11. Diktat Aneka Ternak-Tokek

  • 5. IP Aneka Ternak Oktober 2014
  • BAB XI.  TOKEK
  • 11.1. Pendahuluan
    Binatang Tokek sekarang sudah mejadi fenomena. Nilai jualnya yang sangat tinggi membuat banyak orang yang beralih profesi menjadi peternak tokek.Tokek adalah hewan sejenis cicak yang besar dan mempunyai permukaan kulit yang tidak rata, tidak menyerupai reptil lainnya yang satu spesies.
    Karena bentuknya yang aneh dan cenderung menakutkan, maka banyak orang berusaha mengasingkan dan membunuhnya, walaupun di beberapa daerah ada yang menangkap dan dikonsumsi sebagai makanan ataupun obat penambah gairah sex.
    Dahulu harga tokek seekor di banderol sekitar ± 1000 / ekor, namun di karenakan adanya isu tentang manfaat tokek untuk pengobatan AIDS harga tokek membengkak sampai angka jutaan / ons. Dilihat dari sisi kedokteran memang belum ada yang mengadakan penelitian khusus tentang khasiat tokek, namun bila di yakini bisa mengobati atau setidaknya mencegah penyakit AIDS tentu akan menjadi kemajuan besar dalam pengobatan tradisional.
    Kepercayaan merupakan hal yang sangat penting dalam pengobatan, namun medis memang diperlukan untuk menguji khasiat dan kandungan yang ada dalam tokek itu sendiri. Semua berbalik kepada pribadi tiap orang mau mempercayai ataupun tidak yang jelas semuanya ada di tangan Tuhan YME.
    Beternak tokek merupakan hal yang gampang-gampang susah dilakukan. Beternak tokek umumnya dilakukan bukan untuk budidaya, namun hanya pembesaran. Kurangnya informasi yang tersedia mengenai cara beternak tokek membuat masyarakat masih kurang berminat untuk beternak tokek. masyarakat lebih memilih menangkapnya dari alam liar.
  • 11.2. Khasiat dan Manfaat Tokek
    Kabar bahwa tokek dengan berat tertentu dihargai ratusan juta bahkan milyaran rupiah sudah bukan menjadi rahasia lagi. Tetapi juga banyak orang meragukan kelangsungan bisnis ini, meskipun begitu perburuan tokek masih terus berlangsung demi keuntungan besar. Lalu, mengapa tokek bisa dihargai yang mahal? serta apa khasiat / manfaat tokek?
    Tokek selain digunakan untuk pengobatan, dapat juga digunakan sebagai hewan peliharaan atau binatang hias yang cukup jinak terutama untuk jenis Leopard.
    Menurut beberapa informasi yang saya dapat dari berbagai sumber, tokek memang bermanfaat bagi kesehatan manusia diantaranya untuk mengobati penyakit kulit diantaranya jerawat dan gatal-gatal. Kenapa tokek begitu mahal harganya? Menurut informasi terbaru yang beredar, pada organ tertentu tokek mengandung enzim tertentu yang bisa mengobati AIDS (Aquired Immuno Deficiency Syndrome) dan anti tumor. Meskipun belum ada sumber ilmiah yang membuktikannya, banyak pendapat umum yang meyakini kebenarannya. Tetapi enzim tersebut hanya ada pada tokek dengan berat minimal 3,1 ons. Jadi jangan heran perbedaan harga yang sangat jauh antara tokek dengan berat lebih dari 3 ons dan kurang dari 3 ons.
    Informasi yang saya anggap cukup menjawab khasiat tokek adalah penelitian yang dilakukan oleh ahli pengobatan dan dokter di negara China, salah satunya adalah Prof. Wang, seorang pakar keilmuan dari Universitas Henan, Cina. Penelitian tersebut menemukan bahwa zat aktif pada tokek mampu menginduksi sel-sel tumor apoptosis, yang membuat sel-sel tumor menghancurkan dirinya sendiri dan menekan senyawa yang mendukung perkembangan kanker dalam tubuh yaitu protein bFGF dan VEGF.
    Tokek juga diyakini berguna untuk menjaga kekebalan tubuh dan menghilangkan tumor ganas secara alami. Apakah tokek benar-benar mampu mengobati penyakit AIDS? sampai saat ini, belum menemukan sumber informasi yang cukup dan bukti kuat secara ilmiah. Tokek juga diyakini mampu mengobati impotensi dan lemah syahwat. Kemampuan regenerasi bagian pangkal ekor tokek dipercaya mampu mengembalikan vitalitas pria.
    Kalau di Indonesia, tokek memang banyak diakui bisa untuk mengobati penyakit kulit dan asma. Di daerah Jawa Timur, bisa dijumpai aneka olahan makanan tokek maupun tokek kering yang dijual. Bahkan ada juga rumah makan yang menyajikan dendeng dari tokek. Di Surabaya Jawa Timur, banyak penjual tokek hidup di pasar-pasar hewan meskipun berat hanya 1-1,5 ons untuk kemudian di besarkan atau di budidayakan untuk mencapai berat lebih dari 3 ons untuk meraih keuntungan hingga puluhan bahkan ratusan juta rupiah.
    Menurut Vani, binatang itu bisa menjadi media pengobatan tradisional. Menyembuhkan asma misalnya. Dan beredar pula di masyarakat, hati dari tokek mampu menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh virus HIV. Anti Retro Viral (ARV) adalah salah satu obat untuk memperlambat penyebaran virus ini.Sayangnya, hingga saat ini belum ada memastikan kebenarannya.
  • 11.3. Sifat Tokek
    Beberapa karakteristik dan sifat Tokek antara lain :

    1. Tokek termasuk binatang yang tahan lapar serta tahan cuaca. Jadi kalau tokek tidak diberi makan selama 1 atau 2 minggu, itu tidak masalah. Demikian juga dicuaca panas atau dingin itu juga tidak masalah. Hal inilah yang menyebabkan Binatang Tokek menyebar disegala wilayah serta disegala kondisi sebagai habitatnya.
    2. Tokek bersifat agak kanibal. Dengan demikian apabila berada dalam satu kandang, dan merasa lapar, maka sifat kanibalnya akan muncul. Tokek mempunyai pedoman siapa yang kuat dia yang menang (hukum rimba). Oleh karena itu dalam pemeliharaan sebaiknya dilakukan secara individu.
    3. Tokek adalah binatang yang mudah stres. Oleh karena itu dalam pemeliharaan sebaiknya tidak sering dipindah-pindah (All in All out). Tokek yang stress akan menurunkan konsumsi pakan sehingga secara langsung tingkat stres menyebabkan meningkatnya angka kematian.
    4. Tempat pemeliharaan didalam kandang sebaiknya berada pada lokasi yang mirip habitatnya di alam. Jadi sebaiknya diluar rumah serta didekat/dibawah pohon.
    5. Daya adaptasi tokek yang ditangkap dari alam dan dipelihara dalam kandang membutuhkan waktu yang relatif lama yaitu kurang lebih selama 2 minggu. Akibat dari daya adaptasi yang jelek menyebabkan tidak mau makan. Namun ternyata pada pemeliharaan yang menggunakan kandang dari papan atau kayu akan mampu mempercepat daya adaptasi.
  • 11.4. Trik Menyelamatkan Diri Tokek
    Tokek merupakan satwa yang terampil dalam berakrobat. Kemampuannya yang paling ternama, mungkin, mampu berjalan di permukaan dinding atau dedaunan, bahkan yang tegak lurus atau terbalik terhadap permukaan tanah sekalipun. Selama ini, para ilmuwan menyimpulkan bahwa rahasia dari kemampuan ini adalah rambut-rambut super-kecil yang terdapat di permukaan kaki tokek.
    Ketika sebuah kaki tokek dipijakkan ke sebuah permukaan, rambut-rambut yang berukuran sepersejuta meter itu dapat diaktifkan untuk menambah gesekan antara kaki dan permukaan. Tapi ternyata, tokek masih menyimpan trik lain yang bisa dipelajari, yaitu gerakan ekornya, atau kaki Kelima.
    Dari analisa ilmuwan Amerika, kecepatan gerakan tokek melahirkan beberapa kejutan. Antara lain, untuk mencegahnya dari jatuh, tokek menekankan ekornya ke permukaan dinding. Dengan begitu keempat kakinya memiliki cukup waktu untuk bergeser dan merapat kembali ke dinding, menggunakan ekornya sebagai kaki kelima, setidaknya sebagai penunjang keempat kaki aslinya.
    Lalu, ekor tokek berfungsi untuk memutar tubuh ketika berada di udara, sebelum menyentuh tanah. Dan untuk menghindari pendaratan di tempat yang keras, tokek menggunakan ekornya untuk memilih landasan. Dengan ekornya pula tokek mampu meluncur sambil berbelok ke tempat yang diinginkannya.
    Dengan demikian binatang tokek merupakan binatang yang pandai dan alamiah (menyatu dengan alam). Coba dengarkan bila orang marah pada seseorang karena bodoh sekali, pasti akan berkata dasar kamu kayak kebo (maksudnya bahwa binatang kerbau ini sangat bodoh). Lain halnya bila ada orang yang kesal karena diakalain orang orang lain maka dia pasti berkata wah aku dikadalin oleh si A. Kadal dan tokek merupakan binatang pandai. Ini membuktikan bahwa tidak mudah untuk memelihara reptil ini sehingga bisa menjadi gemuk.
  • 11.5. Kandang
    Bahan kandang sebaiknya dari kayu  dengan  ukuran kandang bebas disesuaikan dengan tahap pemeliharaannya. Ruangan dalam kandang harus gelap, dalam arti semua tertutup rapat kecuali pintu mengunakan kawat streamin.
    Kandang tokek dapat menggunakan aquarium yang agak luas dengan ukuran 20-30 gallon. Pada bagian atas kandang dapat ditutup menggunakan jala dengan ukuran mesh yang kecil. Tokek tidak bisa meloncat dan tidak mempunyai toe pads untuk memanjat kaca kandang. Selain dari akuarium, maka kandang tokek bisa dari lemari kayu/tripleks atau papan lunak.
    Tokek betina dapat dikandangkan secara bersama (asalkan ukuran relatif sama), tetapi untuk jantan dewasa sebaiknya dikandangkan terpisah (individu) karena dapat saling berkompetisi dan saling membunuh (kanibal) khususnya dalam kondisi lapar. Untuk tokek yang dikandangkan bersama maka ukuran tokek harus selalu diperhatikan karena kemungkinan satu tokek mempunyai ukuran yang lebih besar/pertumbuhan badan lebih cepat daripada tokek yang lain. Tokek betina yang masih memiliki ukuran kecil tidak dianjurkan untuk dikawinkan, karena akan berdampak buruk pada kesehatan tokek tersebut. Pada umumnya seekor tokek jantan yang dikandangkan bersama dengan beberapa (2-3 ekor) tokek betina setelah memiliki berat kurang lebih 45 gram.
  • 11.6. Media/Substrat
    Media yang baik untuk digunakan dalam kandang tokek adalah menggunakan pasir, terutama untuk tokek dengan ukuran panjang 5-6 inch dan tokek yang sudah dewasa. Pasir yang digunakan harus pasir yang sudah bersih dan dengan ukuran yang cukup halus (0,5mm). Tetapi untuk tokek yang masih kecil (belum mempunyai panjang 5-6 inch) sebaiknya jangan menggunakan media pasir karena pasir bisa tertelan dan membahayakan kesehatan tokek. Jadi untuk tokek yang masih ukuran kecil dapat menggunakan alas handuk/kertas koran walaupun mempunyai kekurangan yaitu kandang harus lebih sering dibersihkan.
  • 11.7. Suhu Kandang
    Suhu kandang harus selalu dipantau dengan menggunakan termometer, batas maksimum suhu kandang adalah 90 derajat farenheit. Hindari pemasangan lampu pijar atau lampu uv dalam kandang. Kandang sebaiknya dalam kondisi gelap, mata tokek yang terkenal sinar dapat menyebabkan tokek menjadi stress sehingga menyebabkan tokek tidak mau makan dan mati. Untuk pencahayaan dapat menggunakan lampur merah karena tokek mempunyai sifat tidak bisa melihat warna merah. Sebaiknya hindari meletakkan batu dalam kandang karena dapat menyebabkan panas yang berlebih dalam kandang.
  • 11.8. Tempat Berlindung
    Kandang sebaiknya dilengkapi dengan pelindung karena tokek merupakan hewan noktural (hewan yang lebih senang dalam kondisi gelap). Tokek mempunyai sifat hidup bersembunyi di bawah batu atau reruntuhan jadi sebaiknya kandang dilengkapi dengan pelindung dengan lubang yang cukup besar. Kandang tokek dapat dilengkapi dengan beberapa pelindung(shelter) yang bisa terbuat dari kardus, kotak kecil atau kertas.
  • 11.9. Pergantian Kulit
    Seperti binatang reptil lainnya tokek juga mengalami siklus pergantian kulit. Frekuensi pergantian kulit tergantung pada umur dan pertumbuhan tokek. Untuk ukuran kecil lebih sering ganti kulit dibandingkan yang ukuran besar. Pergantian kulit ditandai dengan warna kulit yang semakin pudar dan keputih-putihan. Hal yang perlu diperhatikan ketika terjadi pergantian kulit yaitu kelembapan kandang dan kulit harus lepas dari badan tokek sampai sempurna. Kelembapan kandang harus lebih tinggi saat terjadi pergantian kulit. Pada saat pergantian kulit dapat menggunakan media kotak stereoform.
  • 11.10. Minuman
    Walaupun tokek berasal dari lingkungan yang kering, kandang harus dilengkapi dengan fasilitas minum yang tersedia 2-3x perminggu.
  • 11.11. Makanan
    Salah satu cara menanggapi tokek mahal atau tokek raksasa 64 kg adalah dengan cara budidaya penggemukkan tokek dari bibit 1,5 ons dipastikan dalam waktu 6 bulan sudah bisa mencaoai 4,2 ons. Kenapa harus 4,2 ons karena pada berat itulah tokek sangat diburu dan dihargai mahal.
    Dalam rangka budidaya tokek, maka makanan yang disarankan untuk tokek adalah serangga (makanan favorit tokek) jangkrik, ulat, cacing dan anak tikus yang masih berumur beberapa hari. Untuk mengetahui Variasi sumber makanan tokek maka kita harus perlu mengkaji dan meneliti aspek tingkah laku tokek di alam.
  • 11.12. Penyakit Tokek dan Cara mengatasi
    Bagi anda yang beternak atau menangkarkan tokek, berikut ini beberapa penyakit yang sering ditemui diantaranya infeksi mulut, infeksi pernapasan dan kanibal (memakan sesama). Memelihara tokek menuntut perhatian ekstra, karena bila terjadi penyakit dan stress akan mengakibatkan bobot tokek menurun drastis karena tidak mau makan, dan ini sangatlah merugikan karena harga tokek bisa melambung jika bobot tokek semakin bertambah.

    • 1. Infeksi Mulut
      Penyakit ini umum ditemui para peternak tokek, tandanya bisa dilihat dengan adanya bengkak pada sekitar mulut. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh kebersihan kandang yang kurang terjaga atau juga akibat berkelahi dengan tokek lain apabila menggunakan kandang yang berisi beberapa ekor tokek. Kalau saya lebih suka menggunakan kandang tunggal ( satu kandang isi satu tokek ).
      Cara mengatasinya saya memberikan antibiotik Teramicyn yang dicampurkan dengan pakan tokek sesuai dosis dalam kemasan. Untuk menjaga kebersihan dan kandang tetap aman dari penyakit sebaiknya dilakukan penyemprotan desinfektan 1-2 minggu sekali.
    • 2. Infeksi Pernapasan
      Penyakit ini sebenarnya sering ditemukan pada hewan peliharaan lain, penyakit ini disebabkan virus berbagai jenis, diantaranya herpes dan virus calici. Virus ini berkembang biasanya di kandang yang terlalu dingin dan lembab. Sebaiknya kandang berada di tempat yang ternaungi dari hujan dan jauh dari tempat yang banyak mengandung air. Pada malam hari sebaiknya kandang ditutup dengan kain atau plastik untuk mencegah hawa dingin menyerang tokek. Penyakit infeksi pernapasan tandanya lendir dan gelembung disekitar lubang hidung dan terlihat tokek tidak bisa bernapas dengan baik.
    • 3. Kanibal (Memakan Sesama)
      Kanibal pada tokek juga sering terjadi pada kandang yang berisi banyak tokek. Tokek akan berusaha menyerang dan memakan temannya sendiri,hal ini biasanya populasi / jumlah tokek yang tidak seimbang dengan besar kandang. Sifat ini disebabkan karena ruang gerak yang sempit, tempat persembunyian yang direbutkan, pakan yang diberikan tidak merata sehingga memancing tokek untuk menyerang sesamanya. Cara mengatasinya adalah memisahkan tokek yang kanibal didalam kandang tunggal dan diberi makanan secara teratur dan memadai. Kandang sebaiknya ditutup dengan kain agar tokek merasa tenang dan tidak melihat tokek lain. Jika sudah tenang (tampak jinak dan tidak takut didekati orang) tokek bisa dipindah dikandang sebelumnya.
    • Cara untuk mencegah tokek bersifat kanibal :
      1. Sebaiknya ukuran tokek dalam kandang tidak berbeda jauh, apabila jauh lebih kecil membuat tokek yang lebih besar menyerang dan memangsanya.
      2. Berikan makanan secara teratur dan merata ( semua kenyang ) dan hindari dari suara bising dan kegaduhan
      3. Perbandingan tokek jantan dan betina sebaiknya 1:4 atau 1:5 (1 jantan 4-5 betina).
  • Sumber: www.tokektokek.blogspot.com.
Pos ini dipublikasikan di Materi Kuliah dan tag . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar