secara umum sepertiga Entrepreneur dimulai dengan dana kurang dari 10.000 US$. Sepertiga lagi dengan dana 10.000 – 50.000 US$, sedang sepertiga sisanya sebesar lebih dari 50.000 US$.
  • Untuk itu kebanyakan usaha membutuhkan dukungan dari luar usaha untuyk memperoleh dan memenuhi kebutuhan finansialnya.
  • Perencanaan pembiayaan sangat bergantung pada sumber pembiayaan yang diproyeksikan akan dapat memenuhi kebutuhan memulai kegiatan;
  • Sumber pembiayaan Entrepreneur sangat beragam, terbagi atas berbagai latar belakang dan model pembiayaan yaitu;
    1. Pembiayaan Pinjaman / Debt Pembiyaan pinjaman merupakan bentuk pembiayaan yang mensyaratkan pengembalian pada periode tertentu. Bank memberikan 25% kontribusi dalam pembiayaan Entrepreneur melalui type pinjaman ini.
    2. Pembiayaan Bagi Hasil / Equity Merupakan bentuk pembiayaan dimana pemilik modal memberikan jumlah tertentu dana untuk pelaksanaan kegiatan Entrepreneur. Jumlah dana yang di serahkan pada usaha akan di bayarkan alam bentuk kepemilikan usaha / ownership, selanjutnya pemodal akan memperoleh bagian dari keuntungan usaha berdasarkan proporsi kepemilikan. Alternatif pembiayaan bagi hasil antara lain :
    3. Modal Ventura
    4. Penawaran saham publik / rekanan kerja
    5. Investor
  • Pembiayaan Entrepreneur dengan Sumber Pembiayaan Modal Ventura
    • Modal ventura merupakan bentuk pembiyaan yang tidak terlalu populer di Indonesia.
    • Namun bila mempertimbangkan betuk beberapa model pembiayaan yang umum ada serta kemungkinan untuk memperoleh dana dari sumber pembiyaan yang lazim, modal ventura memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan.
    • Kendala dari pengembangan modal ventura adalah perturan perundangan yang belum mengatur, kesiapan usaha kecil untuk mempertanggungjawabkan model modal ventura, lembaga permodalan ventura yang belum banyak.
    • Peluang berbagai sumber dana baik berupa perusahaan besar yang berkeinginan menginvestasikan dananya dalam sektor produktif merupakan potensi yang memungkinkan pengembangan modal ventura di masa datang.
    • Langkah penting bagi Entrepreneur untuk memperoleh dana dari sumber pembiyaan modal ventura harus dilakukan sebagai berikut ;
      1. Menentukan besaran dana yang dibutuhkan, yang berhubungan dengan apa yang akan dan ingin dilakukan Entrepreneur untuk menunjang pertumbuhan usaha, serta peluang profit yang ditawarkan bagi sumber pembiayaan.
      2. Menetukan apa yang dapat dilakukan pada keadaan sekarang, berkaitan dengan evaluasi obyektif atas Entrepreneur yang menunjukkan kesenjangan finansial yang harus dipenuhi untuk dapat menjangkau keadaan sebagimana diuraikan pada poin sebelumnya.
      3. Menjabarkan indikator pertumbuhan yang dapat di harapkan dengan pemenuhan kebutuhan sebagai selisih antara yang ingin ilakukan dan yang dapat dilakukan.
    • Ketiga langkah diatas akan membentuk kebutuhan finansial yang menjadi dasar bagi Entrepreneur untuk mulai mengajukan penawaran investasi bagi modal ventura.
    • Beberapa hal yang berkaitan dengan kebutuhan; Kebutuhan merupakan sebuah hal yang mudah untuk di uraikan, diestimasi dari kebutuhan berbagai sumber daya faktor produksi dan volume serta nilai faktor produksi.
    • Tetapi ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam kebutuhan yaitu ; Biasanya diperlukan dana yang lebih besar dari dugaan kebutuhan, berkaitan dengan berbagai hal biaya tidak terduga dan keterlambatan penerimaan.
    • Untuk itu perlu dipertimbangkan adanya ”financial reserve” sebagai bentuk jaminan yang askan dapat menutupi hal yang tidak terduga.
    • Adalah sebuah tindakan yang tidak bijak bila dalam pembiayaan pengusaha berusaha memperoleh dana sebesar yang bisa diperoleh, atau memperoleh dana sebesar besarnya keinginan dan kebutuhan yang diperhitungkan, karena sumber pembiayaan selalu menginginkan pengembalian dana dalam tempo yang lebih singkat.
    • Jadi baik kiranya memperhitungkan berbagai preferensi kapital dalam usaha sebelum menentukan besaran dana yang akan diambil atau dimanfaatkan dari modal ventura.
    • Preferensi ini mencakup;
      1. Modal sendiri, termasuk berbagai subsidi yang diperoleh,
      2. Pinjaman langsung yang berjalan,
      3. Pinjaman lunak dan
      4. Kecukupan modal dalam kegiatan usaha.
    • Memandang uraian diatas, maka dapat dikatakan bahwa kecukupan sumber modal merupakan salah satu kunci keberhasilan penting. Walaupun uang bukan merupakan faktor terpenting, tetapi ” It is easier to make money if you have money” namun tidaklah bijak memperoleh pinjaman melebihi kemampuan mengelola jumlah keuangan tersebut.
    • Beberapa referensi menyatakan untuk Entrepreneur, faktor kecukupan yang paling ideal adalah bahwa jumlah pinjaman adalah sebesar 20-30% dari total modal sendiri. Dengan besaran demikian 70-80% modal sendiri dan 20-30% pinjaman akan menyusun struktur kapital baru Entrepreneur.
    • Jumlah dan patokan diatas bukan merupakan patokan baku, beberapa kasus di negara eropa terutama Finlandia banyak usaha kecil mempertahanakan komposisi modal sendiri tetap dibawah 60% dari total modal.
    • Hal ini menunjukkan bahwa besaran ideal dan komposisi ideal struktur kapital Entrepreneur tergantung pada berbagai faktor.
    • Pertumbuhan ekonomi (GDP) merupakan faktor salah satu faktor yang menentukan komposisi struktur kapital. Pertumbuhan ekonomi sangat menentukan potensi pertumbuhan Entrepreneur, terbatasnya pertumbuhan ekonomi akan membatasi pula pertumbuyhan Entrepreneur.
    • Potensi pertumbuhan Entrepreneur yang terbatas akan diikuti konsekwensi struktur pinjaman yang memiliki komposisi makin kecil. Sebaliknya pertumbuhan ekonomi yang besar akan memberikan keleluasan meningkatkan komposisi pinjaman dalam struktur kapital Entrepreneur.
    • Sayangnya karena belum jelasnya informasi, popularitas sistem modal ventura dalam pelaksanaan Entrepreneur banyak negara cenderung lemah.
    • Padahal sistem ini memiliki peluang yang baik dengan tingkat fairness yang tinggi dibandingkan babarapa sistem permodalan lain.
    • Bank masih merupakan sumber pembiayaan utama, walaupun dalam struktur pinjaman kebanyakan Entrepreneur dimulai dengan memanfaatkan pinjaman komersial.
    • Konsumsi dan bukan pinjaman usaha. Sehingga cenderung lebih kaku dalam penyediaan. Sedikit bank memberikan pembiayaan berdasarkan asset produksi Entrepreneur dan studi kelayakan finansial usaha. Kebanyakan mendasarkan pembiayaannya pada agunan non produktif yang dimiliki pengusaha. Hal ini menyebabkan pertanggungjawaban pribadi pengusaha lebih besar menjadi dasar pembiyaan. Berbeda dengan sumber perbankan, Modal Ventura mengemukakan penilaian yang berbeda atas Entrepreneur. Lembaga Modal Ventura akan memandang aspek kecukupan modal, dan struktur modal yang ditanamakan. Hal ini menempatkan posisi lembaga modal ventura sekaligus menjadi salah satu pemilik usaha. Biasanya modal ventura mengharapkan pengembalian investasinya 35-40% per tahun.
    • Lembaga Modal Ventura kebanyakan tidak menyediakan pembiayaan unutk memulai usaha, dan cenderung memilih usaha yang memiliki pertumbuhan yang tinggi. Selain itu, lembaga modal ventura mengharapkan keuntungan tambahan dengan pengalihan kepemilikan berdasarkan investasi pada lembaga lain. Hal ini dilakukan dengan mekanisme seperti penjualan saham pada perusahaan terbuka. Sebuah contoh Entrepreneur yang tumbuh dengan pesat di Amerika Serikat, SEXTON & SEALE (1997), merupakan usaha yang bergerak pada bidang pembiayaan. Memberikan pinjaman bergulir dengan jangka waktu 2,5 tahun untuk setiap periode. 51% dari perusahaan yang telah dibiayai dalam waktu 2,5 tahun berubah struktur kapitalnya, dimana SEXTON & SEALE kebanyakan menguasai 50-75% struktur kapital. Hal ini membuat SEXTON & SEALE dapat dikatakan turut memiliki 51% dari Entrepreneur yang dibiayainya. Dengan performa tersebut SEXTON & SEALE, memperoleh tingkat pengembalian investasi hingga 80% per tahun bagi usaha lama dan hingga 30% untuk usaha baru. Pegawai SEXTON & SEALE sendiri turut memiliki 42% dari asset perusahaan.
    • Berbeda dengan pembiayaan bank dan modal ventura, pembiayaan perusahaan keluarga sangat berbeda. 90% Entrepreneur dimulai dengan kepemilikan keluarga. Dan seluruhnya menguasai sekurang-kurangnya 50% dari struktur modal. Biasanya dalam 2 periode pengembalian modal, struktur ini berubah dimana pinjaman bank akan menguasai hingga 52% struktur / kapital, sebaliknya modal keluarga cenderung menyusut hingga 23%.
    • Bagaimanapun uraian diatas, penting kiranya memperlajari modal ventura, berkaitan dengan potensinya sebagai salah satu sumber pembiayaan.
    • Siapakah lembaga pembiayaan modal ventura yang dikenal ?. Indonesia belum banyak mengenal lembaga semacam ini. Tetapi keadaan dan struktur ekonomi saat ini memungkinkan munculnya perseorangan maupun perusahaan yang berpotensi memeberikan modal ventura.
    • Beberapa type perusahaan Modal Ventura :
      1. Business Angels, disebut demikian karena sering memainkan peran sebagai penolong saat Entrepreneur membutuhakan modal. Biasanya merupakan orang-orang yang sebelumnya melakukan Entrepreneur pula, kadangkala pula merupakan pemain yang lebih lama berkecimpung dalam pasar industri tertentu dan telah lama memperhatikan perkembangan usaha yang akan dibiayai.
      2. Venture capital firms / funds, merupakan usaha yang memang mengkhususkan diri pada pembiayaan, memiliki anggota dalam jumlah tertentu yang dibiayai serta mempunyai segmen khusus dalam pembiayan berdasarkan tahapan perkembangan Entrepreneur. Misal, segmen memulai usaha, mengembangkan usaha, go publik dan lain lain. Biasa dikelompokkan pula dalam skala usaha pembiayaan kecil, sedang dan besar.
    • Lembaga Modal Ventura akan mempertimbangkan beberapa hal sebelum mengambil keputusan membiayai sebuah usaha, yaitu ;
      1. Pertumbuhan Potensial Usaha Kadang, lembaga modal ventura lebih memfokuskan pada seberapa cepat pertumbuhan usaha dan seberapa cepat usaha dapat tumbuh. Hal ini berkaitan dengan bagaimana manajemen dapat menjamin performa pertumbuhan usaha.
      2. Tim Kerja Entrepreneur, Penilaian mengenai komitmen setiap orang yang mengelola usaha dan Seberapa kemampuan / Skill personal yang dimiliki untuk menjamin pengelolaan usaha yang lebih baik
      3. Produk dan Potensi Penjualan Produk Penilaian mengenai jenis produk / jasa yang dihasilkan Entrepreneur dan siapa yang mengkonsumsi produk / jasa, alasan konsumen mengkonsumsi produk dan jasa tersebut, bagaimana penjualan akan meningkatkan keuntungan usaha, dan bagaimana Entrepreneur mendistribusikan produk tersebut pada konsumen.
      4. Segmen Pasar
      5. Situasi Finansial Entrepreneur, dan
      6. Faktor lain seperti Periode Pinjaman Selanjutnya Lembaga Modal Ventura akan menilai sebuah usaha berdasarkan beberapa indikator, yaitu ; PROFIT / Keuntungan Usaha, namun secara prinsip lembaga modal ventura memiliki formula tersendiri untuk menentukan besarnya minat lembaga untuk membiayai satu usaha. Formula ini serin disebut sebagai “Venture capitalists formula” (VCF). Merupakan sebuah pendugaan yang penting yang berlaku baik bagi usaha terbuka maupun usaha yang belum go public. Sangat kompleks dan bergantung pada berbagai faktor / isu. Faktor terpenting adalah skala usaha dan total penjualan, namun juga tidak melupakan standar NPV.
    • images (20)ktdt.com.vn 2P-31

Tinggalkan komentar